Scroll untuk baca artikel

NASIONAL

Menteri Pertanian Apresiasi Panen Raya dan Serapan Gabah di Gresik

×

Menteri Pertanian Apresiasi Panen Raya dan Serapan Gabah di Gresik

Sebarkan artikel ini

Gresik, Kabaminang.comMenteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Jumat (14/3).

Kunjungan tersebut dalam rangka menghadiri panen raya padi di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Benjeng, serta menggelar rapat koordinasi dengan sekitar 3.000 penyuluh pertanian di Gor Tridarma Petrokimia Gresik.

Dalam kesempatan tersebut, Mentan Amran didampingi oleh Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono B. ENG., M.M, MBA, dan Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri B.A., M.Sc. Mereka turut terjun langsung melakukan panen padi di area persawahan yang memiliki luas mencapai 195 hektare dengan produktivitas 6,4-6,5 ton per hektare.

“Alhamdulillah, hari ini kita menyaksikan panen raya di Gresik dengan produktivitas yang cukup menggembirakan. Ini merupakan hasil kerja keras para petani dan dukungan dari seluruh stakeholder pertanian,” ujar Mentan Amran dalam sambutannya.

Ia mengapresiasi capaian produksi padi yang terus menunjukkan tren positif dan menekankan peran vital penyuluh pertanian dalam mencapai target swasembada pangan nasional.

“Para penyuluh adalah ujung tombak pembangunan pertanian kita. Tanpa kerja keras mereka, mustahil kita bisa mencapai swasembada pangan,” tegasnya.

Mentan Amran juga memastikan bahwa harga gabah kering panen (GKP) sesuai dengan arahan Presiden, yaitu Rp 6.500 per kilogram.

“Harga ini harus dikawal bersama untuk memastikan kesejahteraan petani meningkat. Kita tidak ingin petani rugi saat panen raya,” jelasnya.

Dalam dialog dengan petani setempat, Mentan Amran menampung sejumlah keluhan terkait irigasi dan kebutuhan alat mesin pertanian. Merespons hal tersebut, ia berjanji akan memberikan bantuan mesin combine dan hand traktor kepada kelompok tani di Desa Sirnoboyo.

“Kementerian Pertanian berkomitmen membantu petani dengan menyediakan alat dan mesin pertanian yang memadai. Dengan teknologi tepat guna, produktivitas bisa meningkat dan biaya produksi bisa ditekan,” kata Mentan Amran.

Sementara itu, dalam rapat koordinasi dengan ribuan penyuluh pertanian, Mentan Amran menekankan pentingnya transformasi dari pertanian tradisional menuju pertanian modern.

“Era pertanian modern sudah di depan mata. Kita harus siap menghadapinya dengan meningkatkan kapasitas penyuluh dan petani,” ujarnya.

Ia mengajak seluruh penyuluh pertanian untuk terus berinovasi dan bekerja keras mewujudkan visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

“Tantangan ke depan semakin berat, tapi saya yakin dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, penyuluh, dan petani, kita bisa mewujudkan kemandirian pangan,” tuturnya.

Kunjungan kerja Mentan Amran ke Gresik ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui berbagai program dan kebijakan yang proaktif.

Dengan pendampingan intensif dari penyuluh pertanian dan dukungan teknologi tepat guna, diharapkan produktivitas pertanian nasional akan terus meningkat, mendukung ketahanan pangan Indonesia.

(TKB)