KABAMINANG.com – Tangerang, Pada Minggu dini hari, 31 Agustus 2025, rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang berlokasi di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, menjadi sasaran penjarahan oleh sekelompok massa.
Insiden ini terjadi dalam dua gelombang, pertama sekitar pukul 01.00 WIB dan gelombang kedua sekitar pukul 03.00 WIB, ketika situasi aksi unjuk rasa dan kericuhan masih berlangsung di berbagai titik kota.
Menurut saksi dan staf pengamanan di lokasi, Sri Mulyani tidak berada di rumah saat kejadian berlangsung. Saat aksi penjarahan berlangsung, di dalam rumah hanya ada staf pengamanan dan satu keluarga kerabat yang kemudian dievakuasi ke rumah tetangga. Massa yang sebagian besar beranggotakan remaja dan beberapa membawa senjata tajam juga terlihat menggunakan drone untuk pemantauan.
Massa membawa berbagai barang dari dalam rumah seperti televisi layar datar, peralatan dapur, hingga furnitur rumah tangga. Penjarahan ini bagian dari aksi kerusuhan yang juga menyerang rumah tokoh dan pejabat publik lain sebelumnya. Setelah kejadian, aparat TNI langsung mengamankan lokasi dengan memasang portal di akses masuk jalan menuju rumah Sri Mulyani, serta melakukan penjagaan ketat dengan prajurit bersenjata lengkap untuk mencegah kerumunan massa kembali.
Read More:
- 1 Wakil Panglima TNI Hadiri Rapat Kerja Bersama Komisi I DPR RI
- 2 Partai Golkar Resmi Nonaktifkan Adies Kadir sebagai Wakil Ketua DPR dan Anggota DPR Mulai 1 September 2025
- 3 PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya sebagai Anggota DPR RI per 1 September 2025
Pada pagi harinya, dua truk berkelir putih terlihat datang ke lokasi untuk mengangkut sisa barang-barang yang belum sempat diangkut saat penjarahan berlangsung. Warga sekitar dan petugas keamanan menyatakan situasi sekarang lebih kondusif meskipun tetap dalam pengawasan ketat aparat.
Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari Sri Mulyani atau pihak kepolisian mengenai rincian kerusakan dan barang yang hilang akibat kejadian ini. Penjagaan dan penyelidikan terus dilakukan guna mengantisipasi aksi susulan dan memastikan keamanan lingkungan.
Insiden ini menjadi bentuk nyata meningkatnya ketegangan sosial yang diwarnai aksi demo besar-besaran dan kerusuhan di Jakarta dan sekitarnya, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang masih menuai kritik dari masyarakat.
(KBM)