Kabaminang.com – Padang, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Solok melaksanakan kegiatan “Workshop” Public Speaking dan Learning English di Ruang Pertemuan Amarilis II, Hotel Hayam Wuruk, Padang, pada Rabu (20/11).
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison, S.Sos, M.Si, yang mewakili Pjs Bupati, Sekretaris Disparbud drg. Aida Herlina, MM, Kabid Pemasaran Disparbud Fathnaini Aisyah, S.Pt, serta jajaran staf Disparbud Kabupaten Solok dan 40 peserta pegiat wisata lokal.
Dalam sambutannya, Kabid Pemasaran Disparbud Kabupaten Solok, Fathnaini Aisyah, S.Pt, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari Pjs Bupati yang diwakili oleh Sekda Kabupaten Solok, Medison, S.Sos, M.Si.
“Kegiatan ini hadir untuk menjawab kebutuhan penting di bidang pemasaran wisata, khususnya interaksi dalam bahasa Inggris yang selama ini masih minim di kalangan pegiat wisata Kabupaten Solok. Dengan pelatihan ini, diharapkan para peserta mampu meningkatkan kemampuan komunikasi mereka, sehingga menarik lebih banyak wisatawan mancanegara untuk berkunjung,” ujarnya.
Fathnaini juga menambahkan, kegiatan ini bertujuan memperkuat kemampuan pemasaran wisata berbasis bahasa Inggris sebagai alat komunikasi global.
“Kami berharap pelatihan ini dapat membantu meningkatkan kunjungan wisata ke Kabupaten Solok, sekaligus memperluas jaringan pemasaran wisata lokal ke pasar internasional. Partisipasi 40 pegiat wisata muda dalam kegiatan ini menunjukkan antusiasme mereka untuk memajukan pariwisata daerah,” tambahnya.
Dalam arahan yang diberikan saat membuka kegiatan, Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison, S.Sos, M.Si, mengungkapkan pentingnya penguasaan bahasa Inggris bagi pegiat wisata di era digital saat ini.
“Menguasai bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, akan menjadi nilai tambah yang besar dalam menarik wisatawan mancanegara. Selain itu, komunikasi yang efektif akan memudahkan wisatawan dalam memahami keunikan serta potensi pariwisata yang kita miliki,” tegas Medison.
Ia juga menekankan bahwa kemampuan memasarkan pariwisata di era digital tidak bisa dilepaskan dari adaptasi terhadap teknologi.
“Pemasaran wisata yang mengikuti perkembangan zaman adalah kunci agar Kabupaten Solok tetap relevan dan kompetitif. Selain promosi secara langsung, kita juga perlu memanfaatkan platform digital untuk memperkenalkan kekayaan alam dan budaya daerah kita kepada dunia,” lanjutnya.
Sekda Medison mengapresiasi inisiatif anak-anak muda Gen Z yang terlibat aktif dalam kegiatan ini.
Read More:
- 1 Semarak FLS3N dan O2SN Kabupaten Solok 2025: Ajang Gali Bakat dan Semangat di Tengah Efisiensi Anggaran
- 2 Pencairan Dana Hibah Parpol di Dharmasraya Tertunda Menunggu LHP BPK
- 3 Pemkab Solok Dorong Sinergi Lintas Sektor Tekan Angka Stunting Lewat Rakor TPPS 2025
“Kami bangga melihat antusiasme adik-adik generasi muda Kabupaten Solok dalam mengembangkan potensi pariwisata daerah. Generasi muda memiliki peran strategis dalam mempromosikan keindahan alam dan budaya kita kepada wisatawan lokal maupun internasional. Kami dari pemerintah sangat mendukung penuh kegiatan ini, karena manfaatnya begitu besar untuk kemajuan Kabupaten Solok,” ucapnya.
Kegiatan ini juga menjadi momen refleksi untuk memahami potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Solok. Para peserta didorong untuk menggali dan memetakan keunggulan lokal yang bisa dijual ke pasar wisata internasional.
“Pegiat wisata harus memahami kekayaan alam dan budaya Kabupaten Solok, mulai dari Danau Singkarak, Lembah Harau, hingga wisata kuliner dan tradisi lokal. Dengan memahami potensi ini, mereka dapat mempromosikan daerah kita dengan lebih percaya diri,” ujar Medison.
Tak hanya itu, pelatihan ini juga membekali peserta dengan kemampuan “public speaking’ yang diperlukan saat berhadapan langsung dengan wisatawan. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, pegiat wisata diharapkan mampu memberikan kesan yang positif dan profesional kepada para pengunjung.
Pemerintah Kabupaten Solok, melalui Disparbud, menunjukkan komitmennya dalam mendukung berbagai upaya pengembangan sektor pariwisata. Workshop ini merupakan salah satu wujud nyata dari upaya tersebut.
“Kami berharap pelatihan ini tidak hanya menjadi ajang belajar, tetapi juga langkah awal untuk menguatkan jaringan pariwisata yang lebih solid di Kabupaten Solok,” kata Medison.
Salah satu peserta, Della Putri, menyampaikan kesan positifnya terhadap kegiatan ini.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami yang bergerak di bidang pariwisata. Selain menambah kemampuan bahasa Inggris, kami juga belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan baik kepada wisatawan asing. Harapannya, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Solok semakin meningkat,” ungkapnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan harapan besar dari para peserta dan penyelenggara agar sektor pariwisata Kabupaten Solok semakin maju. Dengan penguasaan bahasa Inggris dan “public speaking” yang lebih baik, Kabupaten Solok diharapkan mampu bersaing dengan daerah lain dalam menarik wisatawan mancanegara.
“Kegiatan ini hanyalah awal dari langkah panjang untuk memajukan pariwisata Kabupaten Solok. Dengan semangat anak muda yang luar biasa, saya yakin daerah kita akan menjadi destinasi wisata unggulan di Sumatera Barat,” tutup Medison. (TKB)