Liga InggrisOLAHRAGA

Drama Terakhir di Stadium of Light: Sunderland Gagalkan Arsenal

×

Drama Terakhir di Stadium of Light: Sunderland Gagalkan Arsenal

Sebarkan artikel ini

Sunderland, KABAMINANG.com – Liga Inggris, Stadium of Light. Dalam pertandingan pekan ke-11 Premier League yang berlangsung di “Stadium of Light”, Sunderland berhasil menahan imbang calon juara sementara Arsenal dengan skor 2-2.

Bertanding sebagai tim tuan rumah melawan pemuncak klasemen, Sunderland memulai laga dengan penuh keberanian dan menunjukakn determinasi tinggi sejak menit-menit awal.

Pertandingan berubah cepat di menit ke-36, ketika kapten Sunderland, Dan Ballard, yang merupakan mantan pemain akademi Arsenal, berhasil membuka keunggulan dengan sebuah gol bagus.

Arsenal yang sebelumnya belum kebobolan dalam delapan pertandingan beruntun kini akhirnya menerima gol.

Memasuki babak kedua, Arsenal bangkit. Di menit ke-54, Bukayo Saka menyamakan kedudukan melalui skema yang memanfaatkan kesalahan dari tuan rumah.

Tidak lama setelah itu, di menit ke-74, Leandro Trossard memaksimalkan kesempatan menjadi gol, membawa Arsenal unggul 2-1.

Namun drama belum usai. Tuan rumah Sunderland tidak menyerah. Di waktu tambahan injury time tepatnya sekitar menit ke-94/96 Brian Brobbey masuk sebagai pemain pengganti dan dengan akrobatik berhasil menyamakan kedudukan untuk 2-2. Gol ini secara dramatis mengubah hasil akhir dan memastikan satu poin penting bagi Sunderland.

Hasil ini pun berarti bagi kedua tim untuk Arsenal, dua poin hilang dalam usaha mereka memperlebar jarak di puncak klasemen.

Untuk Sunderland, hasil ini semakin menegaskan bahwa mereka bukanlah tim yang bisa dianggap enteng di musim ini apalagi di kandang sendiri.

“Sungguh pertandingan yang sangat sulit… kami menciptakan banyak peluang, tetapi sangat disayangkan kami kebobolan di menit akhir,” kata Arteta setelah pertandingan.

“Waktu tambahan yang sangat panjang menggambarkan cerita laga ini. Mereka membuat kami kesulitan dua bola udara, dua flick, mereka menciptakan kekacauan. Itu sebabnya mereka berada di posisi sekarang. Sekarang kami punya jeda internasional. Kami sangat kecewa, tapi harus lanjut.”
Sebelumnya jelang laga, tutup Arteta

Arteta juga meminta timnya untuk menanggalkan euforia dari rangkaian kemenangan dan clean sheet mereka, karena menghadapi Sunderland diyakini akan berbeda.

Menjelang pertandingan, Le Bris menegaskan bahwa timnya harus tampil dengan “masterclass” untuk menghadapi Arsenal.

“Kita harus memainkan sepakbola terbaik kita dan jika kita takut atau agak tertahan terhadap tim seperti ini, kita akan dihukum,” ujarnya.

“Jika kita terlalu emosional, kita akan dihukum. Jadi kita tidak punya pilihan, kita harus menghadirkan masterclass.” tutupnya

Ia juga menyebut bahwa kehadiran Granit Xhaka yang memiliki pengalaman di Arsenal sangat membantu dari sisi mental dan pemahaman taktik terhadap lawan.

Sunderland menunjukkan karakter kuat, terutama dalam menghadapi tekanan dan akhirnya mendapatkan buah dari kerja keras mereka di menit akhir.

Arsenal, meskipun mendominasi sebagian besar laga dan tercatat banyak peluang, kalah dalam manajemen waktu dan pertahanan di saat kritis terutama di fase bola mati atau bola udara.

(java)