Jakarta, KABAMINANG.com – Indonesia menjadi tuan rumah bagi kunjungan kenegaraan Raja Yordania, Abdullah II ibn Al Hussein, yang disambut langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta. Prosesi penyambutan diwarnai dengan upacara kenegaraan, termasuk trimotif jet tempur melintas di atas ibu kota dan pasukan kehormatan yang berdiri rapi di lapangan.
Upacara resmi dilangsungkan setelah Raja Abdullah tiba di Indonesia dari rangkaian kunjungan Asia-nya. Setelah penyambutan lapangan udara dan prosesi kenegaraan, kedua pemimpin kemudian menggelar pertemuan bilateral yang membahas serangkaian isu strategis.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menegaskan bahwa hubungan Indonesia Yordania telah terjalin erat selama lebih dari tujuh dekade bukan hanya pada tingkat diplomasi formal tetapi juga melalui ikatan personal yang kuat.
“Kami tidak sekadar mitra strategis, tetapi juga sahabat,” ujar Presiden Prabowo mengingat masa lalu ketika Yordania pernah menjadi tempat pengasingan Prabowo pada akhir 1990-an.
Sementara itu, Raja Abdullah menyampaikan bahwa kunjungannya ke Jakarta adalah bagian dari komitmen Yordania untuk mempererat kemitraan dengan negara-negara Muslim lainnya, serta memperluas ruang kerja sama dalam berbagai bidang seperti pertahanan, ekonomi, dan kemanusiaan. Ia memuji Indonesia atas perannya di kancah internasional, khususnya dalam menangani isu kemanusiaan dan stabilitas kawasan.
Poin pembahasan yang mencuat termasuk rencana penguatan industri pertahanan bersama, pertukaran intelijen, investasi Indonesia melalui sovereign wealth fund, serta kolaborasi dalam penanganan konflik kemanusiaan khususnya di wilayah Palestina dan Gaza.
Read More:
- 1 Desa Supiturang Porak Poranda Pasca Letusan Dahsyat Gunung Semeru, Warga Pulang ke Rumah Hancur, 956 Orang Masih Mengungsi
- 2 Erupsi Gunung Semeru, Awan Panas Meluncur Hingga Gladak Perak, Jembatan Vital Lumajang Tertutup Abu
- 3 Gelombang Pengungsi Sudan Membanjiri Chad: Krisis Kemanusiaan Memburuk di Tengah Perang yang Tak Berkesudahan
Kunjungan ini juga mencerminkan diplomasi tingkat tinggi yang lebih humanis: Presiden Prabowo dan Raja Abdullah bahkan dicatat naik bersama satu mobil dari lokasi bandara ke Istana Merdeka momen yang menegaskan keakraban kedua pemimpin.
Secara simbolis, kehadiran Raja Yordania di Indonesia menegaskan posisi Jakarta sebagai pusat diplomasi global di kawasan Asia Tenggara dan negara berpengaruh di komunitas Muslim dunia. Bagi Yordania, Indonesia menjadi mitra strategis yang membuka peluang ekonomi dan kerja sama keamanan baru.
Dengan ditandatanganinya sejumlah nota kesepahaman (MoU) dan komitmen bersama di akhir kunjungan, banyak pihak berharap bahwa hubungan kedua negara tidak hanya akan menjadi wacana diplomatik semata, tetapi akan berbuah aksi konkrit dan keberlanjutan kerja sama yang produktif.
Acara kunjungan hari itu diakhiri dengan jamuan makan malam kenegaraan yang menampilkan perpaduan budaya Indonesia dan warisan Kerajaan Yordania. Presiden Prabowo menutup dengan ungkapan bahwa Indonesia “bersiap menjadi mitra yang andal” dalam setiap kerangka kerja sama ke depan.
Kunjungan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan Yordania menegaskan bahwa alih-alih sekadar negara berjarak, keduanya kini bergerak sebagai sahabat dan mitra aktif dalam menghadapi tantangan global bersama.
(KBM)








