KABAMINANG.com, Riau – Tradisi budaya Pacu Jalur dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, telah menjadi fenomena global berkat tren viral “Aura Farming” yang meledak di media sosial, khususnya TikTok.
Festival balap perahu tradisional yang digelar setiap Agustus di Tepian Narosa, Teluk Kuantan, ini berhasil menarik perhatian dunia, mulai dari masyarakat Eropa hingga akun media sosial klub olahraga ternama seperti AC Milan, Paris Saint-Germain (PSG), hingga Formula 1. Fenomena ini tidak hanya memperkuat citra budaya Indonesia tetapi juga memicu prediksi lonjakan wisatawan pada gelaran Pacu Jalur 2025.
Pacu Jalur: Warisan Budaya yang Memukau
Pacu Jalur adalah tradisi balap perahu kayu berukir yang telah ada sejak abad ke-17 di Sungai Kuantan. Perahu dengan panjang hingga 25-30 meter ini mampu menampung 50-60 pendayung.
Yang membuat tradisi ini unik adalah kehadiran *TOGAK LUAN*, anak-anak penari yang berdiri di ujung perahu, menari dengan gerakan energik untuk memotivasi pendayung dan menunjukkan keunggulan tim. Gerakan penuh karisma ini menjadi kunci viralitas Pacu Jalur di kancah internasional.
Tren “Aura Farming” dan Dampak Global
Tren “Aura Farming” bermula dari video-video pendek di TikTok yang menampilkan TOGAK LUAN menari diiringi lagu. Gerakan anak-anak ini, yang memancarkan kepercayaan diri dan karisma alami, dianggap “cool” oleh warganet global.
Read More:
- 1 Kemendikdasmen dan Flinders University Gelar Simposium “Indonesia’s Future: A Multi-Disciplinary Approach” untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan
- 2 Presiden Prabowo Subianto Disambut Hangat di Jeddah, Awali Kunjungan Kenegaraan ke Arab Saudi
- 3 Kementerian ATR/BPN Bantah Hoaks: Tanah Girik, Verponding, dan Letter C Tidak Diambil Negara pada 2026
Tak lama, kreator konten dari berbagai belahan dunia, termasuk Eropa, mulai memparodikan gerakan tersebut.
Akun-akun resmi klub olahraga ternama seperti AC Milan, PSG, dan bahkan Formula 1 ikut mengunggah video yang meniru gaya TOGAK LUAN, memperluas jangkauan tradisi lokal ini ke audiens internasional.
Keterlibatan akun-akun olahraga besar menegaskan bahwa budaya lokal Kuansing telah melampaui batas geografis, menjadi inspirasi di dunia digital.
Dengan sorotan dunia yang kini tertuju pada Pacu Jalur, tradisi ini bukan hanya kebanggaan Kuansing, tetapi juga simbol kekayaan budaya Indonesia yang mampu bersinar di panggung global.
(KBM)