Jakarta, Kabaminang.com – Jakarta kembali dilanda banjir besar pada awal Maret 2025, menyebabkan ribuan warga mengungsi dan menimbulkan kerugian material yang signifikan. Bencana ini menjadi ujian awal bagi Gubernur baru Jakarta, Pramono Anung, yang baru saja menjabat.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Senin, 3 Maret 2025, menyebabkan Sungai Ciliwung meluap. Akibatnya, beberapa wilayah di Jakarta terendam banjir dengan ketinggian air mencapai hingga 3 meter. Lebih dari 1.000 rumah dan banyak kendaraan terendam, sementara ribuan warga terpaksa dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Menanggapi situasi tersebut, Gubernur Pramono Anung segera meningkatkan status siaga banjir ke level tertinggi kedua. Ia memerintahkan aktivasi pompa air untuk mengeluarkan air dari area yang tergenang dan melakukan operasi modifikasi cuaca, seperti menembakkan suar garam ke awan untuk memicu hujan sebelum mencapai daratan.
Pramono juga mengunjungi lokasi pengungsian di GOR Otista, Jakarta Timur, untuk bertemu langsung dengan warga terdampak. Ia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi curah hujan tinggi yang diperkirakan terjadi pada 11 hingga 20 Maret 2025.
Pramono mengakui bahwa banjir di Jakarta terbagi menjadi tiga kategori: banjir rob, banjir lokal, dan banjir kiriman. Ia menyoroti bahwa dampak banjir kiriman telah berkurang berkat pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi, meskipun kapasitasnya masih perlu ditingkatkan. Untuk mengatasi banjir lokal, pemerintah telah memulai pengerukan di berbagai lokasi dan mengoptimalkan fungsi sumur resapan.
Read More:
- 1 Upacara Penurunan Bendera di Lapangan Puncak Jaya Berlangsung Khidmat Meski Lapangan Becek dan Berlumpur
- 2 Pacu Jalur dan Tabola Bale Meriahkan Perayaan HUT ke-80 RI di Istana Merdeka
- 3 Aksi Heroik Paskibraka Papua Barat Daya: Tetap Tegap Meski Nyaris Pingsan di HUT RI ke-80
Dalam upaya jangka panjang, Pramono berencana bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk membangun Giant Mangrove Sea Wall. Proyek ini diharapkan dapat mengatasi masalah banjir secara komprehensif dan mencegah penurunan permukaan tanah yang terus terjadi di Jakarta.
Banjir yang terjadi menjadi ujian awal bagi kepemimpinan Pramono Anung dan wakilnya, Rano Karno. Mereka diharapkan dapat segera mengimplementasikan langkah-langkah efektif untuk mengatasi permasalahan banjir yang telah menjadi isu kronis di Jakarta.
Dengan komitmen dan langkah-langkah yang telah direncanakan, masyarakat berharap kepemimpinan Pramono Anung dapat membawa perubahan positif dalam penanganan banjir di ibu kota.
(TKB)