POJOK OPINI

Peran Literasi Digital dalam Mencegah Kepanikan Publik

×

Peran Literasi Digital dalam Mencegah Kepanikan Publik

Sebarkan artikel ini

Arus Informasi Digital dan Ancaman Disinformasi

KABAMINANG.comAkses ke informasi semakin luas berkat teknologi digital. Di sisi lain, ruang ini juga menjadi tempat penyebaran disinformasi dengan cepat. Orang-orang yang tidak begitu paham teknologi sering kali tidak memiliki kemampuan untuk menyaring informasi, sehingga mereka mudah panik, mempercayai berita palsu tanpa memeriksanya terlebih dahulu, dan mungkin melakukan tindakan yang merugikan diri mereka sendiri.

Dalam berbagai situasi, beredarnya hoaks mengenai bencana alam sering kali memicu rasa ketakutan di kalangan masyarakat. Informasi yang tidak akurat dapat menyebar dengan sangat cepat, sehingga mendorong orang untuk merespons secara impulsif berdasarkan perasaan, tanpa melakukan pemeriksaan kebenaran terlebih dahulu. Hal ini bahkan bisa membahayakan keselamatan pribadi. Dengan demikian, hoaks tidak hanya dianggap sebagai kesalahan dalam penyampaian informasi, tetapi juga dianggap sebagai ancaman serius yang memiliki dampak nyata terhadap kehidupan sosial. Pemberitaan menyebutkan bahwa rasa panik tersebut muncul karena informasi palsu menyebar begitu cepat di sekitar wilayah tempat tinggalnya. Kejadian tersebut dapat digarisbawahi bahwa hoaks tidak bisa dianggap sekadar informasi keliru, melainkan bahaya serius yang menimbulkan konsekuensi fatal dalam kehidupan sehari-hari. Kasus tersebut menunjukkan bahwa rendahnya literasi digital dapat berujung pada kerugian fisik, psikologis, dan sosial.

Hoaks sebagai Ancaman Nyata di Ruang Digital

Situasi ini semakin mengkhawatirkan karena banyak orang masih gagal membedakan antara informasi yang akurat dan informasi yang sengaja dimanipulasi. Berita palsu sering disajikan dengan cara yang mendorong orang untuk mempercayainya, dan sering disertai dengan cerita yang membuat orang merasa emosional, mendorong mereka untuk bereaksi secara instan tanpa berpikir terlebih dahulu. Jika masalah ini tidak ditangani segera, ruang digital Indonesia akan semakin terpecah belah dan rentan terhadap provokasi serta berpotensi menjadi sasaran berbagai bentuk penipuan dan manipulasi.

Mengingat ancaman yang muncul, meningkatkan literasi digital sangat penting. Literasi digital bukan hanya kemampuan menggunakan perangkat teknologi, melainkan kemampuan memahami, menilai, dan mengelola informasi secara kritis. Dengan literasi digital, orang dapat memeriksa sumber yang dapat dipercaya, menghindari penyebaran informasi yang belum terverifikasi, dan menjadi lebih cerdas saat berinteraksi di internet.

Mengapa Literasi Digital Sangat Penting?

1. Kemampuan Menyaring Informasi dan Mengurangi Hoaks

Literasi digital membekali masyarakat kemampuan untuk memeriksa kebenaran informasi sebelum mempercayainya atau menyebarkannya. Ini adalah langkah penting untuk mencegah kekacauan, seperti dalam kasus peringatan tsunami palsu yang menewaskan orang di Aceh. Dampak disinformasi dapat dikurangi dengan menerapkan kebiasaan memeriksa fakta.

2. Melindungi dari Kejahatan Siber

Berbagai bentuk penipuan digital, phishing, pencurian data pribadi, dan modus kejahatan daring terus berkembang. Orang-orang yang memiliki literasi digital yang baik tahu cara melindungi data pribadi, menghormati privasi, dan dengan cepat mengenali ancaman seperti tautan atau pesan yang berisiko.

3. Membangun Kontribusi yang Positif Dalam Dunia Ekonomi dan Digital

Di era teknologi saat ini, mengoptimalkan penggunaan berbagai platform, menjaga standar komunikasi, dan menciptakan konten yang bernilai sangat dihargai. Literasi digital memungkinkan seseorang tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga kreator konten atau pelaku ekonomi digital yang produktif.

4. Memfasilitasi Pembelajaran Sepanjang Hayat

Dalam dunia pendidikan modern, banyak materi pembelajaran berbasis digital. Literasi digital membantu siswa, mahasiswa, dan tenaga pendidik memanfaatkan sumber belajar daring secara efektif, sekaligus mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang penting dalam proses akademik.

5. Membangun Etika dan Tanggung Jawab Bermedia

Kemampuan memahami etika digital, menghormati privasi, dan menjaga sopan santun dalam berkomunikasi menjadi bagian dari literasi digital. Dengan etika yang baik, interaksi di dunia maya menjadi lebih sehat, aman, dan konstruktif.

Literasi Digital sebagai Kebutuhan Utama di Era Modern

Perkembangan teknologi tidak dapat dihentikan, tetapi cara kita menggunakannya dapat diarahkan. Arus informasi yang begitu masif mengharuskan setiap orang untuk memiliki literasi digital yang kuat. Jika tidak, masyarakat akan tetap mudah diperdaya oleh hoaks, penipuan dunia maya, dan manipulasi. Kemampuan literasi digital adalah fondasi utama untuk bertahan hidup di tengah banjir informasi saat ini. Tanpa kemampuan ini, orang-orang akan tetap rentan terhadap hoaks, penipuan online, dan berbagai bentuk manipulasi.

Dengan kemampuan literasi digital, teknologi tidak hanya sebatas hiburan, ia bisa dijadikan sebagai tempat memaksimalkan tujuan yang bermanfaat, belajar hal-hal baru, dan bekerja dengan lebih efisien. Karena dampaknya yang begitu penting, literasi digital tidak boleh lagi dianggap sebagai kemampuan tambahan, tetapi sebagai kebutuhan utama di era modern.

Oleh karena itu, saya meyakini bahwa penguatan literasi digital harus menjadi upaya bersama di sekolah, keluarga, komunitas, maupun institusi pemerintah agar masyarakat semakin cerdas, selektif, dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi. Yang disebut literasi digital bukan hanya memahami apa yang kita lihat di internet, melainkan kemampuan yang akan menentukan dan membentuk arah masa depan.

Oleh: Ratu Raisya Renindya,

Mahasiswa Program D3 Manajemen Pemasaran, Semester 1, Universitas Andalas