KABAMINANG.com – Cinta itu buta, katanya. Tapi kalau urusan uang, justru kita yang sering dibutakan. Sebut saja Rupiah, mata uang kebanggaan bangsa yang sering kita anggap remeh. Sehari-hari kita pakai, tapi lebih sering kita banding-bandingkan dengan Dollar, Euro, atau bahkan Ringgit tetangga. Padahal, Rupiah ini sudah setia menemani kita dari lahir sampai sekarang—tanpa pernah meninggalkan kita di tengah jalan.
Rupiah: Mata Uang yang Selalu Setia
Coba bayangkan kalau Rupiah bisa bicara. Mungkin dia bakal bilang, “Aku selalu ada buat kamu, tapi kamu malah selingkuh sama mata uang asing.” Kasihan juga, ya. Bayangkan setiap kali ada kenaikan kurs Dollar, orang-orang langsung panik seolah dunia akan kiamat. Padahal, yang lebih perlu diperhatikan mungkin justru saldo tabungan yang makin tipis karena kebanyakan jajan online.
Banyak orang mengeluh, “Duh, harga barang mahal, semua naik gara-gara Rupiah melemah.” Tapi anehnya, begitu dapat gaji dalam Rupiah, yang dicari tetap barang impor. Sepatu dari luar negeri, gadget terbaru dari merek luar, bahkan kopi pun kalau ada embel-embel “imported beans” langsung dianggap lebih keren. Seolah kalau bukan produk lokal, baru bisa bikin gengsi naik.
Ketika Rupiah Ditinggal Demi Dollar
Ada juga tipe orang yang kalau bisa, mau gaji dalam Dollar tapi pengeluaran tetap dalam Rupiah. Katanya biar untung. Yah, siapa sih yang nggak mau hidup nyaman? Tapi kalau semua orang berpikir begitu, kasihan juga Rupiah yang makin tersisih. Ibarat pacar yang ditinggal karena dianggap kurang keren, padahal dialah yang paling setia.
Read More:
- 1 Di Balik Sorotan: Kisah Cinta dan Tragedi Keluarga Diogo Jota yang Mengharukan
- 2 Meninggalkan Zona Nyaman: Langkah Awal Menuju Hidup yang Lebih Bermakna
- 3 Bagaimana Satelit Memperbarui Data Transaksi Antar Bank: Proses, Teknologi, dan Keandalannya
Cinta Rupiah itu sebenarnya gampang. Mulai dari hal kecil seperti belanja produk lokal, nabung di bank dalam bentuk Rupiah, atau minimal berhenti menghujatnya setiap kali nilai tukar anjlok. Karena sejatinya, kalau kita terus-terusan meremehkan Rupiah, bagaimana dia bisa naik gengsi di mata dunia?
Jangan Jadi Pecinta Mata Uang PHP
Cinta bertepuk sebelah tangan itu menyakitkan, termasuk bagi Rupiah yang selalu kita pakai tapi jarang kita banggakan. Kalau terus seperti ini, jangan salahkan kalau nanti Rupiah jadi “move on” dan malah kita yang kelimpungan saat dia benar-benar kehilangan nilai.
Jadi, mulai sekarang, cintailah Rupiah dengan sepenuh hati. Jangan sampai kita jadi pecinta mata uang PHP (Pemberi Harapan Palsu). Toh, kalau Rupiah bisa ngomong, mungkin dia cuma pengin bilang: “Aku nggak butuh Dollar, yang aku butuh cuma kamu.”
(TKB)