KABAMINANG.com – Harapan Crystal Palace untuk tampil di Liga Europa musim 2025/26 resmi pupus. Pengadilan Arbitrase Olahraga (Court of Arbitration for Sport / CAS) menolak banding klub London Selatan itu, sehingga keputusan UEFA untuk mendemosi mereka ke UEFA Conference League tetap berlaku.
Masalah bermula dari pelanggaran aturan multi-club ownership milik UEFA. Aturan tersebut melarang dua klub yang dimiliki atau dikendalikan oleh pemilik yang sama untuk berlaga di kompetisi Eropa yang sama pada musim yang sama. Crystal Palace terseret masalah ini karena pemegang saham mayoritas mereka, John Textor, juga memiliki saham signifikan di Olympique Lyonnais klub asal Prancis yang juga lolos ke Liga Europa.
UEFA menilai situasi ini melanggar regulasi, karena pada tanggal acuan penilaian kepemilikan, yaitu 1 Maret 2025, Textor dinilai memiliki pengaruh yang cukup besar di kedua klub. Akibatnya, Palace harus turun kasta ke Conference League, sementara tempat mereka di Liga Europa diberikan kepada Nottingham Forest berdasarkan peringkat domestik Liga Inggris.
Manajemen Palace langsung mengajukan banding ke CAS dengan argumen bahwa kepemilikan Textor tidak memengaruhi operasional klub secara langsung. Namun, CAS dalam putusan yang diumumkan Senin (11/8/2025) menolak seluruh argumen tersebut dan menguatkan keputusan UEFA.
Read More:
- 1 Chelsea Raih Kemenangan Dramatis atas Liverpool Berkat Gol Injury Time Estêvão
- 2 Mandalika 2025: Crash Brutal Marquez-Bezzecchi, Duel Sengit Salip Menyalip
- 3 Manchester United Bangkit dengan Kemenangan Meyakinkan di Old Trafford
Keputusan ini memukul ambisi Palace yang sebelumnya ingin mencatat sejarah dengan tampil di Liga Europa untuk pertama kalinya setelah memastikan tiket lewat kemenangan di Piala FA musim lalu. Selain kehilangan peluang berkompetisi di level yang lebih tinggi, klub juga harus rela melepas potensi pemasukan hingga £20 juta dari hadiah dan hak siar UEFA.
Ketua klub Steve Parish mengungkapkan kekecewaannya. Ia menyebut keputusan ini sebagai “ketidakadilan terbesar dalam sejarah sepak bola” dan menilai bahwa UEFA tidak memberi ruang kompromi bagi klub yang terkena dampak aturan kepemilikan ganda. Meski begitu, Parish memastikan tim akan fokus menghadapi tantangan di Conference League dan tetap menjaga ambisi mereka di level Eropa.
Dengan keputusan CAS ini, Crystal Palace kini akan memulai musim Eropa mereka dari babak play-off Conference League, sementara Nottingham Forest siap menggantikan mereka di fase grup Liga Europa.
(java)
Respon (13)
Komentar ditutup.