KABAMINANG.com , Dharmasraya – Dua unit bus bantuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, diperkirakan tahun 2013 atau 2014 silam bak kendaraan gaib. keberadaan armada bernilai miliaran rupiah itu hingga kini masih menjadi misteri yang tak kunjung terpecahkan.
Konon kabarnya, kedua unit bus tersebut justru bersandar di salah satu kampus di wilayah Dharmasraya, digunakan sebagai alat transportasi bagi mahasiswa.
Kepala Dinas Perhubungan periode 2017, Bobby Perdana Reza, beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa pernah diminta Kemenhub untuk menandatangani berita acara serah terima dua unit bus itu. Namun ia menolak.
“Saya tidak menandatangani berita acara tersebut karena kami tidak menguasai dua unit bus itu,” kata Bobby singkat.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Catur Ebi membenarkan, bahwa pada tahun itu, bendahara Dinas Perhubungan sudah menganggarkan dana dalam DIPA khusus untuk perawatan dan proses balik nama kendaraan. Namun, alokasi anggaran itu tak jadi digunakan.
Read More:
- 1 Pawai Alegoris HUT RI ke-80 di Arosuka: Ribuan Warga Kabupaten Solok Tumpah Ruah Meriahkan Perayaan
- 2 Kunjungan Penuh Kepedulian, Brigjen TNI Frenky Bersama Wabup Solok Tinjau Karhutla
- 3 Wagub Sumbar Serahkan Penghargaan Desa Antikorupsi kepada Nagari Talang Babungo
“Sebab, dua Unit Bus itu, telah di kuasai oleh salah satu kampus dan sudah di balik namakan,” kata Catur singkat, Rabu (09/07/25).
Spekulasi berkembang di masyarakat, apakah kendaraan tersebut memang disimpan secara selektif oleh pihak tertentu, atau sekadar dibiarkan terbengkalai seperti barang antik yang kehilangan fungsi.
Seharusnya bantuan ini untuk mendukung mobilitas masyarakat. Tapi kenyataannya, malah tidak jelas rimbanya.
Sampai berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi yang menjelaskan mengapa aset negara tersebut seakan hilang dari radar pengawasan.
Bahkan, beberapa media mencoba menelusuri kebenaran isu bantuan dua Unit Bus oleh mentri Perhubungan, ke Bagian Aset daerah. Namun, belum ada pernyataan resmi terkait mobil bantuan itu.
(NT)