KABAMINANG.com – Kabupaten Solok. Pemerintah melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) secara resmi menaikkan status aktivitas Gunung Talang di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) pada Rabu, 10 Desember 2025. Kenaikan status ini merupakan respons atas lonjakan signifikan aktivitas kegempaan vulkanik setelah gempa tektonik magnitudo 4,7 mengguncang wilayah tersebut.
Berdasarkan rilis resmi Badan Geologi Kementerian ESDM, keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap pengamatan visual dan data kegempaan hingga 10 Desember.
“Aktivitas kegempaan ini membuat kondisi Gunung Talang dinilai tidak stabil dan berpotensi menimbulkan perubahan tiba-tiba pada aktivitas vulkaniknya,” tulis Badan Geologi dalam pernyataannya.
Lonjakan aktivitas tercatat sangat drastis. Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, sensor PVMBG merekam ratusan gempa vulkanik dangkal (Volcano-Tectonic/VT). Gempa-gempa ini merupakan indikasi adanya pergerakan magma di bawah permukaan, yang dipicu oleh stres tektonik dari gempa M4,7 sebelumnya.
Menanggapi situasi ini, Bupati Solok mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan wisatawan.
“Kami meminta masyarakat mematuhi seluruh rekomendasi dari PVMBG dan BPBD. Jangan beraktivitas di area terlarang dan segera melaporkan bila ada gejala mencurigakan,” ujar Bupati Solok.
PVMBG mengeluarkan rekomendasi utama sebagai berikut:
1. Masyarakat dan pengunjung dilarang mendekati atau bermalam dalam radius 2 kilometer dari puncak/kawah Gunung Talang, khususnya Kawah Utara dan Kawah Selatan.
2. Seluruh aktivitas pendakian ke puncak gunung ditutup sementara untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Masyarakat diimbau tetap tenang tetapi waspada, serta tidak terpengaruh isu yang tidak bertanggung jawab.
Kenaikan status ini juga berdampak pada sektor pariwisata. Beberapa jalur pendakian populer, seperti Jalur Seroja, ditutup untuk sementara. Tim SAR gabungan disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan evakuasi atau pencarian jika masih ada warga yang berada di dalam zona berbahaya.
Keterangan Geologis
1. Dari Level I (Normal) ke Level II (Waspada)
Level I (Normal): Tidak ada peningkatan aktivitas vulkanisme signifikan. Gempa didominasi tektonik dan aktivitas fumarola dalam kondisi normal.
Level II (Waspada): Parameter pemantauan (visual, seismik, deformasi, gas) menunjukkan anomali yang jelas dan mengarah pada fase prakamus (awal letusan).
2. Mekanisme Kenaikan Status: Peran Gempa Tektonik dan Vulkanik
Gempa Tektonik M4,7: Getarannya dapat memengaruhi kestabilan sistem magma di bawah Gunung Talang, memicu ketidakstabilan ruang magma.
Lonjakan Gempa VT: Gempa dangkal akibat retakan batuan oleh pergerakan magma. Lonjakan ratusan gempa VT dalam waktu singkat merupakan sinyal kuat meningkatnya tekanan internal.
Read More:
- 1 Gempa Magnitudo 4.7 Guncang Solok Dini Hari, Getaran Terasa Hingga Padang
- 2 Solok Diguncang 5 Kali Gempa Susulan Pasca Gempa Utama Magnitudo 4,6
- 3 Febri Fauza Sampaikan Terima Kasih atas Dukungan Penanganan Krisis Air Bersih di Kabupaten Solok
3. Potensi Bahaya Utama Saat Level II (Waspada)
Erupsi freatik: Ledakan uap akibat pemanasan air tanah oleh magma, membawa material lama ke permukaan.
Emisi gas beracun: Meningkatnya SO₂, CO₂, dan H₂S di sekitar kawah.
Analisis
1. Implikasi Jangka Pendek dan Menengah
Kenaikan status bukan formalitas, tetapi sinyal dini:
Kesiapsiagaan masyarakat diuji melalui kepatuhan pada zona larangan.
Pariwisata dan ekonomi lokal terdampak penutupan jalur pendakian.
Sistem mitigasi perlu dievaluasi: jalur evakuasi, posko, serta alat peringatan dini.
2. Skenario Masa Depan
Skenario optimis: Aktivitas mereda, status kembali ke Level I.
Skenario peningkatan: Jika VT bertambah, status dapat naik ke Level III (Siaga).
Skenario erupsi:
Jika tekanan magma berlebih, erupsi freatik hingga magmatik dapat terjadi, arah aliran lahar dan awan panas menjadi fokus utama pemantauan.
Kesimpulan
Kenaikan status Gunung Talang menjadi pengingat bahwa wilayah Sumatera Barat berada di jalur cincin api aktif. Respons cepat PVMBG dan imbauan Bupati merupakan langkah mitigasi tepat. Keselamatan kini bergantung pada kedisiplinan masyarakat mematuhi rekomendasi dan kewaspadaan tanpa kepanikan.
(KBM)







