Newcastle, KABAMINANG.com – Krisis Manchester United makin dalam. Dalam laga Premier League yang berlangsung di St. James’ Park, Setan Merah dihajar habis-habisan oleh Newcastle United dengan skor telak 4-1. Minngu 13 April 2025 Kekalahan ini memperpanjang penderitaan United yang tampil tak konsisten sepanjang musim 2024/25.
Dari 31 pertandingan, United baru mengoleksi 38 poin dan terperosok di posisi ke-14 klasemen sementara. Lebih parah lagi, mereka sudah menelan 14 kekalahan menyamai rekor terburuk mereka sejak musim 1989/90. Jika ingin mencapai angka 56 poin (rekor poin terendah klub), mereka harus menyapu bersih enam laga tersisa hal yang tampak nyaris mustahil melihat performa saat ini.
Cedera dan Keputusan Aneh
Petaka United dimulai sejak awal laga. Striker utama Joshua Zirkzee mengalami cedera hamstring dan terpaksa ditarik keluar. Kini Rasmus Højlund menjadi satu-satunya penyerang murni yang tersedia.
Lebih mengejutkan lagi, pelatih Ruben Amorim memutuskan merotasi skuad dengan menurunkan kiper cadangan Altay Bayındır. Hasilnya? Bayındır tampil buruk dan melakukan blunder fatal yang dimanfaatkan Newcastle untuk mencetak dua gol cepat.
Read More:
- 1 Chelsea Lolos ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub Setelah Kalahkan Benfica 4-1 dalam Laga Dramatis
- 2 Tragedi Mengguncang Dunia Sepak Bola: Diogo Jota Meninggal dalam Kecelakaan Mobil di Spanyol
- 3 Bayern Munich Tundukkan Flamengo 4-2 di Babak 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025
Amorim: “Saya Tidak Peduli Kritik”
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Amorim mengaku mengerti kritik yang datang bertubi-tubi, tapi mengklaim bahwa “rasa sakit dari kekalahan jauh lebih menyiksa daripada omongan publik.”
“Saya tahu tanggung jawab saya. Tapi yang paling penting sekarang adalah bagaimana kami bereaksi di pertandingan selanjutnya,” tegasnya. United akan menghadapi Olympique Lyonnais di Liga Europa, satu-satunya peluang realistis mereka mengakhiri musim ini dengan trofi.
Musim Terburuk dalam Sejarah Modern?
Tak bisa dipungkiri, musim ini mungkin akan dicatat sebagai salah satu yang paling kelam dalam sejarah modern Manchester United. Tim terlihat kehilangan arah, pemain-pemain kunci cedera, keputusan taktis dipertanyakan, dan tekanan terus meningkat dari fans serta media.
Jika mereka gagal meraih tiket Eropa musim depan, bukan hanya kursi Amorim yang goyah tetapi juga struktur dan masa depan klub secara keseluruhan yang harus dipertanyakan.
(JAVA)