OLAHRAGAPra Piala Dunia

Rumania Hancurkan San Marino 7-1 di Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026

×

Rumania Hancurkan San Marino 7-1 di Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Sebarkan artikel ini

Bukarest, KABAMINANG.com – FIFA Kualifikasi Piala Dunia Eropa, Timnas Rumania menunjukkan dominasi mutlak mereka di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa dengan menggasak San Marino 7-1 pada pertandingan Grup H yang digelar di Stadionul Steaua, Bukarest, Selasa (18/11/2025) malam WIB.

Gol cepat San Marino di menit kedua sempat mengejutkan, namun Rumania bangkit dengan cepat dan membalikkan keadaan melalui kombinasi gol indah, dua gol bunuh diri lawan, serta tendangan penalti.

Pertandingan ini menjadi pesta gol bagi pasukan Edward Iordănescu, yang kini mengumpulkan poin berharga untuk memperkuat posisi mereka di puncak klasemen Grup H.

San Marino, yang dikenal sebagai tim terlemah di Eropa, kembali menunjukkan ketangguhan bertahan mereka yang minim, meski sempat unggul lebih dulu.

Kemenangan ini juga memperpanjang rekor buruk San Marino, yang telah kebobolan 23 gol dalam lima laga terakhir mereka tanpa meraih satu pun kemenangan.

Jalannya Pertandingan
Hujan deras mengguyur Bukarest sepanjang laga, membuat lapangan licin dan menambah drama pertandingan.

San Marino, di bawah asuhan Luigi Gori, memulai dengan semangat tinggi. Hanya dua menit setelah peluit kick-off, Nicolas Giacopetti membuka skor untuk La Serenissima dengan tembakan keras dari tengah kotak penalti, memanfaatkan kelengahan lini belakang Rumania.

Gol ini membuat Stadion Steaua terdiam sejenak, dan para penggemar tuan rumah khawatir akan kejutan besar.

Namun, euforia San Marino tak bertahan lama. Di menit ke-13, bek Dante Rossi malah mencetak gol bunuh diri saat berusaha menjaga gawangnya dari umpan silang, menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Momentum berpindah ke kaki Rumania, yang mulai menguasai bola dengan possession mencapai 76% sepanjang laga.

Di menit ke-29, Stefan Baiaram memberikan keunggulan bagi tuan rumah setelah melewati kiper Edoardo Colombo dengan dribel apik. Skor menjadi 2-1, dan Rumania tak lagi melihat ke belakang.

Menjelang babak pertama usai, Dennis Man menambah gol ketiga di menit ke-42 melalui umpan terobosan yang dieksekusi dengan dingin, memanfaatkan ruang kosong di kotak penalti.

Babak kedua dimulai dengan penggantian pemain di kubu Rumania, di mana Marius Marin menggantikan Vladimir Screciu untuk menjaga ritme tengah.

Di menit ke-57, Giacomo Valentini dari San Marino kembali berbuat blunder dengan mendorong bola ke gawang sendiri saat membersihkan umpan silang, membuat skor melar menjadi 4-1.

Penggantian krusial dilakukan Iordănescu di menit ke-64, memasukkan Ianis Hagi dan Louis Munteanu sebagai pengganti Daniel Birligea dan Florin Tănase. Duet bintang ini langsung memberi dampak.

Hagi mencetak gol kelima di menit ke-76 dengan tembakan keras kaki kiri dari tengah kotak penalti setelah umpan silang akurat.

Tak puas, Andrei Ratiu menambah kegemilangan Rumania di menit ke-82 dengan tendangan keras dari luar kotak penalti, membuat skor 6-1. Klimaks terjadi di menit ke-86 ketika wasit Mohammad Al-Emara menunjuk titik putih setelah pelanggaran Alberto Riccardi atas Claudiu Petrila.

Munteanu dengan tenang mengeksekusi penalti, menyempurnakan agregat 7-1. San Marino sempat membuat kiper Stefan Târnovanu bekerja keras dengan satu-satunya tembakan on target mereka, tapi tak ada gol tambahan lagi hingga peluit panjang dibunyikan di menit ke-91.

Statistik Pertandingan
Rumania jelas unggul dalam hampir semua aspek: 25 tembakan (13 on target) berbanding 3 (1 on target) milik San Marino, 6 tendangan sudut (0 untuk lawan), dan 0 kartu kuning (San Marino mendapat 4).

Kiper Colombo dari San Marino melakukan 8 penyelamatan heroik, termasuk satu tembakan keras di menit ke-61, tapi tak cukup untuk menahan laju serangan Rumania.

Reaksi dan Dampak
Ianis Hagi, putra legenda Gheorghe Hagi, menjadi sorotan utama pasca-laga.

“Ini adalah malam yang luar biasa bagi kami. Kami belajar dari kesalahan awal dan menunjukkan karakter tim,” ujar Hagi singkat usai pertandingan, seperti dikutip dari sumber resmi UEFA.

Sementara itu, pelatih San Marino Luigi Gori mengakui,

“Gol awal memberi harapan, tapi kami tak bisa bertahan melawan tim sekuat Rumania. Ini pelajaran berharga.”

Kemenangan ini membawa Rumania naik ke peringkat pertama Grup H dengan selisih gol superior, sementara San Marino terpuruk di dasar klasemen.

Laga berikutnya, Rumania akan menghadapi Andorra pada Maret 2026, sementara San Marino bertemu Luksemburg. Pertandingan ini juga menjadi pengingat betapa timpangnya kompetisi sepak bola Eropa, di mana San Marino terus berjuang melawan raksasa-raksasa seperti Rumania.

Dengan performa seperti ini, peluang Rumania lolos ke Piala Dunia 2026 semakin terbuka lebar. Para penggemar Tricolor pun kini bermimpi lebih besar, mengingat sejarah panjang negara ini di turnamen global.

(java)