Scroll untuk baca artikel

BERITAKhas

Sambut Ramadhan, Masyarakat Nagari Limau Lunggo Gelar Tradisi Bersihkan Kapalo Banda

×

Sambut Ramadhan, Masyarakat Nagari Limau Lunggo Gelar Tradisi Bersihkan Kapalo Banda

Sebarkan artikel ini

Kabaminang.com, Solok – Masyarakat Nagari Limau Lunggo, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok menggelar kegiatan gotong royong membersihkan bandar sepanjang aliran air dari Balai Nagari hingga Kapalo Banda pada Selasa (25/2/2025). Kegiatan yang rutin dilaksanakan menjelang bulan Ramadhan ini juga diikuti oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok.

Wali Nagari Limau Lunggo, Syahrial, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi tahunan yang selalu dilaksanakan sebelum memasuki bulan puasa dan sekaligus sebagai persiapan untuk tradisi Balimau Patang yang direncanakan digelar pada Jumat (28/2/2025).

“Kegiatan membersihkan Kapalo Banda ini sudah menjadi tradisi tahunan bagi masyarakat Nagari Limau Lunggo yang selalu kami laksanakan menjelang bulan Ramadhan. Selain sebagai bentuk gotong royong, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mengenang dan mendoakan para pendahulu yang telah berjasa dalam pembangunan sistem irigasi yang hingga kini masih kita nikmati manfaatnya,” ujar Syahrial.

Kapalo Banda merupakan sumber mata air utama yang menjadi tulang punggung sistem irigasi pertanian di Nagari Limau Lunggo. Keberadaan sistem irigasi tradisional ini sangat vital bagi kehidupan masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani.

Dalam kegiatan tersebut, masyarakat bersama-sama membersihkan aliran irigasi dari sampah dan tanaman liar yang mengganggu kelancaran aliran air. Mereka juga memperbaiki bagian-bagian yang rusak untuk memastikan sistem irigasi dapat berfungsi dengan optimal selama bulan Ramadhan hingga musim tanam berikutnya.

“Kami sangat mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat Nagari Limau Lunggo dalam melestarikan tradisi ini. Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai kearifan lokal masih sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat,” kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, Adrianto, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Setelah membersihkan Kapalo Banda, acara dilanjutkan dengan pemotongan kambing yang kemudian dimasak dan dimakan bersama-sama oleh seluruh warga yang hadir. Dana untuk pemotongan kambing ini berasal dari swadaya masyarakat Nagari Limau Lunggo.

“Pemotongan kambing dan makan bersama ini menjadi simbol kebersamaan dan rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberikan kita sumber air yang melimpah. Semua biaya ditanggung secara swadaya oleh masyarakat, tidak ada bantuan dari pihak manapun. Ini murni inisiatif dan gotong royong masyarakat,” tambah Syahrial.

Suasana khidmat terasa saat doa bersama dipimpin oleh tokoh agama setempat. Para warga khusyuk berdoa untuk keselamatan dan keberkahan bagi seluruh warga Nagari Limau Lunggo, serta mendoakan para leluhur yang telah berjasa membangun sistem irigasi tersebut.

Kegiatan tersebut juga diiringi dengan musik tradisional Minangkabau yang menambah semarak suasana. Alunan talempong dan saluang membuat kegiatan gotong royong semakin berkesan dan menjadi ajang pelestarian budaya lokal.

“Saya merasa bangga melihat generasi muda juga turut aktif dalam kegiatan ini. Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai tradisi kita tidak akan luntur meski zaman terus berkembang,” ungkap Datuk Rajo Nan Panjang, salah satu tokoh adat Nagari Limau Lunggo.

Tradisi membersihkan Kapalo Banda sebelum Ramadhan ini diharapkan dapat terus dilestarikan sebagai wujud kearifan lokal masyarakat Minangkabau dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mempererat tali silaturahmi antarwarga.

(RA)