Kabaminang.com, Solok – Memasuki masa tenang dalam tahapan Pilkada di Sumatera Barat, warga dihebohkan dengan beredarnya video dan narasi pembagian sembako oleh sekelompok orang.
Bahkan disebut-sebut sudah ada yang tertangkap tangan. Informasinya ini tentunya membuat masa tenang Pilkada menjadi gaduh.
Di Pesisir Selatan juga dihebohkan dengan informasi pembagian sembako, lalu di Kota Padang, Sijunjung, Bukittinggi dan Kabupaten Solok.
Melihat kondisi ini sejumlah pemuda di Kabupaten Solok atau parik paga nagari yang tak ingin dirusak oleh oknum tertentu mulai melakukan pengawasan malam hingga pagi.
“Kami di Hiliran Gumanti, dan Alahan Panjang melakukan patroli bersama baik untuk memantau situasi ini. Karena sudah beredar bahkan ada videonya ada yang bagi sembako,” ujar Anto (47) pada Minggu (24/11/2024).
Dikatakannya, jika hal itu temukan ia dan warga akan mengecek langsung dan berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan Bawaslu.
“Kalau bisa kami tangkap tangan untuk membantu Bawaslu dan polisi. Dan kami bawa ke Gakumdu,” tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Man (50) warga Nagari Talang. Ia bersama pemuda melalukan patroli mencari informasi beredarnya pembagian sembako yang bertujuan untuk pemenangan paslon tertentu.
Read More:
- 1 Ketua DPRD Kabupaten Solok Ivoni Munir Buka Pelatihan Etika dan Kepribadian IKA DPRD
- 2 Aroma Tak Sedap Proyek Rusunawa Dharmasraya: Penyidikan Korupsi Terancam Dihentikan
- 3 Zaitul Ikhlas Pimpin Apel Pagi: Ingatkan Tugas, Tanggung Jawab, dan Etika di Lingkungan Sekretariat DPRD Solok
“Memang informasi tidak semua nagari tapi kami akan pantau untuk di wilayah kami ini. Jika ada tentu kami dokumentasikan melalui video atau foto untuk kami laporkan ke polisi,” ucapnya.
Informasi yang dihimpun, sejumlah pemuda dan dari timses sejumlah Paslon melalukan pengawasan di Nagari Aia Dingin, Selayo, Talang dan Sungai Janiah.
Mereka melalukan kordinasi untuk menjaga nagarinya dari aksi-aksi yang dapat memecah belah anak nagari.
Ketua Bawaslu Kabupaten Solok Titony Tanjung mengatakan, terkait dengan adanya pembagian sembako di salah satu nagari, pihaknya sudah melakukan pengecekan langsung. Namun, tidak ditemukan Alat Peraga Kampanye (APK) dalam sembako tersebut.
“Panwas kami sudah mengecek langsung, dan konfirmasi kepada penerima, dan tidak ditemukan APK dan ajakan. Selain itu, sembako tersebut menurut keterangannya adalah pribadi,” ujar Titoni, Minggu, (24/11/24) kepada wartawan.
Meski begitu untuk mencegah adanya pelanggaran, Bawaslu mengadakan patroli bersama Gakumdu seperti kepolisian.
“Untuk mencegah ini kami melalui panwas, pokja, dan polisi melakukan patroli hingga pagi bahkan di titik-TPS,” ujarnya.(NGK)