Scroll untuk baca artikel
Kabupaten SolokSUMBAR

Dispersip Kabupaten Solok Gelar Lomba Bertutur, Angkat Cerita Rakyat sebagai Warisan Budaya

×

Dispersip Kabupaten Solok Gelar Lomba Bertutur, Angkat Cerita Rakyat sebagai Warisan Budaya

Sebarkan artikel ini

KABAMINANG.com, Solok – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Solok kembali menggelar kegiatan inspiratif dalam rangka membumikan literasi budaya di kalangan generasi muda. Kali ini, kegiatan yang digelar adalah Lomba Bertutur Tingkat SMP/MTsN se-Kabupaten Solok, yang berlangsung pada Selasa, 5 Agustus 2025, bertempat di Aula Perpustakaan Daerah Kabupaten Solok, Koto Baru.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Dispersip Kabupaten Solok, Zulmarnus, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya melestarikan budaya lokal melalui seni bertutur. Zulmarnus juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta dan sekolah yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.

“Kegiatan ini diikuti oleh sekolah-sekolah setingkat SMP yang merupakan binaan dari Dispersip. Saya berharap seluruh peserta tampil dengan semangat, percaya diri, dan memberikan yang terbaik. Cerita rakyat Kabupaten Solok kaya akan nilai-nilai moral, kebijaksanaan lokal, dan keteladanan, yang sangat baik untuk dijadikan pelajaran hidup,” ujar Zulmarnus.

Lomba bertutur tahun ini mengangkat tema besar: “Cerita Rakyat Kabupaten Solok”, yang bertujuan menggali kembali kearifan lokal dari berbagai nagari di daerah tersebut. Kegiatan ini juga merupakan bentuk nyata dari sinergi antara dunia pendidikan, kebudayaan, dan literasi.

Dewan juri dalam lomba ini terdiri dari perwakilan komunitas penggiat literasi, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, serta dari Dispersip sendiri. Salah satu juri, Wirasto, SH, yang mewakili Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, menyampaikan kekagumannya terhadap kemampuan para peserta.

“Saya cukup terkejut sekaligus kagum, karena hampir semua peserta tampil dengan sangat baik. Mereka mampu menyampaikan cerita dengan penghayatan, intonasi, dan narasi yang menarik. Ini menunjukkan bahwa seni tutur lisan masih hidup di tengah generasi muda,” tutur Wirasto.

Lebih lanjut, Wirasto juga menegaskan bahwa tutur lisan merupakan salah satu objek pemajuan kebudayaan yang penting untuk terus dijaga dan dikembangkan. Kegiatan lomba ini dinilainya sebagai salah satu upaya konkret dalam perlindungan terhadap karya budaya tradisi lisan, yang selaras dengan amanat Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan.

Dari hasil penilaian dewan juri, Siswi dari SMP Negeri 2 Gunung Talang berhasil meraih juara pertama berkat penampilan yang memukau dan penguasaan materi cerita yang sangat kuat. Posisi juara dua diraih oleh perwakilan dari MTsN 2 Solok, dan juara ketiga jatuh kepada SMP Negeri 1 Gunung Talang.

Kepala Dispersip Zulmarnus menutup kegiatan ini dengan harapan agar semangat bertutur dan mencintai cerita rakyat tidak berhenti di ajang lomba, namun terus tumbuh dan menjadi bagian dari karakter generasi muda di Kabupaten Solok.

“Budaya bertutur bukan hanya soal cerita, tapi juga tentang menyampaikan nilai-nilai kehidupan. Mari kita jaga dan wariskan budaya ini bersama-sama,” tegasnya.

(RA)