KABAMINANG.com, Dharmasraya – Nagari Tiumang, Kecamatan Tiumang, terus menunjukkan komitmennya dalam membangun perekonomian desa melalui pengembangan Koperasi Merah Putih. Upaya ini dilakukan untuk memperkuat sektor ekonomi masyarakat dan menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan bagi warga setempat.
“Saat ini, kantor koperasi sudah tersedia, namun masih membutuhkan renovasi agar dapat berfungsi secara maksimal.” ujar Zulkifli, Wali Nagari Tiumang, saat ditemui di ruang kerjanya, Senen 08/08/2025
Dari total Rp945 juta dana desa tahun 2025, sebanyak 30 persen dialokasikan untuk mendukung perkembangan Koperasi Merah Putih. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat pondasi usaha dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat.
“Saat ini pengurus koperasi telah mempersiapkan proposal yang diajukan ke nagari untuk pengembangan usaha koperasi,” ujarnya.
Ia mengatakan, bahwa Koperasi ini memiliki mekanisme keanggotaan yang jelas, di mana setiap anggota diwajibkan memiliki simpanan pokok dan simpanan wajib. Dengan skema ini, diharapkan modal koperasi akan terus berkembang secara mandiri.
Read More:
- 1 Pemerintah Kecamatan X Koto di Atas Gelar Rembug Stunting, "Wujudkan Generasi Emas Indonesia Bebas Stunting Sejak Dini"
- 2 Kapolres Solok Berikan Edukasi Agen Kehumasan Polri kepada PJU, Dorong Optimalisasi Respon Publik
- 3 Kepala BNN RI Temui Menko Polhukam, Satukan Langkah Wujudkan Indonesia Bersinar
Zulkifli menyebutkan, koperasi diperkirakan mulai bergerak secara optimal pada tahun 2026 nanti, seiring dengan persiapan manajemen dan perencanaan usaha yang sedang dilakukan.
Bidang usaha yang akan dijalankan koperasi cukup beragam, lanjutnya, mulai dari pembelian gabah, pupuk, hingga pestisida. Koperasi juga akan menjalin kerja sama erat dengan 12 kelompok tani yang tersebar di Nagari Tiumang. Dengan luas lahan pertanian mencapai sekitar 10 ribu hektare, potensi yang dimiliki koperasi ini dinilai sangat besar dalam menopang ketahanan pangan daerah.
Salah satu inovasi yang ditawarkan koperasi adalah sistem pembayaran yang fleksibel bagi petani. Petani yang membutuhkan pupuk atau pestisida dapat mengambilnya terlebih dahulu di koperasi, tanpa harus langsung membayar tunai. Pembayaran baru dilakukan setelah masa panen tiba.
“Sistem ini kami buat agar petani tidak terbebani modal di awal musim tanam,” jelas Zulkifli.
Meski memiliki potensi besar, Zulkifli mengakui keterbatasan anggaran masih menjadi tantangan utama, terutama untuk renovasi kantor koperasi. Hingga saat ini, jumlah anggota koperasi sudah mencapai sekitar 100 orang, dan diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan pengembangan program usaha yang ditawarkan.
“Kucuran anggaran sangat diperlukan agar koperasi lebih leluasa mengembangkan usaha dan memperluas manfaat bagi anggota serta masyarakat,” tambah Zulkifli.
Sejauh ini, di Kabupaten Dharmasraya sudah terbentuk Koperasi Merah Putih di 52 nagari yang tersebar di 11 kecamatan. Meskipun sebagian besar masih dalam tahap awal, koperasi koperasi tersebut telah berjalan dengan modal dasar dari iuran anggota.
Keberadaan koperasi ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Dharmasraya memiliki semangat gotong royong dan kemandirian ekonomi yang kuat. Melalui koperasi, diharapkan perekonomian desa dapat berkembang lebih pesat, sehingga kesejahteraan masyarakat pun ikut meningkat.
(NT)