Kabaminang.com, Banjarmasin – Semen Padang FC kembali terpuruk usai menelan kekalahan 1-2 dari Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 Indonesia pada 8 Februari 2025 di Stadion Demang Lehman, Banjarmasin.
Hasil negatif ini kian menekan posisi Kabau Sirah di papan bawah klasemen, memperbesar kekhawatiran akan potensi terdegradasi di akhir musim.
Berikut rangkuman jalannya pertandingan, reaksi pelatih Eduardo Almeida, serta tantangan yang harus dihadapi Semen Padang FC ke depannya.
Barito Putera tampil agresif sejak awal laga. Benar saja, pada menit pertama, Matias Mier sukses membobol gawang Semen Padang melalui sepakan keras hasil kerja sama apik dengan Jaime Moreno.
Gol cepat itu sempat membuat lini belakang Kabau Sirah terguncang, namun mereka tak butuh waktu lama untuk menyamakan kedudukan. Pada menit ke-11, Irkham Mila melepas tembakan keras dari dalam kotak penalti yang tak mampu dihentikan kiper Barito Putera, membuat skor berubah menjadi 1-1 dan membangkitkan asa bagi tim tamu.
Memasuki babak kedua, jual-beli serangan terus terjadi. Eduardo Almeida, pelatih Semen Padang, berusaha mempertajam lini depan dengan memasukkan sejumlah pemain bernaluri menyerang.
Taktik tersebut berhasil menciptakan beberapa peluang emas, tapi penyelesaian akhir yang kurang klinis membuat tim gagal menambah gol.
Sebaliknya, Barito Putera justru berhasil unggul kembali di menit ke-78 melalui Jaime Moreno. Umpan terukur Murilo Mendes berhasil dikonversi Moreno dengan tandukan keras yang merobek jala gawang Semen Padang, memaksa mereka kembali tertinggal 1-2.
Sampai wasit meniup peluit panjang, skor tidak berubah. Kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi Semen Padang yang tengah berjuang keluar dari zona degradasi.
Read More:
- 1 Ronaldo Kwateh Resmi Bergabung dengan Semen Padang FC untuk Liga 1 2025/2026
- 2 Chelsea Lolos ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub Setelah Kalahkan Benfica 4-1 dalam Laga Dramatis
- 3 Real Madrid Lolos ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025 Usai Kalahkan Juventus 1-0
Eduardo Almeida, dalam sesi wawancara pascapertandingan, mengungkapkan rasa kecewanya.
“Kami sudah menyiapkan berbagai rencana ofensif, tapi kerap kali kami kehilangan konsentrasi pada momen krusial. Gol cepat di menit awal benar-benar memukul mental pemain. Meski sempat menyamakan kedudukan, kami akhirnya kembali kebobolan karena kelengahan di lini belakang,” ujar Almeida.
Ia menambahkan, “Kami tak bisa terus berada dalam situasi seperti ini. Tiap pertandingan harus kami maksimalkan untuk meraih poin. Tekanan sangat besar, tapi kami harus tetap fokus dan berusaha mencari solusi atas performa buruk ini.” tambah Almeida
Lebih lanjut, sang pelatih menegaskan bahwa timnya tidak boleh menyerah. Pemain harus beradaptasi cepat dengan instruksi taktis, baik saat bertahan maupun menyerang, demi memperbaiki posisi di klasemen.
Hasil ini menahan Semen Padang di peringkat ke-17 dengan koleksi 17 poin dari 22 pertandingan, menambah beban mereka yang terancam turun kasta jika tidak segera bangkit.
Sementara itu, Barito Putera dengan tambahan tiga poin naik ke peringkat ke-13 berkat 22 poin yang mereka kumpulkan. Berada di zona merah bukan situasi yang diinginkan pendukung Kabau Sirah, sehingga tekanan suporter pun kian meningkat.
Bagi Semen Padang, setiap laga mendatang akan menjadi final tersendiri. Tim besutan Eduardo Almeida wajib mengasah ketajaman lini depan, membenahi koordinasi lini belakang, serta menjaga mentalitas agar tetap tangguh di tengah persaingan Liga 1 yang semakin ketat.
Hanya dengan perbaikan menyeluruh, Semen Padang dapat menghindari nasib buruk dan bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
((JAVA))