Scroll untuk baca artikel

MotoGpOLAHRAGA

Marc Marquez Tak Terkalahkan di MotoGP Ceko 2025: Cetak Sejarah dengan Kemenangan Kelima Beruntun

×

Marc Marquez Tak Terkalahkan di MotoGP Ceko 2025: Cetak Sejarah dengan Kemenangan Kelima Beruntun

Sebarkan artikel ini

KABAMINANG.com, Brno, Republik Ceko – Marc Marquez kembali menorehkan sejarah di ajang MotoGP 2025 dengan meraih kemenangan gemilang di Grand Prix Republik Ceko di Sirkuit Brno pada Minggu, 20 Juli 2025.

Pembalap Ducati Lenovo Team ini menjadi pembalap Ducati pertama yang memenangkan lima balapan Grand Prix secara beruntun, memperkuat posisinya di puncak klasemen dengan 381 poin dan unggul 120 poin atas adiknya, Alex Marquez.

Kemenangan ini menandai dominasi luar biasa Marquez di paruh pertama musim 2025, sekaligus langkah besar menuju gelar juara dunia MotoGP ketujuhnya.

Jalannya Balapan
Balapan di Sirkuit Brno, yang kembali ke kalender MotoGP setelah absen sejak 2020, berlangsung dalam kondisi trek yang menantang.

Marquez, yang start dari posisi kedua setelah Francesco Bagnaia merebut pole position, langsung menunjukkan agresivitasnya sejak lap pertama. Pada lap kedelapan, ia berhasil menyalip Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) di Tikungan 3, mengambil alih pimpinan balapan. Marquez kemudian mempertahankan keunggulannya dengan nyaman, finis 1,753 detik di depan Bezzecchi, yang menempati posisi kedua. Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory Racing) melengkapi podium dengan finis di posisi ketiga setelah sukses menahan tekanan dari Bagnaia, yang finis keempat.

“Saya sangat menikmati paruh pertama balapan, tetapi ketika Marc menyalip saya, saya mencoba menyerang kembali, tapi dia terlalu kuat,” ujar Bezzecchi usai balapan.

Acosta, yang meraih podium pertamanya sejak Oktober 2024, juga menyampaikan kegembiraannya:

“Ini perjalanan panjang untuk kembali ke podium. Terima kasih kepada KTM dan semua yang mendukung saya.”

Namun, balapan ini tidak berjalan mulus untuk semua pembalap. Alex Marquez, yang menjadi rival terdekat Marc di klasemen, mengalami nasib buruk. Ia terlibat kontak dengan Joan Mir (Honda) pada lap kedua di Tikungan 3, yang menyebabkan keduanya crash dan gagal melanjutkan balapan. Insiden ini membuat Alex Marquez pulang tanpa poin, memperlebar jarak poin dengan sang kakak.

Strategi dan Kontroversi
Kemenangan Marquez di Brno tidak lepas dari strategi cerdasnya dalam mengelola tekanan ban, terutama setelah pengalaman di Sprint Race sehari sebelumnya.

Pada Sprint Race MotoGP Ceko 2025, Marquez juga keluar sebagai pemenang, namun sempat menghadapi drama terkait dugaan pelanggaran tekanan ban. Ia dan rekan setimnya, Francesco Bagnaia, harus memperlambat laju untuk menjaga tekanan ban agar sesuai regulasi, menghindari penalti delapan detik.

Setelah investigasi, stewards MotoGP memutuskan tidak ada tindakan lebih lanjut, memastikan kemenangan ke-11 Marquez di Sprint Race musim ini.

“Saat Sprint Race, semuanya berada di batas. Kami mengelola tekanan ban dengan hati-hati, dan saya tersenyum karena kami berhasil lolos dari penalti,” kata Marquez usai Sprint Race, menunjukkan kepercayaan dirinya dalam menghadapi situasi kritis.

Di balapan utama, Marquez tampil tanpa cela, memanfaatkan pengalaman di sesi latihan bebas yang didominasi kondisi basah. Ia mencatatkan waktu tercepat di FP1 dengan 2:03.935, unggul 0,4 detik dari rival terdekatnya, meskipun hanya mendapat sembilan lap karena masalah teknis.

Keunggulannya di trek basah dan kemampuan beradaptasi dengan kondisi trek yang baru diaspal membuatnya sulit dikalahkan.

Posisi Klasemen dan Sorotan Lain
Kemenangan di Brno menambah koleksi poin Marquez menjadi 381, unggul jauh atas Alex Marquez (261 poin) dan Francesco Bagnaia (213 poin).

Kembalinya juara bertahan Jorge Martin (Aprilia Racing) setelah absen di 10 seri akibat cedera juga menjadi sorotan. Martin finis di posisi ketujuh, menandai poin pertamanya musim ini, meskipun start dari posisi ke-12.

Marquez sendiri tetap rendah hati soal rekor yang diciptakannya.

“Prioritas saya bukan memecahkan rekor, tetapi memenangkan kejuaraan. Saya hanya bisa kalah sekarang, jadi saya harus tetap fokus,” ujarnya.

Dengan 10 balapan tersisa, termasuk Grand Prix Austria pada 15-17 Agustus setelah jeda musim panas, Marquez berada di posisi yang sangat kuat untuk meraih gelar juara dunia ketujuh, menyamai rekor Valentino Rossi.

Dominasi di Paruh Musim
Musim 2025 sejauh ini menjadi panggung Marquez. Dari 12 seri yang telah berlangsung, ia memenangkan delapan Grand Prix dan 11 Sprint Race, termasuk “perfect weekend” di Thailand, Argentina, Qatar, dan Aragon, di mana ia meraih pole, kemenangan Sprint, kemenangan Grand Prix, dan lap tercepat.

Performa ini menegaskan kembalinya Marquez ke puncak setelah masa sulit bersama Honda pada 2020-2023 akibat cedera. Kepindahannya ke Gresini Ducati pada 2024 dan kemudian ke tim pabrikan Ducati Lenovo pada 2025 menjadi titik balik kariernya.

Menuju Austria dan Harapan Gelar
Dengan jeda musim panas yang akan segera tiba, Marquez memiliki waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi paruh kedua musim yang padat. Sirkuit Red Bull Ring di Austria, yang dikenal sebagai trek ramah Ducati, akan menjadi tantangan berikutnya. Namun, dengan momentum saat ini, Marquez tampak sulit dihentikan.

Kemenangan di Brno tidak hanya memperkuat posisinya di klasemen, tetapi juga mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pembalap terhebat sepanjang masa. Akankah Marquez melanjutkan dominasinya dan meraih gelar ketujuh? Penggemar MotoGP di seluruh dunia menantikan kelanjutan kisah “Ant of Cervera” ini.

(java)