Scroll untuk baca artikel

DharmasrayaSUMBAR

Revolusi Birokrasi di Dharmasraya: Transparansi Bupati Anisa Bikin Pejabat Kocar-Kacir

×

Revolusi Birokrasi di Dharmasraya: Transparansi Bupati Anisa Bikin Pejabat Kocar-Kacir

Sebarkan artikel ini

Dharmasraya, KABAMINANG.comSeratus hari masa kerja, Bupati Dharmasraya Anisa Suci Ramadhani membuat gebrakan dengan membongkar sejumlah kelemahan dalam sistem pemerintahan daerah. Tak hanya pelayanan yang buruk, namun juga dugaan adanya rantai praktik korupsi di tubuh birokrasi mulai terungkap.

Langkah tegas bupati ini berdampak langsung terhadap para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Dharmasraya. Beberapa memilih mundur dari jabatannya, dengan alasan beragam mulai dari tidak siap bekerja dalam sistem yang lebih transparan hingga merasa tidak dihargai.

Salah satu yang menjadi sorotan terbaru adalah pengunduran diri Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dharmasraya. Ia mengikuti jejak mantan Sekretaris Daerah H. Adlisman yang lebih dulu mengundurkan diri dengan alasan ingin lebih dekat dengan keluarga.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, pengunduran diri Dirut RSUD berkaitan dengan aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Dharmasraya (Undhari) beberapa waktu lalu, yang menyoroti pelayanan rumah sakit.

Demonstrasi itu dipicu oleh insiden meninggalnya salah seorang mahasiswa Undhari akibat kecelakaan. Korban diduga tidak mendapat pelayanan maksimal saat dilarikan ke RSUD, yang kemudian membuat Bupati Anisa murka.

Bupati dikabarkan langsung memanggil dan mencerca Dirut RSUD karena dianggap tak mampu memberikan pelayanan darurat yang memadai. Tekanan tersebut disebut sebagai alasan utama mundurnya sang direktur.

Dalam surat pengunduran dirinya, Dirut RSUD menyatakan ingin fokus mengurus keluarga, termasuk anak-anak dan orang tua, setelah merasa tidak mampu lagi bekerja di tengah tekanan publik dan pimpinan.

Sementara itu, Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Dharmasraya, Harsono, membenarkan kabar tersebut. Ia menyebut total ada empat pejabat yang mengajukan pengunduran diri dalam waktu berdekatan.

“Empat pejabat itu adalah Kepala Bappeda, Pelaksana Tugas Kepala Dinas PU, Sekretaris Daerah, dan Direktur RSUD,” ujar Harsono, Selasa (03/06/2025).

Menurutnya, tiga dari empat pejabat yang mengundurkan diri tersebut sudah diproses oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan telah menerima surat keputusan (SK) penempatan baru.

“Satu orang lainnya masih dalam tahap pertimbangan teknis,” tambah Harsono.

(NT)