Scroll untuk baca artikel

Formula OneOLAHRAGA

Ferrari Berjuang Bangkit di F1 2025: Momentum Baru Menuju Silverstone

×

Ferrari Berjuang Bangkit di F1 2025: Momentum Baru Menuju Silverstone

Sebarkan artikel ini

KABAMINANG.com, Maranello – Scuderia Ferrari, salah satu tim paling ikonik dalam sejarah Formula 1, terus menjadi sorotan di musim 2025. Meskipun menghadapi tantangan besar, tim ini menunjukkan tanda-tanda kemajuan signifikan menjelang Grand Prix Inggris di Silverstone (4-6 Juli 2025).

Performa di Paruh Pertama Musim 2025

Ferrari memasuki musim 2025 dengan ekspektasi tinggi, terutama setelah kedatangan Lewis Hamilton, juara dunia tujuh kali, yang bergabung dari Mercedes. Namun, hasil di awal musim tidak sesuai harapan.

Tim yang kini dipimpin oleh Fred Vasseur ini belum meraih kemenangan Grand Prix di musim ini, dengan peluang terbaik hanya terjadi di Monaco, di mana Charles Leclerc finis di podium. Hingga kini, Ferrari berada di posisi kedua dalam klasemen konstruktor, namun tertinggal jauh (197 poin) dari McLaren yang mendominasi.

Di Grand Prix Austria (27-29 Juni 2025), Ferrari menunjukkan peningkatan performa yang signifikan.

Charles Leclerc berhasil meraih podium ketiga, sementara Lewis Hamilton mencatatkan hasil terbaiknya musim ini dengan finis keempat. Hasil ini menjadi bukti bahwa pembaruan teknis terbaru mulai membuahkan hasil.

Leclerc bahkan memuji tim atas kerja keras mereka di Maranello, menyebutkan bahwa upgrade baru telah membantu mobil SF-25 lebih kompetitif.

Pembaruan Teknis: Langkah Menuju Perbaikan

Salah satu sorotan utama Ferrari di musim ini adalah pengenalan lantai baru (new floor) pada Grand Prix Austria. Pembaruan ini, yang merupakan bagian terakhir dari program terowongan angin 2025, dirancang untuk mengatasi kelemahan utama mobil SF-25: ketidakmampuan menjalankan mobil cukup rendah untuk menghasilkan downforce maksimal.

Menurut analis teknis, upgrade ini meningkatkan downforce di bawah mobil dan memberikan stabilitas yang lebih baik, yang terlihat dari hasil kualifikasi terbaik Ferrari musim ini (Leclerc di posisi kedua, Hamilton keempat).

Jérôme D’Ambrosio, yang menggantikan Fred Vasseur sebagai kepala tim sementara di Austria karena alasan pribadi Vasseur, mengonfirmasi bahwa pembaruan ini “memberikan apa yang diharapkan.”

Meski demikian, ia menekankan bahwa Ferrari harus menyeimbangkan pengembangan mobil 2025 dengan persiapan untuk regulasi baru 2026, yang akan membawa perubahan besar pada desain mobil.

Namun, Ferrari masih menghadapi masalah konsistensi, terutama dalam hal pengelolaan ban Pirelli. Fred Vasseur mengakui bahwa eksekusi akhir pekan balapan timnya di musim ini tidak sekuat musim sebelumnya, dan ini menjadi fokus perbaikan utama.

Selain itu, masalah “lift and coast” (teknik mengurangi kecepatan untuk menghemat bahan bakar) masih menghambat performa, meskipun pembaruan terbaru diharapkan dapat mengurangi masalah ini.

Dinamika Pembalap: Leclerc dan Hamilton

Duet pembalap Ferrari, Charles Leclerc dan Lewis Hamilton, menunjukkan pendekatan yang berbeda dalam menghadapi tantangan musim ini. Leclerc, yang telah meraih tiga podium (termasuk satu di Spanyol dan satu di Austria), memimpin klasemen internal tim dengan 119 poin, menempatkannya di posisi kelima klasemen pembalap. Ia juga mengungguli Hamilton dalam kualifikasi dengan rasio 9-4 dan keunggulan rata-rata 0,151 detik.

Leclerc menunjukkan optimisme yang terukur, fokus pada poin maksimal di setiap balapan. Ia memuji upgrade Austria sebagai langkah maju dan berharap performa serupa di Silverstone, lintasan yang dikenal cocok untuk karakteristik mobil Ferrari.

Sementara itu, Hamilton, yang masih beradaptasi dengan tim baru, belum mencapai podium di balapan utama musim ini, meskipun ia memenangkan Sprint Race di Tiongkok dan finis ketiga di Sprint Race Miami.

Ia mengakui bahwa mobil Ferrari memiliki karakter yang sangat berbeda dari Mercedes, dan proses adaptasi membutuhkan waktu. Hamilton lebih fokus pada pembangunan fondasi jangka panjang untuk musim 2026, ketika regulasi baru berlaku.

“Saya fokus pada perubahan di belakang layar, hal-hal dasar yang perlu kita bangun untuk memiliki 2026 yang lebih baik,” ujarnya menjelang GP Austria.

Namun, performa Hamilton di Austria menunjukkan tanda-tanda positif. Ia memuji eksekusi kualifikasi tim sebagai “kelas dunia” dan menyebut hasil di Austria sebagai “kemajuan besar.”

Meski sempat terjadi ketegangan melalui radio tim mengenai strategi pit stop, D’Ambrosio membela keputusan tim dan menyatakan bahwa diskusi semacam itu wajar bagi pembalap kompetitif seperti Hamilton.
(java)