KABAMINANG.com – Malaysia, Timnas Malaysia tengah menghadapi krisis besar di tahun 2025 setelah terungkapnya skandal naturalisasi ilegal yang melibatkan tujuh pemain utama.
FIFA mengumumkan bahwa ketujuh pemain naturalisasi tersebut tidak memiliki kakek atau nenek yang lahir di Malaysia, sehingga pemalsuan dokumen dalam proses naturalisasi menjadi pusat masalah. FIFA melakukan investigasi dengan memeriksa data catatan sipil di Spanyol, Argentina, dan Brasil, lalu menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menghubungkan leluhur para pemain dengan Malaysia secara sah.
Tujuh pemain tersebut adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano. Akibat skandal ini, FIFA menjatuhkan sanksi berupa larangan bermain sepak bola selama 12 bulan bagi tujuh pemain mulai 26 September 2025, serta denda yang harus dibayar oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Krisis ini juga menyebabkan Presiden FAM, Joehari Ayub, mengundurkan diri secara mendadak pada Agustus 2025. Pengunduran diri Joehari terjadi hanya enam bulan setelah menjabat dan di saat tekanan besar terkait kebijakan naturalisasi yang kontroversial. Meski Joehari menyatakan alasan pengunduran diri karena masalah kesehatan, spekulasi kuat mengaitkan pengunduran dirinya dengan situasi krisis di tubuh FAM.
Masa jabatan Joehari diwarnai upaya naturalisasi besar-besaran yang sempat mendongkrak kualitas timnas Malaysia, contohnya saat kemenangan 4-0 melawan Vietnam pada Juni 2025. Namun, skandal ini mencoreng integritas sepakbola Malaysia dan menimbulkan ketidakpercayaan dari publik, pemerintah, hingga badan sepakbola internasional.
Read More:
- 1 FLP Gelar Bedah Buku “Gaza Tak Pernah Sunyi”: Literasi Sebagai Wujud Kepedulian untuk Palestina
- 2 Drama di Molineux! Chelsea Selamatkan Keunggulan 3 Gol, Menang Epic 4-3 atas Wolves!
- 3 Nicolo Bulega Resmi Gantikan Marc Marquez di Dua Seri Terakhir MotoGP 2025
Dewan Rakyat Malaysia bahkan mendorong adanya audit menyeluruh dan penyelidikan tindak pidana terkait pemalsuan dokumen naturalisasi oleh FAM agar masalah ini dapat diatasi secara tuntas. Prosedur verifikasi dan audit naturalisasi pun diharapkan diperketat kedepannya supaya kasus serupa tidak terulang.
Selain itu, Malaysia terancam mendapat efek jangka panjang berupa larangan tampil di ajang internasional selama beberapa tahun, potensi kekalahan walkover (WO) di pertandingan penting Kualifikasi Piala Asia 2027, dan pengawasan ketat FIFA dalam pelaksanaan naturalisasi pemain di masa depan.
Secara keseluruhan, krisis ini menimbulkan guncangan besar dalam dunia sepakbola Malaysia dan menjadi refleksi penting bagi negara tersebut untuk memperbaiki tata kelola serta integritas olahraga secara umum demi membangun kepercayaan kembali dari fans dan badan sepakbola dunia.
Krisis sepakbola Malaysia ini menjadi peringatan keras tentang pentingnya transparansi dan kepatuhan regulasi dalam memperkuat tim nasional melalui naturalisasi pemain asing.
(java)

 
							






