Bali, KABAMINANG.com — Emil Audero Mulyadi, penjaga gawang anyar Timnas Indonesia, mencuri perhatian saat mengikuti sesi latihan perdana di Bali dengan mengenakan kacamata hitam unik yang tidak biasa. Alat tersebut bukan sekadar aksesori, melainkan perangkat pelatihan profesional bernama Swivel Vision. 27 Mei 2025
Kacamata ini dirancang khusus untuk membatasi penglihatan perifer, sehingga fokus penglihatan pemain hanya tertuju pada objek di depan mata. Dengan cara ini, Emil dilatih untuk meningkatkan fokus, kecepatan reaksi, dan kesadaran spasial—kemampuan penting bagi seorang penjaga gawang.
Penggunaan Swivel Vision bukanlah hal baru di dunia sepak bola modern. Klub-klub top seperti Liverpool, Bayern Munchen, dan tim nasional Swiss juga diketahui menggunakan perangkat ini dalam latihan, khususnya bagi penjaga gawang.
Menurut laporan dari tim pelatih, kacamata ini membantu Emil dalam:
Meningkatkan koordinasi mata dan tangan, dengan hanya memperbolehkan penglihatan langsung ke depan dan melatih respon visual cepat.
Melatih memori otot dan refleks, sehingga Emil dapat lebih siap dalam merespons tembakan mendadak di area penalti.
Read More:
- 1 Ronaldo Kwateh Resmi Bergabung dengan Semen Padang FC untuk Liga 1 2025/2026
- 2 Fluminense Kejutkan Inter Milan dengan Kemenangan 2-0 di Piala Dunia Antarklub 2025
- 3 Al Hilal Tundukkan Manchester City dalam Drama Perpanjangan Waktu di Piala Dunia Antarklub 2025
Mengasah kesadaran spasial dan persepsi kedalaman, penting bagi penjaga gawang untuk memutuskan kapan harus maju, menutup sudut, atau tetap di garis gawang.
Keputusan untuk menggunakan teknologi ini adalah bagian dari program latihan intensif Timnas Indonesia menjelang putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pelatih kiper dan tim pelatih percaya bahwa dengan pengalaman Emil yang telah tampil dalam 176 pertandingan Serie A Italia, sentuhan tambahan dari latihan berbasis teknologi bisa meningkatkan performanya lebih jauh.
Kehadiran Emil di tim nasional membawa optimisme tersendiri. Selain memiliki jam terbang tinggi, ia juga menunjukkan komitmen kuat dalam beradaptasi dengan sistem latihan di Indonesia. Sikapnya yang profesional dan terbuka terhadap metode modern menjadi contoh positif bagi para pemain lain.
“Ini bukan soal gaya-gayaan, tapi alat bantu untuk mengasah fokus dan refleks saya. Di level internasional, setiap detik bisa menentukan hasil pertandingan,” ujar Emil saat ditemui usai latihan.
Dengan segala persiapan yang dilakukan, publik pecinta sepak bola Indonesia berharap Emil Audero bisa menjadi benteng kokoh di bawah mistar dan membawa Timnas Garuda melaju lebih jauh di kancah dunia.
(JAVA)