Scroll untuk baca artikel

BERITAKhas

Silaturahmi Silek Tradisional di Nagari Supayang Pererat Tali Persaudaraan dan Pelestarian Budaya

×

Silaturahmi Silek Tradisional di Nagari Supayang Pererat Tali Persaudaraan dan Pelestarian Budaya

Sebarkan artikel ini

Kabaminang.com,  Supayang, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok – Sabtu, 15 Februari 2025,  Kembali menggelar tradisi budaya yang sudah lama tidak tersentuh silaturahmi silek.

Acara ini menjadi momentum penting bagi pelaku seni bela diri Minangkabau untuk mempererat tali persaudaraan serta melestarikan nilai-nilai budaya lokal.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Pertemuan Nagari Supayang tersebut dihadiri oleh tiga sasaran utama, yakni Limbago Budi, Riak Danau, dan Siriah Pulang Ka Pitunggua, serta komunitas seni Lega Carano sebagai tuan rumah silang nan bapangka karajo nan bapokok.

Acara ini juga turut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, anggota DPRD Kabupaten Solok dari Fraksi PKS, Abasril, Camat Payung Sekaki Alkamra, Wali Nagari Supayang Darmansyah, Ketua KAN, Ketua BPN, Babinkamtibmas, Niniak Mamak, Alim Ulama Cadiak Pandai, Bundu Kanduang, dan masyarakat setempat.

Silaturahmi Sebagai Bentuk Penghormatan terhadap Budaya Lokal

Wali Nagari Supayang, Darmansyah, dalam sambutannya menyampaikan rasa terharunya atas digelarnya acara ini setelah cukup lama tidak pernah dilaksanakan.

“Saya sangat terharu dengan adanya kegiatan ini. Ini adalah sebuah momen yang sangat berharga bagi kami di Nagari Supayang. Silaturahmi silek ini bukan hanya tentang pertemuan antar kelompok silek, tetapi juga merupakan wujud penghormatan terhadap warisan budaya leluhur kita,” ujar Darmansyah dengan nada khidmat.

Ia menambahkan bahwa melalui kegiatan ini, diharapkan hubungan antar pelaku silek akan semakin erat.

“Kami berharap agar kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menjadi agenda rutin di Nagari Supayang. Ini adalah cara kami menjaga identitas budaya kita sekaligus memperkenalkannya kepada generasi muda,” lanjutnya.

Dukungan dari Anggota DPRD Kabupaten Solok

Anggota DPRD Kabupaten Solok, Abasril, dalam sambutannya menyatakan dukungan penuh atas kegiatan ini.

“Sebagai anggota DPRD Kabupaten Solok, saya sangat mendukung kegiatan silaturahmi silek ini. Ini adalah salah satu upaya nyata dalam pelestarian budaya Minangkabau yang harus kita junjung tinggi,” ungkap Abasril dengan semangat.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya melanjutkan kegiatan serupa di masa mendatang.

“Kami siap mendukung kegiatan ini secara moril maupun materil. Kami percaya bahwa dengan kegiatan seperti ini, nilai-nilai budaya kita tidak hanya dilestarikan, tetapi juga dikenal lebih luas, baik di tingkat lokal maupun nasional,” tambahnya.

Abasril juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memperkuat sinergi dalam menjaga keberlangsungan budaya lokal.

“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai langkah awal untuk membangun kesadaran kolektif dalam melestarikan budaya Minangkabau. Ini adalah tanggung jawab kita semua,” katanya.

Antusiasme Masyarakat Terhadap Kegiatan

Salah seorang penonton, Haji Marwan, mengungkapkan kegembiraannya atas terselenggaranya acara ini.

“Saya sangat senang melihat banyak orang hadir dan antusias dalam acara ini. Ini adalah momen yang jarang terjadi, dan saya berharap kegiatan serupa bisa berlangsung lagi di masa depan,” ucapnya dengan nada optimis.

Haji Marwan menambahkan bahwa acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sarana edukasi bagi generasi muda.

“Anak-anak kita perlu tahu tentang silek dan nilai-nilai budaya yang ada di baliknya. Ini adalah warisan leluhur yang harus kita jaga dengan baik,” lanjutnya.

Peran Penting Komunitas Seni Lega Carano

Komunitas seni Lega Carano, sebagai tuan rumah silang nan bapangka karajo nan bapokok, berperan besar dalam menyelenggarakan acara ini. Salah seorang dari Komunitas seni Lega Carano, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap para pelaku seni bela diri Minangkabau.

“Kami ingin memberikan ruang bagi semua kelompok silek untuk bertemu dan saling berbagi ilmu. Ini adalah cara kami memperkuat solidaritas di antara sesama pelaku seni,” tuturnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga dalam menjaga keberlangsungan budaya lokal.

“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Tanpa dukungan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, DPRD Kabupaten Solok, Camat Payung Sekaki, serta seluruh stakeholder lainnya, acara ini tidak akan bisa terlaksana dengan sukses,” katanya.

Pesan Penting bagi Generasi Muda

Acara ini juga menjadi momen refleksi bagi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya daerah mereka.

“Silek bukan hanya sekadar seni bela diri, tetapi juga simbol keberanian, disiplin, dan kerjasama. Kami berharap anak-anak muda dapat terinspirasi dari nilai-nilai ini dan menjadikannya sebagai pedoman hidup,” kata salah satu tokoh adat setempat.

Camat Payung Sekaki, Alkamra, dalam sambutannya menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung segala upaya dalam pelestarian budaya lokal.

“Kami percaya bahwa budaya adalah jati diri bangsa. Oleh karena itu, kami akan terus bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan bahwa nilai-nilai budaya Minangkabau tetap lestari,” pungkasnya.

Acara silaturahmi silek di Nagari Supayang ini menjadi bukti nyata bahwa budaya lokal masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat. Melalui kegiatan ini, diharapkan nilai-nilai budaya Minangkabau dapat terus dilestarikan dan dikenal lebih luas.

Semoga momentum ini dapat menjadi inspirasi bagi nagari-nagari lain di Kabupaten Solok untuk menghidupkan kembali tradisi-tradisi budaya yang mulai memudar.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam acara ini. Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan budaya kita untuk generasi mendatang,” tutup Wali Nagari Supayang, Darmansyah, dengan penuh harap.

(RA)