KABAMINANG.com, Jakarta – Suasana hangat dan penuh keakraban mewarnai silaturahmi antara Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, serta Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro dengan sejumlah perwakilan mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan, di Istana Negara Jakarta, Kamis (04/09/2025) malam.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa yang berkenan hadir dan menjadikan Istana Negara sebagai ruang dialog bersama pemerintah secara terbuka tanpa istilah atau diksi yang kaku.
Sementara itu Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menyampaikan apresiasi atas kehadiran para pimpinan organisasi mahasiswa sekaligus menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam membangun arah bangsa.
Koordinator Media BEM SI Kerakyatan Pasha Fazillah Afap menilai undangan silaturahmi tersebut sebagai wujud keterbukaan pemerintah. Ketua BEM UPN Veteran Jakarta Kaleb Otniel Aritonang turut menyampaikan bahwa pemerintah siap mengakomodasi aspirasi mahasiswa. Sementara Phalosa dari Universitas Yarsi menambahkan, mahasiswa akan terus mengawal komitmen tersebut.
Read More:
- 1 Presiden Prabowo Pimpin Rapat Terbatas, Bahas Stabilitas dan Stimulus Ekonomi
- 2 Partai NasDem Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Anggota DPR RI
- 3 Presiden Prabowo Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Masjid Istiqlal Jakarta
Dari kelompok Cipayung, Ketua Umum DPP GMNI Risyad Fahlefi menyampaikan bahwa poin utama yang mereka bawa adalah perlindungan terhadap aktivis. Sedangkan Ketua Umum PB PMII M. Shofiyullah Cokro menegaskan perlunya keterbukaan pemerintah akan kendala-kendala yang dihadapi agar masyarakat bukan hanya menuntut, tapi juga bisa membantu karena semua punya tujuan yang sama yaitu menjadikan bangsa maju dan terdidik.
Ketua Umum DPP GMNI Risyad turut menegaskan bahwa aspirasi mahasiswa yang disampaikan akan segera ditindaklanjuti melalui koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait. Para mahasiswa pun sepakat bahwa pertemuan ini menjadi langkah awal untuk memperkuat komunikasi dengan pemerintah karena kritik dan koreksi adalah bentuk cinta kepada negara.
(MB)