Scroll untuk baca artikel
POJOK OPINI

Di Balik Hijaunya Bukit, Ada Peluang Emas: Investasi Strategis di Kabupaten Solok

×

Di Balik Hijaunya Bukit, Ada Peluang Emas: Investasi Strategis di Kabupaten Solok

Sebarkan artikel ini

Oleh: Syaiful Rajo Bungsu

KABAMINANG.com – Kabupaten Solok, Sumatera Barat, selama ini dikenal karena keindahan alamnya yang memukau dengan Lima Danau ( danau singkarak, danau kembar dan tuo), air sungai yang jernih , sawah berundak, dan panorama perbukitan yang hijau menyejukkan mata. Namun, di balik hijaunya bukit itu, tersimpan peluang emas bagi para investor. Pemerintah Kabupaten Solok kini membuka diri, menyambut dunia usaha dengan pelayanan prima, kesiapan sumber daya manusia lokal, dan regulasi yang adaptif terhadap tantangan zaman.

Dengan kondisi fiskal daerah yang terbatas, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok ke depan sangat bergantung pada masuknya investasi sektor riil. Pemerintah tidak lagi hanya menjadi penyedia layanan dasar, tetapi juga menjadi fasilitator aktif dalam menciptakan iklim usaha yang sehat dan kompetitif.

Tanah Ulayat: Tantangan yang Menjadi Keunggulan

Sekitar 65% wilayah Kabupaten Solok merupakan tanah ulayat, yang secara historis dimiliki oleh kaum dan diatur secara adat. Ini sempat menjadi keraguan bagi investor yang menginginkan kepastian hukum atas lahan. Namun kini, paradigma telah bergeser. Pemerintah daerah secara aktif menjembatani dialog antara investor dan pemilik ulayat, dengan melibatkan ninik mamak dalam proses identifikasi dan pelepasan hak guna usaha secara adil dan transparan.

Tanah ulayat tidak lagi dilihat sebagai penghalang, melainkan sebagai model investasi sosial yang menempatkan masyarakat lokal sebagai mitra. Pendekatan ini telah terbukti berhasil menarik sejumlah investor di sektor pertanian dan pariwisata.

Pelayanan Prima dan Tata Ruang yang Terencana

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja  (DPMPTSP- Naker) Kabupaten Solok telah bertransformasi menjadi institusi yang cepat tanggap dan berbasis digital. Pelayanan perizinan yang dulu rumit, kini dapat diakses secara daring dengan transparansi tinggi. Pemerintah juga telah menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang menetapkan kawasan-kawasan strategis untuk investasi, terutama di sektor agrowisata, hortikultura dataran tinggi, dan tambang batuan.

Kawasan Danau Kembar, Danau singkarak, Danau tuo, dan Kawasan Kebun teh kini menjadi prioritas pengembangan pariwisata berkelanjutan. Sementara itu, wilayah tambang dan pertanian telah dipetakan untuk kemudahan akses investasi, tanpa menabrak ketentuan konservasi dan lingkungan hidup.

SDM Lokal Siap Terserap

Pemerintah Kabupaten Solok menyadari bahwa keberhasilan investasi harus berbanding lurus dengan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, melalui kerja sama dengan lembaga vokasi, BLK, dunia industri dan dunia pendidikan, SDM lokal telah dipersiapkan agar sesuai dengan kebutuhan industri. Pelatihan di bidang pertanian modern, hospitality, teknologi informasi, otomotif dan pertambangan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.

Bupati Jon Firman Pandu secara konsisten mendorong seluruh OPD untuk terlibat dalam menyukseskan misi ini. “Investor tidak boleh jalan sendiri, mereka harus didampingi pemerintah dan diberi tenaga kerja lokal yang siap kerja,” tegasnya dalam berbagai kesempatan.

Sektor Potensial: Pertanian, Pariwisata, dan Pertambangan

Kabupaten Solok adalah surganya potensi. Di bidang pertanian, produk unggulan seperti beras Solok, cabe, sayur dataran tinggi, dan kopi arabika memiliki pasar yang luas. Sektor pariwisata kini bangkit dengan konsep ekowisata dan glamping. Sedangkan sektor pertambangan, khususnya clay, batu andesit, dan batu gamping, menjadi peluang besar yang tengah dikembangkan dengan pendekatan lingkungan berkelanjutan.

Namun, yang tidak kalah penting dan sangat diharapkan adalah industri hilirisasi. Sektor ini membuka peluang besar untuk memperkuat perekonomian Solok melalui pengolahan hasil pertanian dan sumber daya alam setempat. Contoh yang paling nyata adalah pengolahan kopi arabika Solok menjadi produk bernilai tambah seperti kopi siap saji atau kopi premium dalam kemasan. Demikian juga dengan komoditas lainnya seperti cabai, hasil pertanian dataran tinggi, dan produk perikanan yang memiliki potensi besar untuk diproses lebih lanjut.

Pengembangan industri hilirisasi ini tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global. Investor yang masuk ke sektor ini akan melihat keuntungan yang lebih besar dengan berfokus pada pengolahan sumber daya alam di daerah itu sendiri, daripada hanya mengekspor bahan mentah.

Sambutan Hangat dari Pemerintah dan Masyarakat

Kabupaten Solok bukan hanya siap secara dokumen dan regulasi. Yang lebih penting, daerah ini siap secara sosial. Pemerintah menjadi jembatan aktif antara masyarakat dan investor. Sementara itu, masyarakat lokal, melalui ninik mamak dan perangkat nagari, telah membuka pintu dan berpikir ke depan, bahwa investasi yang baik akan membawa kesejahteraan kolektif.

“Kami di Kabupaten  Solok tidak hanya siap secara administratif, tapi juga menyambut dengan sepenuh hati. Di sini, investasi bukan hanya diterima, tetapi dirayakan. Datanglah, tanamkan investasi Anda, dan bertumbuhlah bersama kami. Karena di balik hijaunya bukit Solok, ada peluang emas yang menanti untuk digarap”.