Jakarta, KABAMINANG.com – Terhitung sejak hari ini, Selasa (26/8), Suyudi Ario Seto mulai berkantor di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur. Di hari pertamanya bekerja sebagai Kepala BNN RI, Suyudi melaksanakan beberapa agenda kerja salah satunya yakni menghadiri peresmian gedung layanan terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Mahar Mardjono yang berada tepat di sebelah gedung BNN.
Selain Suyudi, peresmian yang secara langsung dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto tersebut juga dihadiri oleh sejumlah Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan, Menteri Sains dan Teknologi, Menteri PAN RB, dan lain-lain. Tampak pula hadir dalam kegiatan peresemian tersebut, Gubernur DKI Jakarta dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia.
Peresmian layanan terpadu Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Mahar Mardjono dan Institut Neurosains Nasional yang berada di bawah Kementerian Kesehatan ini menjadi sebuah kebanggaan bagi Presiden Prabowo.
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa keberadaan rumah sakit ini menjadi bukti atas tekad kuat dan keseriusannya untuk bekerja keras demi memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat.
“Hari ini Saya sangat bangga, Kita memiliki rumah sakit yang sangat canggih untuk menghadapi berbagai penyakit seperti stroke, alzheimer, parkinson, yang sekaligus sebagai pusat pendidikan dan penelitian untuk dokter spesialis di bidang saraf dan otak,” ujar Prabowo.
Read More:
- 1 Kepala BNN RI Tegaskan Arah Kebijakan dan Nilai Utama dalam Pemberantasan Narkoba
- 2 Presiden Prabowo Lantik Sejumlah Kepala dan Wakil Kepala Badan, serta Dubes LBBP RI
- 3 Presiden Prabowo Subianto Resmi Melantik Suyudi Ario Seto Sebagai Kepala BNN RI
Presiden menegaskan bahwa kesehatan dan pendidikan merupakan bagian dari kesejahteraan, dan kesejahteraan adalah hak seluruh rakyat Indonesia.
“Seluruh rakyat berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik karena negara yang berhasil dalam demokrasi adalah negara yang dapat memberikan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi rakyatnya,” imbuh Presiden.
Dalam kesempatan tersebut Prabowo juga menyampaikan bahwa pada tahun ini Ia berencana untuk membuka 148 program studi (Prodi) di 57 Fakultas Kedokteran di mana 125 prodi untuk spesialis dan 23 lainnya adalah subspesialis. Di samping itu, Ia juga menargetkan akan menambah 30 Fakultas Kedokteran dari jumlah yang sudah ada saat ini. Hal tersebut dilakukannya guna memenuhi kekurangan 70 ribu tenaga dokter spesialis dan 140 ribu dokter umum.
Usai memberikan sambutan, Presiden Prabowo dengan didampingi para Menteri Kabinet Merah Putih melakukan peresmian secara simbolis dengan menekan tombol “push button” secara bersama-sama.
(MB)