Le Mans, KABAMINANG.com – Johann Zarco menorehkan sejarah dengan menjadi pembalap Prancis pertama dalam 71 tahun yang memenangkan MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans. Mengandalkan strategi jitu menggunakan ban basah sejak start, pembalap tim LCR Honda ini finis dengan selisih nyaris 20 detik atas Marc Marquez dari Ducati Lenovo, dan sekaligus memutus rangkaian 22 kemenangan beruntun Ducati di ajang MotoGP, Minggu, 11/5/2025
Strategi Ban Basah dan Balapan Kacau
Hujan deras sebelum balapan memaksa hampir semua pembalap termasuk Marc Marquez dan Fabio Quartararo untuk melakukan pergantian motor di pit, meski kemudian menerima hukuman double long lap penalty akibat kembali mengganti motor saat lintasan mulai mengering.
Sebaliknya, Zarco memilih langsung start dengan ban basah dan tidak melakukan pergantian mesin sama sekali. Keputusan ini membawanya memimpin sejak lap kedelapan, sementara rivalnya tertatih menghadapi lintasan licin .
Red Flag dan Insiden di Tikungan Ketiga
Balapan sempat di-red flag setelah semua pembalap masuk pit pada warm-up lap untuk menukar motor, menyusul nyarisnya Quartararo tergelincir di tikungan pertama.
Francesco Bagnaia terjungkal di tikungan ketiga saat mencoba bertahan dengan ban kering, kemudian kembali balapan dengan motor ganti, namun harus puas finis di luar podium .
Read More:
- 1 Chelsea Lolos ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub Setelah Kalahkan Benfica 4-1 dalam Laga Dramatis
- 2 Ronaldo Kwateh Resmi Bergabung dengan Semen Padang FC untuk Liga 1 2025/2026
- 3 Real Madrid Lolos ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025 Usai Kalahkan Juventus 1-0
Dominasi dan Margin Kemenangan
Meski memulai balapan dari posisi ke-17, Zarco perlahan menyalip satu per satu pembalap hingga memegang kendali penuh. Dia akhirnya melintasi garis finis dengan keunggulan 19,9 detik atas Marquez, yang berusaha keras menyalip namun mengakui kecepatan Zarco tak tertandingi.
“Sulit dipercaya, saya masih belum paham apa yang terjadi,” ujar Zarco dengan tersenyum usai balapan. “Lap terakhir terasa sangat panjang, namun ini momen magis bagi saya dan para pendukung” .
Podium Sejarah dan Reaksi Pembalap
Marc Marquez puas dengan posisi kedua meski memimpin awal balapan, mengomentari “Balapan gila, terutama bagian pertama. Tapi Johann hari ini lebih cepat; saya coba kejar dua lap awal, namun harus mengontrol saat ia menjauh” . Mengisi podium ketiga, pembalap muda Gresini Racing, Fermín Aldeguer, meraih podium MotoGP pertamanya. “Awalnya saya ragu di kondisi basah, tapi seiring lap bertambah, saya mulai nyaman dan bangga dengan ritme yang saya tunjukkan,” katanya .
Makna Sejarah dan Dampak Selanjutnya
Kemenangan Zarco bukan hanya mengakhiri dahaga 71 tahun bagi tuan rumah, tetapi juga memberi angin segar bagi Honda yang jarang meraih podium tertinggi musim ini. Keberhasilan ini diprediksi akan menambah momentum dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2025, meski Marquez kini memimpin klasemen dengan keunggulan 22 poin atas adiknya, Álex Marquez.
(JAVA)