KABAMINANG.com, Stadion Parc des Princes, Paris – Liga Champions, Paris Saint-Germain (PSG) memulai pertahanan gelar Liga Champions UEFA 2025/26 dengan kemenangan telak 4-0 atas Atalanta di laga pembuka fase liga pada Rabu malam (17/9) di Stadion Parc des Princes.
Gol-gol spektakuler dari Marquinhos, Khvicha Kvaratskhelia, Nuno Mendes, dan Gonçalo Ramos membuat tim asuhan Luis Enrique langsung menduduki puncak klasemen sementara berdasarkan selisih gol, menunjukkan dominasi total sejak menit awal.
Kemenangan ini sekaligus memperpanjang rekor tak terkalahkan PSG di kompetisi elite Eropa, yang menjadi mimpi buruk bagi skuad Italia yang baru saja mengalami kesulitan di Serie A.
Pertandingan ini berlangsung di bawah sorotan ribuan suporter PSG yang memadati Parc des Princes, menciptakan atmosfer panas meski cuaca malam Paris yang dingin. PSG, sebagai juara bertahan musim lalu, tampil percaya diri setelah hasil positif di Ligue 1, termasuk kemenangan 2-0 atas Lens baru-baru ini.
Sementara Atalanta, yang datang dengan mental underdog setelah start lambat di liga domestik, berharap bisa menyulitkan tuan rumah. Namun, sejak peluit awal dibunyikan, PSG langsung menguasai permainan dengan penguasaan bola mencapai 65% dan serangan balik yang mematikan.
Gol pertama datang lebih awal dari yang diperkirakan. Pada menit ke-2, Marquinhos, kapten PSG yang selalu solid di lini belakang, memanfaatkan umpan silang akurat dari Achraf Hakimi untuk menyundul bola ke gawang Marco Carnesecchi. Gol cepat ini langsung membuat Atalanta terkejut dan PSG semakin percaya diri.
“Ini adalah start sempurna untuk kami. Kami tahu Atalanta tim yang tangguh, tapi kami harus menunjukkan kualitas juara,” ujar Marquinhos usai laga.
Babak pertama berlanjut dengan dominasi PSG. Pada menit ke-38, bintang Georgia Khvicha Kvaratskhelia yang baru bergabung musim panas ini mencuri perhatian dengan solo run brilian dari tengah lapangan. Ia melewati dua bek Atalanta sebelum melepaskan tendangan keras ke sudut kanan gawang, membuat skor menjadi 2-0.
Kvaratskhelia, yang sering dibandingkan dengan legenda seperti Lionel Messi karena dribelnya yang memukau, menjadi sorotan utama.
“Khvicha adalah senjata rahasia kami. Golnya malam ini adalah bukti betapa berbahayanya dia,” komentar pelatih Luis Enrique, yang kini mencatatkan tingkat kemenangan 64,5% di Liga Champions rekor tertinggi untuk pelatih dengan 50+ pertandingan.
Read More:
- 1 Chelsea Raih Kemenangan Dramatis atas Liverpool Berkat Gol Injury Time Estêvão
- 2 Manchester United Bangkit dengan Kemenangan Meyakinkan di Old Trafford
- 3 Mandalika 2025: Crash Brutal Marquez-Bezzecchi, Duel Sengit Salip Menyalip
Atalanta, di bawah asuhan Ivan Juric yang baru pertama kali melatih di kompetisi ini, tampak kesulitan menembus pertahanan PSG. Mereka sempat menciptakan peluang melalui Ademola Lookman, tapi kiper Gianluigi Donnarumma tampil heroik dengan beberapa penyelamatan krusial.
Carnesecchi juga bekerja keras, menahan gempuran dari Bradley Barcola dan Hakimi, tapi timnya tak mampu membalas. Giorgio Scalvini bahkan harus diganti karena cedera, menambah masalah bagi skuad Nerazzurri yang sudah kehilangan beberapa pemain kunci musim ini.
Memasuki babak kedua, PSG tak memberi ruang bernapas bagi lawan. Pada menit ke-50, Nuno Mendes, bek kiri Portugal yang semakin matang, mencetak gol ketiga dengan tembakan jarak jauh setelah menerima umpan dari Fabián Ruiz. Gol ini membuat pertandingan praktis selesai, dan suporter PSG mulai bernyanyi lantang.
Puncaknya di menit ke-90, Gonçalo Ramos striker Portugal yang masuk sebagai pengganti menutup malam indah dengan gol keempat dari penalti setelah pelanggaran di kotak penalti. Skor akhir 4-0 mencerminkan superioritas PSG, dengan statistik menunjukkan 18 tembakan mereka dibandingkan hanya 6 dari Atalanta.
Luis Enrique memuji timnya pasca-laga: “Kami bermain seperti tim juara. Ini baru awal, tapi kemenangan ini memberi kami momentum besar.”
Sementara pelatih Atalanta, Juric, mengakui kekalahan: “PSG terlalu kuat hari ini. Kami harus belajar dari ini dan bangkit di laga berikutnya.”
Kemenangan ini juga menyoroti kontribusi pemain Portugal: Mendes dan Ramos mencetak dua gol, sementara Ramos disebut-sebut sebagai pahlawan akhir.
Dalam konteks Liga Champions 2025/26 yang baru dengan format fase liga, PSG kini memimpin dengan tiga poin, diikuti tim-tim seperti Bayern Munich yang menang 3-1 atas Chelsea.
Atalanta, yang akan menghadapi Club Brugge pada 30 September, harus segera pulih untuk menghindari start buruk. Laga berikutnya PSG adalah kunjungan ke Barcelona pada Oktober, di mana mereka diharapkan terus menjaga tren positif.
Kemenangan ini bukan hanya soal skor, tapi juga pernyataan kuat dari PSG bahwa mereka siap mempertahankan mahkota Eropa. Dengan skuad berbakat seperti Kvaratskhelia, Barcola, dan Hakimi, Paris tampaknya tak terhentikan. Bagi fans, malam ini adalah pesta sepak bola sejati di Parc des Princes!
(java)