Spanyol, KABAMINANG.com – MotoGP, Di hari penentuan yang berlangsung di sirkuit Circuit Ricardo Tormo, Cheste, Spanyol pada Minggu, 16 November 2025 Marco Bezzecchi menegaskan status puncaknya dengan kemenangan gemilang dalam balapan utama musim terakhir kelas premier MotoGP. Lehernya bergetar ketika ia melewati garis finis sebagai tercepat setelah memimpin sepanjang perlombaan, sekaligus membawa brand Aprilia meraih 1-2 yang menggema di atas podium.
Bezzecchi, yang start dari pole position, menunjukkan konsistensi dan dominasi dari lap pertama hingga bendera kotak-kotak berkibar. Di belakangnya, rekan satu tim dari Aprilia, Raúl Fernández, menyusul di posisi kedua, menegaskan bahwa Aprilia bukan hanya hadir namun menancapkan kuku mereka di persaingan tertinggi.
Sementara itu, di posisi ketiga, muncul nama Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46 Racing Team) yang memperpanjang rekor podium konstruktornya, yakni Ducati di tengah tekanan akhir musim.
Menurut laporan resmi, sirkuit Cheste kembali menjadi tuan rumah setelah jeda tahun sebelumnya akibat banjir dahsyat di wilayah Valencia membuat momen kali ini terasa penuh makna dan emosional.
Sprint Hari Sabtu Sebelum Balapan Utama
Sebelum lomba utama, mekanisme sprint yang menjadi bagian dari kalender MotoGP musim ini menghadirkan kejutan tersendiri. Di sesi sprint pada Sabtu sore, Álex Márquez dari BK8 Gresini Racing menjuarai lomba, memanfaatkan start yang kuat dan mempertahankan keunggulan atas Pedro Acosta (Red Bull KTM) yang memulai dari posisi kedua baris, dan Fabio Di Giannantonio yang kembali naik ke podium.
Acosta yang berjuang keras untuk menyalip, akhirnya tak mampu melewati Álex meskipun memacu keras hingga sesi terakhir. Kondisi ini memupuk antisipasi akan duel di balapan utama.
Detail Balapan Utama dan Momentum Kunci
Begitu lampu rambu start padam, Bezzecchi melesat meninggalkan lawan-lawannya. Saat banyak pesaing terguncang oleh tekanan ban dan strategi pit yang kompleks, ia tetap tenang dan menjaga ritme. Lintasan yang langka menjadi tuan rumah MotoGP tahun ini setelah jeda karena banjir menyuguhkan atmosfer yang mendukung semangat kompetisi tinggi.
Read More:
- 1 Garuda Muda Terpukul, Timnas U-22 Indonesia Tumbang 0-3 dari Mali
- 2 Italia Gagal Melaju ke Piala Dunia! Dihancurkan Norwegia 1–4 di San Siro
- 3 Kartu Merah, Gol Pedro, dan Kebangkitan Armando, Semen Padang Akhirnya Menang di Liga 1
Di tengah lomba, Francesco Bagnaia dari Ducati mengalami insiden yang memaksa keluar lebih awal, mengakhiri upayanya memperpanjang podium streak tim konstruksiannya.
Sementara itu, Raúl Fernández menunjukkan kecepatan yang mengancam hingga akhir, namun tetap harus menerima jarak sekitar 0,7 detik dari Bezzecchi saat bendera finis.
Khusus bagi Bezzecchi, kemenangan ini bukan sekadar menang melainkan momen sejarah. Ia dengan bangga “melamar” motornya selepas finis, sebagai lambang dedikasi dan ikatan yang tak terpisahkan antara pembalap-tim-mesin.
Implikasi untuk Musim dan Konstruksi Tim
Dengan hasil ini, Aprilia mencatat prestasi luar biasa kemenangan berturut-turut dalam dua seri terakhir musim Portugal lalu Valencia yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi mereka.
Dari sisi klasemen total pembalap musim 2025, juara dunia tetap direbut oleh Marc Márquez meskipun balapan Valencia bukanlah pengubah posisi teratas. Sementara itu, di sektor konstruktor, meskipun Ducati mendominasi sepanjang musim dalam jumlah poin, perlawanan Aprilia semakin kuat dan patut diperhitungkan.
Era Baru Atau Sekadar Fajar?
Kemenangan Bezzecchi dan performa unggul Aprilia di sisa musim ini bisa jadi menandai pergeseran kekuatan di MotoGP. Namun, tradisi dan pengalaman Ducati serta pembalap kelas atas lainnya memastikan bahwa persaingan akan tetap panas dan terbuka.
(java)








