KABAMINANG.com – Dunia IT tuh bukan buat orang jenius doang. Nggak perlu otak Einstein atau ijazah sarjana dengan gelar tiga baris. Syarat utama jadi jagoan IT cukup dua: mie rebus separuh mateng dan kopi dingin sisa semalam! Udah. Titik. Sisanya? Ngulik, gagal, ngulang, terus ngakak sendiri kayak orang kesambet JavaScript error.
1. Ritual Suci: Mie Rebus Separuh Masak
Lo kira programmer top dunia sarapannya salmon avocado toast? Salah besar, bro. Mereka juga manusia. Tapi yang beda, mereka bisa hidup dari satu hal suci: mie rebus, tapi separuh mateng.
Kenapa separuh? Karena waktu adalah bug, dan kita harus hemat resource. Air mendidih? Setengah aja. Mie lembek? Big no. Yang penting crunchy, biar otak kebangun dan coding tetep jalan meski RAM hidup lo tinggal 2 GB.
Pernah ada legenda di forum gelap StackOverflow, katanya ada developer yang bisa bikin website e-commerce lengkap cuma dengan mie instan rasa rendang dan 2 sendok sambel. Itu bukan cuma kemampuan, itu WAHYU.
2. Kopi Dingin: Bukan Lifestyle, Tapi Kewajiban
Kopi dingin bukan buat aesthetic Instagram. Ini adalah saksi bisu debugging 7 jam tanpa hasil. Dia diam, dingin, tapi selalu ada di sisi lo waktu ngoding.
Kadang diseruput, kadang ketumpah, tapi selalu setia menemani error yang gak kunjung jelas dari mana datangnya.
Lo belum sah disebut anak IT kalau belum pernah minum kopi dingin yang udah basi, terus baru sadar pas setengah gelas udah masuk kerongkongan. Mau muntah tapi error belum selesai. Jadi ya sudahlah, hidup ini memang pahit, kayak kopi.
3. Bahasa Cinta Kami: StackOverflow dan Forum Receh
Programmer itu gak butuh pacar, mereka butuh StackOverflow. Di situ mereka nemu jawaban, inspirasi, dan kadang… patah hati. Gimana enggak? Udah ngetik pertanyaan panjang lebar, dikomentarin: “This is a duplicate of the question from 2007.” Pedes bro, lebih pedes dari mie kuah dikasih BonCabe level 60.
Forum-forum receh juga tempat suci. Di sanalah lo bisa nemu cara pasang plugin WordPress pakai ritual aneh kayak taro file di folder wp-content terus restart napas. Hasilnya? Kadang bisa, kadang malah jadi portal ke dimensi lain.
4. Keyboard dan Mouse: Senjata Perang
Keyboard anak IT itu udah kayak jari Wolverine kenceng, cepet, brutal. Ada yang udah copot hurufnya, tapi mereka hapal posisi tombol kayak mantan hapal tanggal ulang tahun lo.
Mouse? Jangan tanya. Satu minggu bisa pensiun dini karena dipake klik + drag layout terus-terusan buat klien yang minta “tampilannya biar lebih elegan, tapi tetep friendly.”
Read More:
- 1 Chelsea Ditahan Imbang Crystal Palace di Laga Pembuka Liga Inggris 2025/2026
- 2 Forkopimcam X Koto di Atas Apresiasi Suksesnya Upacara Detik-Detik Proklamasi HUT RI ke-80 di Tanjung Balik
- 3 Putra Sariak Alahan Tigo Berbincang Santai dan Bertukar Gagasan dengan Akademisi Jepang
5. IT Gak Perlu Modal, Cuma Butuh Warung WiFi
Siapa bilang ngoding harus pakai MacBook Pro? Cukup laptop kentang, kabel cas sambungan tiga, dan warung yang nyediain WiFi gratis. Bonus kalo ada stop kontak deket meja. Tambah kopi hitam sachet sama rokok sebatang, lo bisa bikin sistem informasi desa skala nasional.
Bahkan banyak startup lahir dari meja warung mie ayam. Awalnya cuma iseng bikin web portfolio, lama-lama bisa dapet proyek, ujung-ujungnya ditinggal co-founder gara-gara rebutan domain.
6. Klien Adalah Boss Tapi Juga Sumber Stress
Hidup anak IT penuh drama. Klien minta aplikasi kayak Gojek, budget kayak beli bakso. “Mas, bisa bikin app kaya Tokopedia tapi cuma 1 juta ya, saya bayar separuh dulu.” Padahal 1 juta itu cukup buat beli kursi gaming KW dan dua bungkus mie rebus separuh masak doang.
Belum lagi revisi:
“Mas, warna tombolnya terlalu biru.”
“Mas, bisa gak font-nya lebih kalem tapi tetep nyala?”
“Mas, kok loading lama ya? Saya ngetesnya pake HP saya tahun 2010.”
Sabar, bro. Ini ujian. Selesai proyek, lo akan naik level kayak habis nge-grind di game MMORPG.
7. Jadi IT Itu Gampang, Asal Gak Gila
Sebenernya gampang, asal lo gak gampang nyerah. Coding itu seni bertahan. Lo bukan cuma belajar bahasa pemrograman, tapi juga belajar bahasa hati sama error, sama deadline, sama klien, bahkan sama diri sendiri.
Kalau lo udah bisa tahan ngoding semalam, dikejar revisi, dengerin Spotify lagu galau, sambil makan mie rebus separuh masak dan ngopi dingin basi, SELAMAT. Lo udah jadi anak IT sejati.
Akhir Kata, Dari Kami yang Penuh Error
Jadi IT bukan cuma soal ngoding, tapi soal bertahan hidup dengan gaya hidup chaotic. Ngoding sambil ngemil, makan mie mentah, minum kopi kayak es batu tinggal cair. Tapi justru dari semua keabsurdan itu lahir solusi. Karena kadang ide cemerlang muncul di tengah lapar, ngantuk, dan WiFi lemot.
Selamat datang di dunia IT. Dunia di mana gila itu biasa, dan normal itu malah aneh. Asal punya semangat, mie rebus separuh mateng, dan kopi dingin sisa semalam… lo bisa jadi apa aja. Bahkan CTO startup—asal kuat mental dan gak gampang baper kalau coding lo dicap “deprecated”.
(LEE)