Oleh: DR. H. Gamawan Fauzi
KABAMINANG.com – Bulan Oktober mendatang, akan ada event pariwisata cukup besar di Sumatera Barat, yaitu Asian Homestay Forum, yang dipusatkan di Kabupaten Solok, khususnya seputar Danau Diatas (Danau Diateh).
Danau Diateh belakangan ini memang seperti gadis cantik yang ranum. Objek-objek wisatanya tumbuh menjamur dengan beragam pesona yang dijanjikan.
Ini sangat menarik di cermati, mengingat perkembangan pariwisata Sumbar dalam beberapa tahun terakhir memang seperti taman di musim semi, bunga mekar dimana-mana menghiasi taman yang indah.
Dalam beberapa kali saya diminta memberikan masukan tentang kemajuan Sumatera Barat ke depan. Saya selalu mengatakan bahwa kemajuan Sumatera Barat itu akan bisa diraih dengan memberikan dorongan, perhatian dan kesungguh-sungguhan bagi kemajuan Pariwisata, Pendidikan dan Kesehatan.
Kenapa bukan pertanian ? Saya tidak menisbikan sektor pertanian yang sekarang digeluti sekitar 50 persen usaha masyarakat. Tapi pertanian dengan model sekarang, berat bagi Sumbar untuk melakukan lompatan besar, paling sekedar menjadi ekonomi subsistensi. Yaitu ekonomi yang “Lapeh makan” untuk menopang hidup.
Banyak argumentasi saya hingga sampai pada kesimpulan seperti itu, antara lain soal kepemilikan lahan yang rata rata hanya dimiliki sepertiga hektar per keluarga dan soal harga gabah yang relatif rendah dengan biaya pupuk yang makin berkurang subsidinya dari tahun ke tahun serta beberapa faktor lainnya.
Read More:
- 1 Mahasiswa FKM Universitas Andalas Gelar Program “SAHABAT TENSI” untuk Edukasi Hipertensi di Masyarakat Solok
- 2 Camat X Koto di Atas Maknai “Solok Bersih” dan Semangat Hari Kemerdekaan RI ke-80 dengan Gotong Royong
- 3 Kapolres Solok, Polda Sumbar Ajak Masyarakat Maknai HUT RI ke-80 dengan Menjaga Persatuan dan Semangat Membangun Bangsa
Lalu kenapa tiga sektor yang saya sebutkan tadi bisa memberikan dampak besar bagi ekonomi Sumatera Barat ? Dalam bulan-bulan terakhir ini, promosi media melalui Google, Instagram, Twitter dan sebagainya tentang keunggulan potensi pariwisata Sumatera Barat saya nilai luar biasa. Sejumlah keunggulan alam Sumatera Barat di expose berbagai pihak melalui media sosial. Mulai wisata pantai, pulau-pulau yang exotic, Danau-danau yang indah, udara pegunungan yang sejuk dengan hutan alamnya yang menarik di pandang, lembah-lembah berhutan alam yang mempesona, air terjun/ sarasah yang terserak di banyak tempat, Gunung yang menjulang ke langit disaput awan putih, hamparan sawah yang menguning, jalan-jalan Nagari yang bekelok-kelok berhias panorama rumah gadang arsitektur Minangkabau yang unik, sampai kepada kuliner yang hanya memberi dua pilihan, enak dan enak sekali, hingga buah tangan makanan khas Minang dengan berbagai keunggulan komperatif yang di milikinya.
Menurut pencermatan saya, dalam beberapa tahun terakhir ini, memang bertumbuh sejumlah sarana Pariwisata di Sumatera Barat atau juga bangunan yang kemudian menarik untuk di kunjungi seperti Kelok Sembilan, Mesjid Raya Sumatera Barat dan sejumlah bangunan baru yang diinisiasi pembangunannya oleh beberapa kabupaten/ kota.
Destinasi wisata Sumatera Barat yang memang luar biasa, belakangan dibanjiri pujian luar biasa pula. Mulai dari Mande, Rumah Seribu gonjong, Lambah Anai, Desa tercanti di dunia Pariangan, Ngarai Sianok, Puncak Pato, Danau Diateh, Cinangkiak Singkarak, Lambah Harau, Danau Maninjau, bahkan juga sejumlah objek wisata baru yang tak saya kenal. Terakhir saya membaca Salibutan dengan Air terjunnya yang tak kalah indah dari Air terjun Lembah Anai.
Sewaktu tersesat di rimba raya antara Paninggahan dan Padang 24 tahun lalu, atau tepatnya 14 Agustus 1999, saya memang sempat terpesona dengan air terjun yang belum terpoles tangan manusia itu. Tapi Saya tak sempat menikmati berlama-lama karena saya masih terperangkap dengan kerisauan, maklum jalan keluar belum di temukan. Rupanya Air terjun itu tak jauh lagi dari perkampungan tempat kami keluar dari belantara.
Saya sering mengatakan bahwa Allah itu Maha Adil. Saya yakin suatu saat Sumatera Barat akan menemukan sumber pendapatan yang besar, walaupun tidak memiliku Minyak bumi, gas alam, batu bara dan lain lain sumber galian mineral dalam jumlah besar seperti propinsi tetangga.
Keyakinan saya adalah Periwisata, itulah tambang emas Sumatera Barat masa datang. Setiap tamu yang datang ke Sumatera Barat, rasanya tak ada yang tak mengagumi ke elokan