Scroll untuk baca artikel
ArtikelBERITA

Anak Tukang Jahit Resmi Menjadi Guru di SMPN 2 Kubung: Sebuah Kisah Haru di Balik Pelantikan 626 P3K Kabupaten Solok

×

Anak Tukang Jahit Resmi Menjadi Guru di SMPN 2 Kubung: Sebuah Kisah Haru di Balik Pelantikan 626 P3K Kabupaten Solok

Sebarkan artikel ini

Kotobaru, KABAMINANG.com , 16 Juni 2025 – Suasana haru dan bahagia mewarnai pelantikan 626 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Solok, yang dipimpin langsung oleh Bupati Solok, Jon Firman Pandu, SH. Salah satu sosok yang menarik perhatian adalah Hetri Guspadola, S.Pd, yang kini resmi mengabdi sebagai guru di SMP Negeri 2 Kubung, tempat ia pernah menimba ilmu di masa remajanya.

Pelantikan ini bukan sekadar seremonial penyerahan Surat Keputusan (SK). Bagi banyak orang yang hadir, ini adalah momen yang menyimpan begitu banyak cerita perjuangan, harapan, dan pengorbanan, seperti kisah Hetri Guspadola atau yang akrab disapa “Dola”.

Dari Jahitan Ibu dan Perabot Ayah, Menuju Dunia Pendidikan

Dola merupakan anak dari seorang ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai tukang jahit kampung dan ayah yang bekerja sebagai kuli perabot kayu. Kedua orang tuanya telah berpulang, namun perjuangan dan semangat mereka masih hidup dalam diri Dola.

Dengan suara bergetar, ia mengenang masa-masa sulit saat keluarganya berjuang menyambung hidup. “Ibu saya menjahit dari pagi sampai malam, dan ayah mengangkat kayu demi bisa menyekolahkan kami. Alhamdulillah, hari ini saya bisa berdiri di sini dengan baju Korpri, membawa nama mereka,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Dari Guru Honorer ke P3K

Dola yang telah mengabdi sebagai guru honorer selama 18 tahun, mengajar mata pelajaran IPA, tak pernah surut semangat meskipun hidup sebagai honorer tak selalu mudah. Ia juga aktif mengembangkan usaha di bidang kreatif, seperti B+ Production, Raja Cetak, dan menjadi konten kreator serta editor video.

Pria mungil dengan semangat besar ini dikenal sebagai sosok yang ramah, profesional, dan mudah bergaul. Ia tak hanya mengajar, tapi juga menginspirasi murid dan rekan sejawat dengan karya dan etos kerjanya.

“Rasanya seperti mimpi. Dari sekolah inilah saya dulu belajar, dan kini saya diberi kesempatan untuk kembali ke sini sebagai guru tetap. Ini bukan akhir, tapi awal dari pengabdian yang sesungguhnya,” tutur alumni UMMY Solok itu.

Keluarga dan Harapan Baru

Didampingi oleh istri tercinta, Erna Linda, S.Pd, serta anak-anak mereka, Simi Khalifa Heter dan Radja Khalifa Heter, Dola menerima SK pengangkatan dengan penuh rasa syukur. Keluarga menjadi saksi bahwa ketekunan dan doa memang tak pernah sia-sia.

Wajah-wajah ceria dari ratusan keluarga lain yang hadir turut membuktikan bahwa pelantikan ini bukan hanya peristiwa administratif, tapi simbol perjuangan banyak keluarga kecil yang menaruh harapan besar pada pendidikan dan pengabdian.

Catatan Haru dari Kabupaten Solok

Pelantikan massal ini menjadi penanda sejarah baru bagi Kabupaten Solok, di mana ratusan tenaga pendidik dan pegawai lainnya kini resmi bergabung sebagai abdi negara. Namun di balik angka 626 itu, tersimpan ribuan kisah yang layak dikenang dan dibagikan.

Kisah Dola adalah satu dari sekian banyak kisah inspiratif tentang tekad, ketekunan, dan harapan. Semoga ini menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya, bahwa keterbatasan bukanlah akhir, tetapi awal dari perjalanan menuju masa depan yang lebih baik.

“Terima kasih untuk semua doa, dukungan, dan pelajaran hidup. Hari ini saya bukan hanya mewakili diri sendiri, tapi juga keluarga, orang tua saya, dan semua guru honorer yang masih berjuang.” – Hetri Guspadola, S.Pd.

(mb/hg)