Dharmasraya, KABAMINANG.com – Setelah menjadi buronan selama tiga hari, pelarian R (48), pria yang tega menghabisi nyawa anak tirinya sendiri, akhirnya berakhir di tangan polisi. Ia ditangkap tanpa perlawanan di Nagari Koto Baru, Kecamatan Koto Baru, pada Kamis (15/05/25).
Penangkapan ini bukan semata hasil kerja kepolisian, tetapi juga berkat sinergi luar biasa antara aparat Satreskrim Polres Dharmasraya dan masyarakat. Ketua Pemuda serta tokoh masyarakat dari Nagari Koto Baru dan Nagari Ampang Kuranji bahu membahu membantu memburu pelaku.
“Selama tiga hari kami bergerak siang malam. Alhamdulillah, pelaku berhasil kami ringkus,” ungkap Kapolres Dharmasraya AKBP Purwanto Hari Subekti melalui Kasatreskrim Iptu Epi Hendri Susanto.
Pelaku diketahui sempat berpindah-pindah lokasi persembunyian, berpindah dari satu nagari ke nagari lain. Namun, ruang geraknya makin sempit ketika warga ikut turun tangan membantu pelacakan.
“Tanpa dukungan penuh masyarakat, pengejaran ini tentu lebih sulit. Ini bukti bahwa kolaborasi polisi dan warga bisa jadi kekuatan luar biasa,” kata Iptu Epi Hendri, mengapresiasi partisipasi publik.
R, yang mulai terdesak dan tak punya jalan keluar, akhirnya memutuskan keluar dari persembunyiannya. Namun nahas, ia langsung disergap aparat yang telah menunggu di lokasi.
Read More:
- 1 Kasi PD Pontren Kemenag Kota Solok Hadiri Karantina Tahfizh Surau Sumagek Aro IV Korong
- 2 Host Chanel Tendang Bebas Hafiz Ucapkan Selamat HUT Bhayangkara ke-79, Apresiasi Kinerja Polres Solok
- 3 Lintas Sektoral Dimobilisasi, DPRD Dharmasraya Dukung Rapat Operasi Ketupat Singgalang 2025
Kini pelaku telah diamankan di Mapolres Dharmasraya untuk menjalani pemeriksaan intensif. Proses hukum akan segera dilanjutkan guna memberikan keadilan bagi korban.
Tragedi ini menggemparkan warga Jorong Koto Gadang, Nagari Ampang Kuranji. AP (18), seorang remaja perempuan, meregang nyawa usai dianiaya secara brutal oleh ayah tirinya sendiri.
Informasi yang berkembang menyebutkan, keluarga AP tengah dikejar penagih utang dari lembaga simpan pinjam. AP diduga tanpa sengaja memberi tahu lokasi persembunyian keluarga kepada pihak penagih, yang justru memicu amarah sang ayah tiri.
“Korban mungkin hanya ingin membantu, tapi niat baik itu malah jadi petaka,” tutur Andre, salah satu warga yang mengenal korban.
Pelaku yang dibutakan amarah tak memberi ampun. AP sempat dilarikan ke Puskesmas Simpang Tiga Koto Baru, namun luka-luka parah membuat nyawanya tak tertolong. Tragedi ini meninggalkan duka mendalam dan jadi peringatan bahwa kekerasan dalam rumah tangga bisa berujung maut.
(NT)