Scroll untuk baca artikel

BERITATerkini

Kakan Kemenag Kabupaten Solok DR. H. Zulkifli, S.Ag., MM Bicara Banyak Hal dalam Program “Solok Mengaji”

×

Kakan Kemenag Kabupaten Solok DR. H. Zulkifli, S.Ag., MM Bicara Banyak Hal dalam Program “Solok Mengaji”

Sebarkan artikel ini

KABAMINANG.com, Solok  — Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Solok, DR. H. Zulkifli, S.Ag., MM, hadir dalam program “Solok Mengaji” yang digelar di Koto Baru dan disiarkan melalui kanal YouTube Tendang Bebas Hafiz.

Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli membahas berbagai hal penting yang menjadi fokus perhatian Kementerian Agama Kabupaten Solok, mulai dari pendidikan keagamaan, pelestarian adat Minangkabau, hingga kolaborasi dengan pemerintah daerah.

Program “Kemenag Mengaji”, yang menjadi unggulan Kementerian Agama, mencakup beberapa aspek strategis. Pertama adalah kajian agama yang dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat TK, MIN, MTs, hingga MA. Program ini diharapkan menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini secara sistematis dan berkelanjutan.

Kedua, Zulkifli menekankan pentingnya mengaji adat, dengan prinsip dasar Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah. Ia menegaskan bahwa adat dan agama harus berjalan seiring dan menjadi pakaian kehidupan masyarakat Minangkabau, khususnya di Kabupaten Solok.

Aspek ketiga adalah mengaji peraturan perundang-undangan, yang mencakup pemahaman terhadap hukum adat, hukum agama, dan hukum negara (hukum positif). “Tali tigo sapilin” – kesatuan antara tiga hukum ini – menurut Zulkifli harus tetap menjadi pedoman masyarakat agar tercipta keharmonisan sosial.

Dalam perbincangannya, Zulkifli menyampaikan dukungan penuh Kemenag terhadap program keagamaan yang juga menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Solok. Ia memuji program “Solok Mengaji” yang digagas oleh Bupati Jon Firman Pandu dan Wakil Bupati H. Chandra, serta menyebut pentingnya penerapan nilai-nilai agama di tengah masyarakat, bukan hanya sebatas seremonial.

“Yang paling penting adalah bagaimana aplikasi nilai-nilai ini di masyarakat,” ujar Zulkifli, yang juga aktif di Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) dan dikenal sebagai tokoh asal Nagari Sariak Alahan Tigo.

Zulkifli juga mengingatkan bahwa tradisi mengaji dan penerapan syariat Islam telah menjadi bagian dari kebijakan Pemkab Solok sejak era Bupati Gamawan Fauzi, di antaranya melalui lahirnya Perda Wajib Baca Al-Qur’an dan Perda Wajib Berpakaian Muslim.

Tak hanya itu, Zulkifli yang juga merupakan pengurus Nahdlatul Ulama ini, tengah menyusun sebuah buku berjudul Sumbang 12, yang merujuk pada nilai-nilai budaya Minangkabau berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis. Buku tersebut dirancang sebagai panduan nilai dan karakter bagi generasi muda.

Menutup pernyataannya, Zulkifli berharap agar nilai-nilai agama dan adat dapat terus berjalan berdampingan, menciptakan suasana damai dan sejuk di “bumi markisa” Kabupaten Solok.

“Semoga Kabupaten Solok selalu diberkahi dan dirahmati oleh Allah SWT,” tutupnya.

(MB)