Scroll untuk baca artikel

Europa LeagueOLAHRAGA

Tottenham Akhiri Puasa Gelar 17 Tahun, Tundukkan Manchester United di Final Liga Europa

×

Tottenham Akhiri Puasa Gelar 17 Tahun, Tundukkan Manchester United di Final Liga Europa

Sebarkan artikel ini
Tottenham Hotspur's players including South Korean forward #07 Son Heung-Min celebrate with the trophy after the UEFA Europa League final football match between Tottenham Hotspur and Manchester United at the San Mames stadium in Bilbao on May 21, 2025. (Photo by Pierre-Philippe MARCOU / AFP) (Photo by PIERRE-PHILIPPE MARCOU/AFP via Getty Images)

Bilbao, KABAMINANG.comTottenham Hotspur akhirnya mengakhiri puasa gelar selama 17 tahun setelah mengalahkan Manchester United dengan skor tipis 1-0 dalam partai final UEFA Europa League 2025 yang digelar di San Mamés Stadium, Bilbao, Spanyol. Gol semata wayang kemenangan Spurs dicetak oleh Brennan Johnson pada menit ke-42 melalui situasi kemelut di depan gawang yang sempat mengenai Luke Shaw, Kamis 22/5/2025

Laga ini menjadi penampilan penuh drama antara dua raksasa Inggris yang masing-masing mengusung ambisi besar. Tottenham datang dengan tekad tinggi untuk membawa pulang trofi pertama mereka sejak Piala Liga tahun 2008, sementara Manchester United mencoba menutup musim penuh gejolak dengan satu-satunya trofi penyelamat wajah.

Pertandingan berjalan dalam tempo tinggi sejak awal, namun United tampil lebih dominan secara statistik. Mereka menguasai 73% penguasaan bola dan melancarkan total 16 tembakan ke gawang, tetapi rapatnya lini belakang Spurs yang dikomandoi Cristian Romero berhasil mematahkan setiap peluang berbahaya.

Gol tunggal Tottenham terjadi saat Brennan Johnson berhasil menusuk dari sisi kanan dan melepaskan tembakan ke arah gawang. Bola sempat mengenai Luke Shaw sebelum akhirnya meluncur masuk, namun UEFA tetap mencatatkan nama Johnson sebagai pencetak gol resmi.

Setelah unggul, Tottenham menerapkan strategi bertahan total. Micky van de Ven melakukan penyelamatan krusial di menit ke-68 dengan menyapu bola hasil sundulan Højlund tepat di garis gawang. Menjelang akhir laga, Guglielmo Vicario melakukan aksi heroik dengan menggagalkan peluang emas Casemiro pada menit 90+8.

Ketegangan memuncak di penghujung pertandingan. Sebuah insiden kecil sempat terjadi antara Cristian Romero dan Harry Maguire yang beradu argumen di tengah lapangan. Namun situasi segera diredakan oleh ofisial pertandingan.

Spurs akhirnya dinobatkan sebagai juara Liga Europa untuk ketiga kalinya dalam sejarah mereka. Pelatih Ange Postecoglou pun sukses mempersembahkan trofi pertamanya bagi klub dalam musim keduanya menangani Tottenham.

Cristian Romero dinobatkan sebagai Man of the Match atas performa luar biasa di lini pertahanan. Selain itu, Vicario juga menuai pujian berkat refleks dan kepemimpinannya di bawah mistar. Di sisi lain, Manchester United mendapatkan kritik tajam, terutama untuk Andre Onana yang dianggap kurang sigap dalam mengorganisir lini belakang.

Pelatih United, Ruben Amorim, menghadapi tekanan berat dari fans dan media. Gagal meraih trofi, performa yang kurang konsisten, serta keputusan taktik yang tak membuahkan hasil membuat masa depannya di Old Trafford mulai dipertanyakan.

Kemenangan ini menjadi tonggak kebangkitan baru bagi Tottenham. Selain mengangkat trofi Liga Europa, mereka juga memastikan tiket otomatis ke fase grup Liga Champions musim 2025–2026. Perayaan pecah di ruang ganti Spurs dan terus berlanjut di London Utara, tempat para fans menyambut kepulangan pahlawan mereka dengan gegap gempita.

Sementara itu, Manchester United harus kembali ke meja evaluasi. Musim panjang dan penuh gejolak ini berakhir tanpa gelar, dan perubahan besar tampaknya menjadi keniscayaan di musim panas mendatang.
(JAVA)