Kabaminang.com, Solok – Pemerintah Kabupaten Solok, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya mengatasi persoalan persampahan di wilayah setempat, baik dalam penanganan maupun pengurangan sampah, diantaranya melalui bank sampah dan budidaya maggot.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Solok, Asnur, dalam kegiatan sosialisasi penanganan dan pengurangan sampah melalui bank sampah dan budidaya maggot, Senin (22/7/24) di Daima Farm, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang.
Dalam sosialisasi ini turut dihadiri, Ketua TP-PKK Kabupaten Solok Hj.Emiko Epyardi Asda, Bupati Solok, diwakili Staf Khusus Eva Nasri, Camat Gunung Talang, Wali Nagari Batang Barus, dan ratusan peserta yang terdiri dari petugas kebersihan, kelompok Bank Sampah dan kelompok budidaya maggot.
Dalam penanganan sampah, selain dengan pemasangan spanduk larangan jangan membuang sampah sembarangan di sejumlah titik, Asnur juga mengatakan upaya lain yang dengan kerja sama aktif dari semua pihak, baik dari internal DLH maupun masyarakat luas, terutama dengan kelompok Bank Sampah dan kelompok budidaya ulat maggot.
“Bank Sampah dan budidaya maggot juga sangat membantu kita dalam upaya mengatasi persoalan persampahan. Di Kabupaten Solok sudah ada 22 kelompok Bank Sampah, dan 5 kelompok budidaya maggot, maka dengan kolaborasi ini, kita bisa menciptakan Kabupaten Solok yang bersih,” katanya.
Ia juga menyampaikan pentingnya armada yang memadai untuk penanganan sampah, dimana saat ini Kabupaten Solok baru memiliki 7 unit truk sampah, becak motor 4 unit, Amrol 2 unit dan truk tinja satu unit.
Meskipun armada yang tersedia saat ini dapat difungsikan dengan baik semuanya, namun kekurangan jumlah armada juga menjadi salah satu hambatan dalam persoalan sampah di Kabupaten Solok, namun secara berkala persoalan ini terus kita upayakan.
“Dengan wilayah Kabupaten Solok begitu cukup luas, idealnya kita harus memiliki 6 unit lagi armada truk,” ucapnya.
Adapun lanjut, Asnur, dimana Kabupaten Solok dalam mengatasi persoalan sampah pencapaiannya baru 13 persen dari target 20 persen, yakni sebagaimana syarat mengikuti Adipura.
Capaian 13 persen ini, sebut Asnur juga tidak terlepas dari kerja keras petugas kebersihan, dimana jumlah petugas tersebut sebanyak 40 orang dan petugas ruang terbuka hijau ada 15 orang.
Read More:
- 1 Lintas Sektoral Dimobilisasi, DPRD Dharmasraya Dukung Rapat Operasi Ketupat Singgalang 2025
- 2 Host Chanel Tendang Bebas Hafiz Ucapkan Selamat HUT Bhayangkara ke-79, Apresiasi Kinerja Polres Solok
- 3 Aroma Tak Sedap Proyek Rusunawa Dharmasraya: Penyidikan Korupsi Terancam Dihentikan
“Sosialisasi ini kita laksanakan untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mengajak semua untuk berperan aktif dalam pengelolaan sampah dan pengurangan sampah, serta mendorong pengelolaan sampah berbasis bank sampah tingkat sekolah serta budidaya maggot,” jelas Asnur.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Solok, Hj. Emiko dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang telah berupaya semaksimal mungkin dalam penanganan persoalan sampah di Kabupaten Solok selama ini, serta kerja keras para petugas kebersihan, petugas ruang terbuka hijau dan masyarakat atas peran aktif dalam menjaga kebersihan dan pelestarian lingkungan.
Emiko juga menyampaikan bahwa sosialisasi itu sangat penting, agar masyarakat memahami dan dapat berperan dalam pengelolaan sampah, seperti hal seperti yang dilakukan oleh kelompok Bank Sampah dan budidaya maggot.
“Sampah memang kita hasilkan dari aktifitas setiap hari, jadi kita harus bisa mengelola dengan baik agar tidak menimbulkan masalah,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sampah bukan hanya tanggung jawab Pemerintah, tetapi ini tentu urusan kita bersama.
“Maka untuk itu kita minta kepada masyarakat memahami pengelolaan sampah agar bermanfaat dan dapat menghasilkan,” harapnya.
Hj.Emiko juga berharap melalui sosialisasi ini kita bersama-sana dapat menuntaskan kelanjutan pembangunan di Kabupaten Solok. Dalam persoalan lingkungan hidup Kabupaten Solok saat ini, 12 persen untuk penanganan dan 13 persen untuk pengurangan sampah, sementara itu target nasional yang harus kita penuhi, 20 persen untuk penanganan dan 28 persen untuk pengurangan.
“Artinya kita harus bekerja keras lagi untuk target Nasional kedepannya. Melalui kegiatan ini kita dapat menuntaskan pembangunan untuk Kabupaten Solok terbaik dan berharap kita selalu bersama-sama,” tutur Emiko.
Bupati Solok diwakili, Staf Ahli, Eva Nasri, mengucapkan terimakasih kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Solok dan juga kepada Pegiat Bank Sampah yang telah meminimalisir peredaran sampah di Kabupaten Solok.
“Pengelolaan sampah sangat memberi efek yang positif bagi kebersihan. Hal ini dibuktikan dengan telah diraihnya penghargaan piagam Adipura bidang Kebersihan di tingkat Nasional. Kami juga berharap agar kegiatan ini bisa bermaanfaat untuk semua dalam mengelola sampah dengan baik dan maksimal, sehingga dapat mewujudkan Kabupaten Solok Bersih,” harapnya.(NGK)