Scroll untuk baca artikel
BERITATerkini

Sanggar Suluah Galanggang Harumkan Solok di Saba Festival 2025

×

Sanggar Suluah Galanggang Harumkan Solok di Saba Festival 2025

Sebarkan artikel ini

Padang, KABAMINANG.comSuasana Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat di Kota Padang, Rabu (20/08/2025) sore, dipenuhi semarak seni dan budaya. Acara bertajuk Saba Festival 2025. Festival Seni Anak Bahagia resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Jefrinal, yang berlangsung selama dua hari hingga 21 Agustus 2025.

Festival ini menjadi wadah ekspresi sekaligus ajang silaturahmi para seniman dan sanggar seni dari berbagai daerah di Sumatera Barat.

Yang membuatnya istimewa, festival ini juga dirancang sebagai ruang apresiasi bagi anak-anak berkebutuhan khusus, seperti tuna netra, tuna rungu, dan lainnya, agar mereka dapat merasakan kebahagiaan dan kebanggaan lewat dunia seni.

Salah satu yang ikut tampil membanggakan nama daerah adalah Sanggar Suluah Galanggang dari Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok. Kehadiran mereka turut didampingi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok yang diwakili oleh Wirasto, SH, selaku Pamong Budaya Ahli Muda.

Dalam kesempatan ini, Sanggar Suluah Galanggang menampilkan sejumlah kesenian tradisi yang memikat perhatian pengunjung. Tari-tari kreasi berbasis tradisional, termasuk gerakan khas Indang, menjadi sorotan utama penampilan mereka. Kehangatan serta energi para penari berhasil menghadirkan suasana yang penuh kebanggaan dan rasa cinta terhadap budaya lokal.

Selain pertunjukan seni panggung, rangkaian kegiatan Saba Festival 2025 juga diramaikan dengan belajar membatik dan pameran seni rupa, yang membuka ruang bagi anak-anak dan masyarakat umum untuk lebih dekat dengan proses kreatif seni tradisi.

Pimpinan Sanggar Suluah Galanggang, Fourini, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan berharga ini. Ia menegaskan bahwa kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Solok melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menjadi dorongan besar bagi sanggar untuk terus berkarya.

“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Kesempatan tampil di ajang sebesar ini bukan hanya kebanggaan bagi kami, tetapi juga untuk masyarakat Kabupaten Solok. Semoga ini menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus mencintai dan melestarikan seni tradisi,” ujar Fourini.

Sanggar Suluah Galanggang bukanlah nama baru di dunia kesenian Sumatera Barat. Sanggar ini sudah lama berdiri dan dikenal luas sebagai salah satu sanggar ternama di Kabupaten Solok. Kiprahnya bahkan telah menjangkau berbagai panggung, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.

Beragam bentuk kesenian telah mereka bawakan, baik tari tradisional, kreasi, hingga pertunjukan musik dan teater rakyat. Konsistensi dalam melestarikan budaya membuat sanggar ini mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat, sekaligus menjadi representasi dari kekayaan seni Kabupaten Solok.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Jefrinal, dalam sambutannya menegaskan bahwa Saba Festival 2025 tidak hanya menjadi ruang hiburan, melainkan juga wadah edukasi dan pembinaan bagi generasi muda. “Festival ini kita harapkan mampu menumbuhkan semangat nasionalisme dan kebersamaan, serta menjaga warisan seni budaya yang telah dititipkan oleh para leluhur kita,” ujarnya.

Melalui ajang seperti ini, diharapkan setiap daerah mampu menampilkan ciri khas budayanya, sekaligus mempererat jalinan antar-sanggar seni. Keikutsertaan Sanggar Suluah Galanggang dari Solok pun menjadi bukti nyata bahwa seni tradisi masih hidup, berkembang, dan terus beradaptasi dengan zaman.

Kehadiran Sanggar Suluah Galanggang di Saba Festival 2025 menjadi sebuah representasi dari kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dan pelaku seni. Dukungan nyata ini diharapkan bisa terus dilanjutkan, agar seni budaya Minangkabau tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu bersaing dan tampil gemilang di tingkat nasional maupun internasional.

Dengan semangat kebersamaan, kreativitas, dan dedikasi tinggi, Sanggar Suluah Galanggang terus mengukir prestasi dan menghadirkan kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Solok. Penampilan mereka di Taman Budaya Padang menjadi salah satu bukti nyata bahwa seni tradisi adalah identitas yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.

(RA)