Oleh : Diego Milyto Dasman
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Andalas
Padang
KABAMINANG.com, Unand – Padang, Transformasi merupakan suatu perubahan yang terjadi secara bertahap dari bentuk terdahulu ke bentuk yang lebih modern. Transformasi inilah yang harus dilakukan baik suatu kelompok maupun individu, dalam hal ini terkhusus oleh toko konvensional agar tetap bisa bersaing dan tidak tertinggal oleh perkembangan zaman, apalagi sekarang semakin banyak pesaing dan kompetitor dengan membawa inovasi mereka sendiri.
Toko Duta inilah yang merupakan salah satu contoh toko yang mengikuti perkembangan zaman. Toko Duta yang berada di kabupaten Pesisir Selatan tepatnya di kecamatan ranah pesisir merupakan salah toko yang mencetuskan pertama kali yang melakukan kolaborasi antara toko konvensional dengan agen layanan keuangan yakni menjadi agen Brilink maupun toko yang mendukung penggunaan QRIS, di lain sisi banyak toko dimana toko tersebut belum mau menggunakan jasa perbankan dan QRIS didalam usaha mereka tapi Toko Duta sudah mulai menggunakan jasa perbankan dan QRIS untuk mengembangkan usaha mereka melalui dengan menjadi agen Brilink.
Toko Duta (Sumber: Dokumentasi Diego Milyto Dasman)
Sejarah Terciptanya Toko Duta
” saya memulainya dari nol, bahkan saya memulai usaha dari umur belasan sudah banyak yang sudah saya lalui untuk mencapai ke titik sekarang” ucap pemilik dari Toko Duta.
Toko Duta sudah ada dari pemiliknya belum menikah sampai sekarang sudah bisa menyekolahkan anak anaknya, awalnya Toko Duta ini tidak sebesar sekarang, sang pemilik memulai usahanya yang berawal dari berjualan bensin enceran disebuah pemukiman dengan menyewa kontrakan melalui usahanya dengan membeli bensin menggunakan jerigen di SPBU dan menjualnya menggunakan botol enceran.
Lalu lama-kelamaan usaha tersebut berkembang menjadi toko kelontong dan pemiliknya mulai menyewa sebuah kontrakan yang lebih besar untuk berjualan jajanan dan bensin tersebut tapi toko itu belum bernama “Toko Duta”, disini lah usaha pemilik berkembang dengan pesat.
Toko Duta ditahun 2014 (Sumber: Dokumentasi Google maps)
Dari toko kelontong tersebutlah sang pemilik bisa membuat toko yang lebih besar tanpa harus mengontrak lagi tapi dengan membuat toko sendiri dan disinilah Toko Duta lahir, yaitu Duta diambil dari anak pemilik tersebut.
Walaupun banyak berpindah-pindah tempat Toko Duta tetap bertahan dalam situasi tersebut, bahkan bisa memulai inovasi dengan bekerja sama dengan sebuah perbankan, untuk mencetuskan sebuah hal yang baru yaitu mengubah toko konvensional biasa menjadi toko yang memulai inovasi menjadi agen Brilink dan menjadi toko pertama diwilayahnya yang menyediakan pembayaran QRIS.
Read More:
- 1 Strategi Pemasaran Ayam Geprek Abah Lamo Cafe terhadap Minat Beli Mahasiswa di Business Center Universitas Andalas
- 2 Strategi Pemasaran UMKM “Ciek Lu” dalam Menarik Minat Konsumen dari Berbagai Kalangan
- 3 Dari Car Free Day Hingga Gor Haji Agus Salim Padang: Strategi Jitu Matchabae.pdg Berawal dari Hobi Matcha
Strategi Toko Duta
Dalam menghadapi tantangan persaingan yang semakin ketat, Toko Duta menerapkan strategi yang berfokus pada inovasi layanan dan kemudahan transaksi.
“Dulu pas awal awal toko ini berdiri toko ini hanya seperti toko biasa pada umumnya tapi dengan mengikuti perkembangan zaman, toko ini bisa meningkatkan penjualan” menurut Pak Isap sebagai salah satu pelanggan.
Kehadiran agen Brilink dan penggunaan QRIS menjadi dua langkah penting yang membawa toko ini selangkah lebih maju dibandingkan toko konvensional lainnya di daerah Ranah Pesisir.
Isi dalam Toko Duta sebagai agen Brilink (Sumber: Dokumentasi Diego Milyto Dasman)
Pertama, dengan menjadi agen Brilink, Toko Duta menghadirkan layanan keuangan yang sebelumnya hanya bisa diakses di bank. Mulai dari transfer uang, tarik tunai, hingga pembayaran tagihan, semua bisa dilakukan langsung di toko. Strategi ini menjadikan Toko Duta bukan hanya sebagai tempat berbelanja, tetapi juga pusat transaksi keuangan yang dibutuhkan masyarakat. Hal ini meningkatkan loyalitas pelanggan, karena sekali datang ke toko, mereka bisa memenuhi dua kebutuhan sekaligus: belanja dan transaksi keuangan.
Kedua, penerapan QRIS sebagai metode pembayaran modern menjadi bukti nyata keberanian Toko Duta dalam beradaptasi dengan tren digital.
Di saat masih banyak toko lain yang enggan menggunakan sistem pembayaran digital, Toko Duta justru melihat peluang dari kebiasaan masyarakat yang semakin terbiasa dengan transaksi non-tunai.
“Saya bangga bisa ikut membantu orang tua, apalagi sekarang Toko Duta tidak hanya jadi tempat belanja, tapi juga jadi tempat orang kampung mempercayakan urusan keuangan mereka” tutur salah satu anaknya pemilik Toko Duta.
Dengan QRIS, pelanggan yang menggunakan dompet digital atau aplikasi perbankan bisa bertransaksi lebih cepat, mudah, dan aman. Strategi ini tidak hanya memudahkan pelanggan, tetapi juga memperluas jangkauan pasar, terutama anak muda yang cenderung memilih toko dengan fasilitas pembayaran digital.
Sang pemilik yaitu Ayah 3 anak ini berhasil menyekolahkan dua orang anaknya hingga ke perguruan tinggi. Kehidupan pemilik Toko Duta tidak langsung sukses seperti sekarang, untuk mendapatkan kesuksesan sekarang, pemiliknya memulai dari nol yaitu menjual bensin enceran sampai mempunyai toko sendiri.
Dari sini kita belajar bahwa kesuksesan diraih dari kerja keras dan ketekunan, bukan sesuatu yang muncul begitu saja tanpa adanya usaha, Toko Duta akan terus berkembang menjadi toko modern yang bisa mengikuti perkembangan zaman.
(DMD/KBM)