Azerbaijan, KABAMINANG.com – Liga Champions, Stadion Tofiq Bəhramov, Baku, Dalam laga keempat fase grup UEFA Champions League 2025-26 yang digelar di Stadion Tofiq Bəhramov, Baku, Azerbaijan, Chelsea FC harus puas berbagi angka 2-2 dengan tuan rumah Qarabağ FK. Hasil ini membuat The Blues gagal mempertahankan posisi puncak grup dan menambah catatan laga tandang mereka yang belum stabil.
Jalannya Pertandingan
Chelsea tampil dominan sejak awal. Mereka membuka skor pada menit ke-16 lewat aksi Estêvão, wonderkid asal Brasil yang menuntaskan umpan cerdas dari Enzo Fernández. Namun, keunggulan itu tak bertahan lama.
Tuan rumah Qarabağ berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-29 melalui Leandro Andrade yang memanfaatkan bola pantul di depan gawang. Petaka datang bagi Chelsea pada menit ke-39 setelah bek muda Jorrel Hato melakukan handball di area terlarang. Marko Janković yang menjadi eksekutor penalti menaklukkan kiper Đorđe Petrović dan membalikkan keadaan menjadi 2-1 untuk tuan rumah.
Memasuki babak kedua, pelatih Enzo Maresca melakukan sejumlah pergantian pemain. Masuknya Alejandro Garnacho terbukti menjadi keputusan tepat. Pemain muda Argentina itu mencetak gol penyama pada menit ke-53 setelah memanfaatkan umpan silang dari Liam Delap. Chelsea terus menekan hingga akhir laga, namun pertahanan rapat Qarabağ membuat skor tetap 2-2 hingga peluit panjang berbunyi.
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, mengakui kekecewaannya terhadap hasil imbang tersebut. Dalam konferensi pers seusai laga, ia berkata.
“Mereka (Qarabağ) bermain sangat baik dan membuat kami kesulitan. Tapi kami kebobolan gol-gol yang seharusnya bisa dihindari. Kami harus lebih fokus dan hati-hati ke depannya.”
Sebelum pertandingan, Maresca juga sudah memperingatkan anak asuhnya agar tidak meremehkan tim asal Azerbaijan itu:
“Qarabağ adalah tim yang sangat intens. Mereka bisa mengalahkan Benfica dan Copenhagen, jadi kami tahu pertandingan ini akan sulit.”
Read More:
- 1 Como Bungkam Juara Bertahan yang Bikin Napoli Gigit Jari di Rumah Sendiri
- 2 Nottingham Forest, Bukan Juara, Tapi Cukup Buat Bikin MU Gigit Jari di City Ground
- 3 Alexis Mac Allister Bawa Liverpool Kalahkan Real Madrid di Liga Champions
Soal rotasi pemain yang cukup banyak dilakukan, Maresca menjelaskan alasannya:
“Ini pertandingan penting karena bisa menjadi kemenangan ketiga kami di Liga Champions. Tapi kami memang harus melakukan rotasi untuk menjaga kebugaran pemain.”
Pelatih asal Italia itu juga menyinggung soal cedera Roméo Lavia, yang kembali harus menepi usai bermain hanya empat menit:
“Ini sangat disayangkan, terutama untuk dia. Sudah cukup lama dia berjuang untuk kembali fit, dan sekarang dia harus absen lagi.”
Analisis dan Implikasi
Hasil ini membuat Chelsea belum bisa memastikan tiket ke babak 16 besar. Dengan tambahan satu poin, mereka masih berada di posisi dua grup, namun peluang tetap terbuka. Dari sisi permainan, The Blues menunjukkan semangat juang dan kedalaman skuad yang baik, tetapi masih lemah dalam transisi bertahan.
Qarabağ sendiri tampil luar biasa di hadapan pendukungnya. Mereka menunjukkan disiplin dan keberanian untuk menekan tim besar seperti Chelsea. Satu poin ini terasa seperti kemenangan bagi klub asal Azerbaijan tersebut.
Chelsea mungkin tidak kalah, tetapi laga ini meninggalkan banyak pekerjaan rumah bagi Maresca. Konsentrasi di lini belakang dan penyelesaian akhir menjadi fokus perbaikan. Sementara itu, Qarabağ berhak mendapat pujian karena berhasil menahan tim berstatus raksasa Premier League.
(java)








