KABAMINANG.com – Diogo Jota, atau Diogo José Teixeira da Silva, adalah nama yang dikenal luas di dunia sepak bola sebagai penyerang andalan Liverpool FC dan tim nasional Portugal. Namun, di balik sorotan lapangan hijau dan prestasi gemilangnya, Jota adalah sosok ayah, suami, dan kakak yang penuh kasih.
Tragedi kecelakaan mobil pada 3 Juli 2025 di Zamora, Spanyol, yang merenggut nyawa Jota dan adiknya, André Silva, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga kecilnya dan komunitas sepak bola dunia.
Awal Kehidupan dan Ikatan Keluarga
Diogo Jota lahir pada 4 Desember 1996 di Porto, Portugal, dalam keluarga yang sederhana namun penuh dukungan. Ayahnya, Joaquim Jota, dikenal sebagai sosok yang selalu mendukung karier sepak bolanya, meskipun beberapa anggota keluarga, seperti pamannya Ricardo, sempat mempertanyakan keputusannya pindah ke Wolverhampton Wanderers pada 2017.
Jota pernah berbagi cerita bahwa keluarganya, termasuk ayah dan pamannya, hadir mendukungnya saat pertandingan penting Wolverhampton melawan Manchester United di Piala FA 2019, menunjukkan betapa eratnya ikatan keluarga dalam perjalanan kariernya.
Jota memiliki adik laki-laki, André Felipe Silva, yang juga seorang pesepak bola profesional dan bermain untuk FC Penafiel di kasta kedua Liga Portugal. Keduanya memiliki ikatan yang sangat kuat, tidak hanya sebagai saudara, tetapi juga sebagai rekan yang berbagi passion di dunia sepak bola.
Tragisnya, ikatan ini berakhir dalam kecelakaan maut di jalan tol A-52, Zamora, Spanyol, ketika mobil Lamborghini Huracán hijau yang mereka tumpangi mengalami pecah ban, keluar jalur, dan terbakar hebat. Kepergian mereka bersama menjadi pukulan berat bagi keluarga dan penggemar.
Pernikahan dengan Rute Cardoso: Cinta Sejak Remaja
Salah satu babak paling indah dalam kehidupan pribadi Diogo Jota adalah hubungannya dengan Rute Cardoso, kekasih sejak masa remaja yang menjadi istrinya. Jota dan Rute memulai hubungan mereka pada 2012, dan setelah satu dekade bersama, Jota melamar Rute pada Juli 2022.
Pernikahan mereka digelar pada 22 Juni 2025, di sebuah gereja di Porto, Portugal, hanya 11 hari sebelum kecelakaan tragis itu terjadi. Dalam sebuah wawancara yang dirilis sehari sebelum kecelakaan, Jota menyebut dirinya sebagai “pria paling beruntung di dunia” karena memiliki Rute dan keluarga kecilnya.
Pernikahan mereka menjadi sorotan karena kebahagiaan yang terpancar. Jota membagikan video pernikahan di media sosial, menunjukkan momen persiapan, upacara, dan tarian bersama Rute diiringi band.
Rute juga mengunggah foto pernikahan dengan caption, “Ya untuk selamanya,” menggambarkan komitmen mereka. Postingan ini menjadi salah satu kenangan terakhir yang menyayat hati, terutama karena Jota dan Rute baru saja memulai babak baru sebagai pasangan suami-istri.
Peran sebagai Ayah dari Tiga Anak
Diogo Jota dan Rute Cardoso dikaruniai tiga anak: dua putra, Denis (lahir 2021) dan Duarte (lahir 2023), serta seorang putri yang lahir pada 2024, yang namanya belum dipublikasikan.
Jota dikenal sebagai ayah yang penuh kasih, sering membagikan momen kebahagiaan bersama anak-anaknya di media sosial. Foto-foto keluarga kecil ini, termasuk saat pernikahan, menjadi viral setelah kematiannya, mencerminkan betapa ia mencintai perannya sebagai ayah.
