Byline : Khairunnisa Nadilla
KABAMINANG.com – Unand, Padang, Pasca pandemi Covid-19, perkembangan usaha kuliner di Business Central Universitas Andalas perlahan bangkit kembali. Dari sekian banyak pilihan, Ayam Katsu Abah Lamo Cafe tampil sebagai salah satu menu yang menarik perhatian pembeli. Pemilik usaha ini mampu mengembangkan usahanya hingga menjadi menu andalan mahasiswa. Padang, 21 September 2025.
Keberhasilannya bukan tanpa alasan. Kunci utamanya terletak pada inovasi menu ayam katsu yang disajikan bersama sambal khas Minang, sehingga menawarkan sensasi rasa berbeda. Selain itu, harga yang terjangkau menjadikan faktor penting yang membuat usaha ini tetap bertahan dan terus berkembang.
Etalase kafe menampilkan ragam menu yang menggugah selera.
Di tengah ketatnya persaingan kuliner di sekitar kampus Universitas Andalas, Ayam Katsu Abah Lamo Cafe mampu mempertahankan posisinya sebagai pilihan andalan mahasiswa.
Berlokasi di Business Central, kafe ini menyajikan ayam katsu renyah dengan sentuhan lokal berupa sambal lado Minang.
Harga terjangkau menjadi daya tarik utama.
Dengan hanya belasan ribu rupiah, mahasiswa sudah bisa menikmati seporsi ayam katsu lengkap dengan nasi, sambal, tahu, serta sayur pendamping.
Porsi yang mengenyangkan dengan cita rasa yang konsisten membuat banyak pelanggan merasa mendapat nilai lebih dari harga yang dibayar. Tidak heran jika banyak mahasiswa menjadikan Ayam Katsu Abah Lamo Cafe sebagai pilihan rutin untuk makan siang maupun malam.
Pemilik Ayam Katsu Abah Lamo Cafe menceritakan kunci usahanya bisa bertahan hingga sekarang.
“Usaha ini bisa tetap berjalan karena konsisten menjaga rasa dan selalu mendengar masukan dari pembeli. Selain itu, harga juga kami usahakan tetap terjangkau agar mahasiswa tidak keberatan,” jelasnya dengan penuh semangat.
Read More:
- 1 Manajemen Keuangan Sederhana Pada UMKM Toko Plastik Andai
- 2 Strategi Pengelolaan UMKM Warung Lontong Incim untuk Meningkatkan Penjualan
- 3 Strategi Pengelolaan UMKM Ajo Malih Celuller
KABAMINANG
Sementara itu, seorang pekerja, Bu Nurlis, yang setiap hari melayani pembeli mengungkapkan menu yang paling banyak diminati.
“Kalau dilihat dari pesanan, ayam katsu dengan sambal lado Minang yang paling laku. Mahasiswa suka karena porsinya pas, rasanya khas, dan penyajiannya cepat,” tuturnya.
Seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Manajemen bernama Hana yang menjadi pelanggan setia juga berbagi pengalamannya.
“Menu andalan yang paling sering saya beli ya ayam katsu. Rasanya gurih, porsinya bikin kenyang, apalagi sambalnya khas sekali. Jadi kalau makan siang, hampir selalu ke sini,” ungkapnya sambil tersenyum.
Seporsi Ayam Katsu dengan sambal khas Minang.
Keberhasilan Ayam Katsu Abah Lamo Cafe membuktikan bahwa memahami selera pelanggan, menjaga kualitas cita rasa, dan memberikan harga yang terjangkau adalah kunci utama menjadi favorit mahasiswa di Business Central Universitas Andalas. Strategi sederhana ini bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin memulai bisnis kuliner.
Lebih dari sekadar rasa dan harga, usaha ini menunjukkan pentingnya inovasi dan keterlibatan pelanggan. Dengan menyimak masukan, menghadirkan menu baru, menyajikan dengan cepat, dan menjaga etalase menarik, usaha mampu membangun hubungan yang erat dengan konsumennya.
Keberlanjutan usaha ini bukan hanya soal bertahan, tetapi juga terus berkembang, menarik pelanggan baru, dan mempertahankan loyalitas mahasiswa yang telah menjadi penggemar setia.
Kisah ini menjadi contoh nyata bahwa kesuksesan bisnis kuliner lahir dari perpaduan kualitas produk, strategi pemasaran cerdas, dan perhatian penuh pada kebutuhan konsumen. (KBM/KN)
Doc : Khairunnisa Nadilla