Arosuka, KABAMINANG.com – Pemerintah Kabupaten Solok menerima kunjungan resmi dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM) dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Setda, Arosuka, Kamis, 21 Agustus 2025. Pertemuan ini mengusung tema
“UTM Malaysia Perkenalkan Kiprah dan Reputasi sebagai Universitas Riset Terkemuka di Dunia”, dan dihadiri oleh Wakil Bupati Solok, H. Candra, jajaran Kepala OPD terkait, Bagian Kerjasama Daerah Setda, serta rombongan akademisi dan mahasiswa UTM.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Solok H. Candra, menyampaikan selamat datang kepada delegasi UTM dan memperkenalkan potensi serta program pembangunan yang sedang dijalankan di Kabupaten Solok. Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Solok memiliki populasi sekitar 415 ribu jiwa yang tersebar di 14 kecamatan, 74 nagari, dan 414 jorong dengan luas wilayah mencapai 3.738 km².
Wabup menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam sektor pelayanan dasar, khususnya pendidikan dan kesehatan.
“Alhamdulillah, di Kabupaten Solok tidak ada anak yang tidak tamat SMP,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya Universal Health Coverage (UHC) yang ditargetkan menjangkau lebih dari 90 persen masyarakat.
Dalam bidang ekonomi, Wabup H. Candra menekankan peran sentral sektor pertanian yang menjadi tulang punggung daerah. Kabupaten Solok dikenal sebagai daerah penghasil beras unggulan nasional, termasuk beras legendaris Bareh Solok.
“Di Kabupaten Solok, kita surplus beras hingga 80 persen. Bahkan, Bareh Solok dikenal sebagai beras terenak di Indonesia,” tuturnya.
Read More:
- 1 Pengukuhan Paskibraka Kabupaten Solok Tahun 2025: Bupati Jon Firman Pandu Ajak Jaga Nama Baik Daerah
- 2 Wagub Sumbar Serahkan Penghargaan Desa Antikorupsi kepada Nagari Talang Babungo
- 3 Wabup Solok Tekankan Disiplin ASN dalam Wirid Mingguan: Jadikan Teladan, Jauhi Korupsi, dan Perkuat Nilai Keagamaan
Tak hanya beras, Solok juga menjadi sentra produksi bawang merah terbesar kedua di Indonesia setelah Brebes, dengan produksi mencapai 211 ton per tahun. Menariknya, bawang merah di Solok diproduksi sepanjang tahun dan tidak musiman.
“Produksi kita menyumbang lebih dari 94 persen untuk daerah lain di Indonesia dan sebagian telah diekspor,” tambah H. Candra.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. Siti Zaiton binti Mohd. Hasim selaku Deputy Dean Research, Innovation & Development UTM, memaparkan profil institusi yang telah menjadi pionir dalam bidang riset dan pengembangan teknologi di kawasan Asia Tenggara.
“UTM merupakan universitas riset publik dengan sejarah panjang sejak tahun 1904 dan resmi berdiri pada 1972. Kami berkomitmen mencetak tenaga profesional dan menghasilkan inovasi teknologi yang berdampak luas,” ujar Prof. Siti Zaiton.
UTM, lanjutnya, memiliki dua kampus utama di Johor Bahru dan Kuala Lumpur, dan dikenal sebagai salah satu universitas unggulan di Asia Tenggara. Dengan mayoritas mahasiswa adalah pascasarjana, UTM berfokus kuat pada pengembangan riset tingkat lanjut dan telah memperoleh berbagai penghargaan nasional di bidang kekayaan intelektual.
“UTM berperan penting dalam membangun sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif, sekaligus menjadi bagian dari jaringan riset internasional,” pungkasnya.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh sejumlah pimpinan UTM lainnya, antara lain Assoc. Prof. Dr. Mohd Shahizan bin Othman (Head of Intelligent Informatics Research Group), Assoc. Prof. Dr. Mohd. Murtadha bin Mohammad (Research Manager), dan Assoc. Prof. Dr. Azurah A Samah (Deputy IIRG Research Group), serta para mahasiswa-mahasiswi UTM.
Dengan terjalinnya komunikasi dan potensi kerja sama ini, Pemerintah Kabupaten Solok berharap dapat menjalin kolaborasi lebih lanjut dengan UTM di bidang riset, teknologi, pendidikan, dan pertanian, demi mempercepat pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(KBM)