Read More:
- 1 Gol Dramatis di Injury Time, Semen Padang Bungkam Dewa United 2-0 di Agus Salim
- 2 Liverpool Awali Musim dengan Kemenangan 4-2 atas Bournemouth
- 3 Chelsea Ditahan Imbang Crystal Palace di Laga Pembuka Liga Inggris 2025/2026
Kepergian Jota hanya dua pekan setelah pernikahan meninggalkan luka mendalam bagi Rute dan ketiga anak mereka, yang kini harus tumbuh tanpa sosok ayah. Ucapan belasungkawa dari penggemar dan komunitas sepak bola di media sosial, seperti yang diungkapkan akun @FaktaSepakbola, mendoakan kekuatan bagi Rute dan anak-anaknya.
Dukungan Keluarga dalam Karier
Keluarga Jota memainkan peran besar dalam kesuksesannya sebagai pesepak bola. Meskipun pamannya sempat meragukan kepindahannya ke Wolverhampton, ayahnya, Joaquim, selalu menjadi pendukung setia. Jota pernah berbagi bahwa keluarganya tidak hanya memberikan dukungan emosional, tetapi juga menjadi motivasi untuk membuktikan diri di kancah internasional.
Saat bergabung dengan Liverpool pada 2020, Jota dengan cepat menjadi pilar penting, mencetak 65 gol dalam 182 penampilan, dan keluarganya selalu menjadi bagian dari perjalanan itu.
André Silva, adiknya, juga mengikuti jejak Jota sebagai pesepak bola, meskipun di level yang berbeda. Bermain untuk FC Penafiel, André menunjukkan bakatnya di liga Portugal, dan kebersamaan mereka dalam kecelakaan tragis ini menunjukkan betapa dekatnya hubungan kedua bersaudara ini.
Tragedi dan Warisan Keluarga
Kecelakaan pada 3 Juli 2025, di mana Lamborghini Huracán hijau yang dikendarai Jota dan André mengalami pecah ban, keluar jalur, dan terbakar, mengakhiri kehidupan dua bersaudara yang penuh potensi.
Tragedi ini tidak hanya kehilangan bagi dunia sepak bola, tetapi juga pukulan telak bagi keluarga Jota. Federasi Sepak Bola Portugal (FPF) menyampaikan belasungkawa mendalam, menggambarkan Jota sebagai sosok inspiratif dengan “kegembiraan yang menular” dan André sebagai juara di klubnya.
FPF bahkan meminta UEFA untuk mengadakan mengheningkan cipta sebelum pertandingan timnas wanita Portugal melawan Spanyol.
Liverpool FC, klub tempat Jota bersinar, juga merilis pernyataan resmi, meminta privasi bagi keluarga Jota dan André sambil menjanjikan dukungan penuh. Suporter Liverpool menghormati Jota melalui chant khas, “Oh, he wears the number 20… Better than Figo,” yang menggambarkan kecintaan mereka pada pemain yang rendah hati ini.
Diogo Jota bukan hanya bintang di lapangan, tetapi juga sosok keluarga yang penuh cinta. Hubungannya dengan Rute Cardoso, tiga anak mereka, dan ikatan erat dengan adiknya André Silva menunjukkan sisi humanis dari seorang atlet kelas dunia.
Meskipun tragedi telah merenggut nyawanya, warisan Jota sebagai ayah, suami, dan kakak yang berdedikasi akan terus dikenang. Keluarga kecilnya, yang kini ditinggalkan, menjadi fokus doa dan dukungan dari seluruh dunia.
Semoga Rute, Denis, Duarte, dan putri kecil mereka menemukan kekuatan untuk melanjutkan hidup, membawa kenangan indah tentang Diogo Jota, seorang pria yang pernah menyebut dirinya “paling beruntung di dunia.”
(java)