By : Luthfia Qonita Bassamah
KABAMINANG.com, Unand – Padang, Kedai Ajo Malih Celluler merupakan salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang beroperasi di Kota Padang. Kedai ini berlokasi di Jln. Gajah Mada No.41a, dan sudah berdiri sejak tahun 1990-an.
Dalam perjalanannya yang lebih dari dua dekade, usaha ini konsisten menyediakan berbagai kebutuhan harian masyarakat, khususnya berupa makanan ringan seperti mi instan dan snack kemasan, serta minuman ringan seperti kopi, teh, dan susu.
Target pasar utama kedai ini adalah masyarakat sekitar, terutama anak muda, pelajar, mahasiswa, serta pekerja yang membutuhkan makanan dan minuman dengan harga terjangkau. Dengan harga yang ramah di kantong, kedai ini menjadi tempat singgah favorit bagi banyak orang yang ingin mengisi perut dengan cepat namun tetap hemat.
Pemilik kedai memulai usaha ini dengan tujuan utama membantu perekonomian keluarga. Walaupun dikelola secara sederhana, sistem yang diterapkan cukup efektif, yakni dengan penjualan tunai. Hal ini bertujuan agar transaksi lebih mudah, cepat, serta meminimalisir risiko kerugian akibat piutang. Pengelolaan kedai juga dilakukan dengan memperhatikan manajemen stok barang, menjaga kebersihan lingkungan usaha, serta memberikan pelayanan ramah kepada pelanggan.
Faktor-faktor sederhana inilah yang justru menjadi kunci untuk menarik konsumen agar terus kembali berbelanja.
Menurut pemilik, strategi yang diterapkan dalam mengembangkan usaha tidaklah rumit, namun cukup tepat sasaran. Ia selalu berusaha menyediakan produk-produk kebutuhan sehari-hari secara lengkap dan dengan harga bersaing. Tidak hanya sekadar murah, produk yang dijual juga dijaga kualitasnya agar konsumen merasa puas dan nyaman. Dengan demikian, kepercayaan pelanggan terhadap Kedai Ajo Malih Celluler terus terjaga dari waktu ke waktu.
Gambar Kedai Ajo Malih Celuller
Read More:
- 1 Pengelolaan Keuanganpada UMKM Kuliner: Studi Rumah MakanAmpera Perdana Jaya
- 2 Strategi Pemasaran Ayam Geprek Abah Lamo Cafe terhadap Minat Beli Mahasiswa di Business Center Universitas Andalas
- 3 Strategi Pemasaran Bika Bakar Andalas Untuk Meningkatkan Pelanggan

Seiring perkembangan zaman, pemilik kedai juga mulai menyesuaikan diri dengan teknologi digital. Misalnya, promosi sederhana melalui WhatsApp kepada pelanggan tetap untuk memberitahu stok barang baru atau promo tertentu. Selain itu, pencatatan keuangan kini mulai dilakukan menggunakan aplikasi digital sederhana, sehingga arus kas lebih tertata, transparan, dan memudahkan dalam melakukan evaluasi keuangan bulanan.
Langkah kecil ini menjadi bukti bahwa meskipun usaha berskala kecil, pemilik memiliki kesadaran pentingnya adaptasi teknologi di era modern. Selain aspek digital, pemilik juga menekankan pentingnya disiplin dalam mengatur stok barang. Barang yang laku keras selalu dijaga ketersediaannya, sementara stok barang dengan perputaran lambat dikurangi agar tidak menimbulkan kerugian.
Manajemen sederhana seperti ini membuat kedai tetap stabil dan terhindar dari pemborosan modal. Pemilik pun secara konsisten memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha agar perputaran modal lebih teratur dan jelas.
Dari sisi keberlangsungan usaha, fakta menariknya adalah ternyata usia Kedai Ajo Malih sudah lebih dari 30 tahun. Bertahan selama itu bukanlah hal mudah, terlebih dengan persaingan yang semakin ketat dari minimarket modern dan warung-warung baru di sekitarnya. Namun, Kedai Ajo Malih Celluler mampu bertahan karena memiliki pelanggan tetap yang loyal.
Banyak konsumen mengaku lebih nyaman berbelanja di kedai ini karena suasananya akrab, harga lebih murah dibanding toko modern, serta pelayanan yang ramah.
Keberadaan UMKM ini juga memberi dampak sosial-ekonomi yang positif bagi lingkungan sekitar. Kedai Ajo Malih Celluler tidak hanya menopang perekonomian keluarga pemilik, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga roda ekonomi lokal tetap berputar.
Produk-produk yang dijual sebagian besar berasal dari distributor lokal, sehingga rantai pasokan di daerah tetap hidup. Dengan manajemen yang terus diperbaiki, pelayanan yang konsisten, serta adaptasi terhadap teknologi, Kedai Ajo Malih Celluler menjadi contoh nyata bahwa UMKM sederhana pun bisa bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.
(LQB/KBM)
Doc : Luthfia Qonita Bassamah