KABAMINANG.com, Pohuwato, 18 Agustus 2025 — Upacara penurunan bendera merah putih pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Lapangan Puncak Jaya, Kecamatan Taluditi, Kabupaten Pohuwato, berlangsung dengan penuh khidmat, meskipun kondisi lapangan berubah menjadi becek dan berlumpur akibat hujan deras.
Plt Camat Taluditi, Arfan Mohi, menjelaskan bahwa pada pagi harinya, lapangan masih dalam kondisi kering saat pengibaran bendera. Namun, hujan deras yang mengguyur pada siang hari mengubah kondisi lapangan menjadi sangat berlumpur menjelang sore, saat prosesi penurunan bendera dilaksanakan.
“Lapangan Puncak Jaya awalnya kering, tapi setelah diguyur hujan deras, berubah menjadi becek dan berlumpur. Meski begitu, acara kemarin tetap berlangsung khidmat,” ujar Arfan Mohi.
Ia menambahkan bahwa kondisi lapangan yang berat tidak mengurangi semangat dan dedikasi para anggota Paskibra yang bertugas.
Read More:
- 1 Pacu Jalur dan Tabola Bale Meriahkan Perayaan HUT ke-80 RI di Istana Merdeka
- 2 Aksi Heroik Paskibraka Papua Barat Daya: Tetap Tegap Meski Nyaris Pingsan di HUT RI ke-80
Meski harus berjalan di atas tanah yang lunak dan berlumpur, para Paskibra tetap menjalankan tugasnya dengan penuh disiplin. Bahkan, pakaian mereka penuh lumpur dan sepatu dua anggota paskibra sempat tertanam dalam tanah. Peristiwa ini menjadi sorotan dan viral di media sosial sebagai contoh keteguhan dan semangat juang pelajar yang bertugas.
Masyarakat dan peserta upacara memberikan apresiasi yang tinggi atas semangat para Paskibra yang tetap menjalankan tugas tanpa menghiraukan kondisi yang kurang menguntungkan. Acara ini juga menjadi pengingat tentang pentingnya jiwa patriotik dan rasa cinta tanah air bagi generasi muda, serta bukti bahwa rasa nasionalisme tidak mudah surut meski menghadapi rintangan.
Upacara penurunan bendera di Lapangan Puncak Jaya mencerminkan kekokohan semangat kebangsaan dan kesungguhan dalam melestarikan tradisi kemerdekaan Indonesia di tengah segala keterbatasan kondisi alam.
(KBM)
