Jakarta, KABAMINANG.com – Partai Amanat Nasional (PAN) resmi mengumumkan susunan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk periode 2024–2029, dengan kejutan mencolok datang dari lingkaran keluarga Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
Dua putri kandung Zulhas Zita Anjani dan Futri Zulya Savitri (Putri Zulkifli Hasan)—diberi posisi strategis yang secara tidak langsung menandai semakin kuatnya pengaruh keluarga dalam struktur inti partai berlambang matahari itu.
Zita Anjani, yang selama ini dikenal publik sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dan juga sempat menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, kini diangkat menjadi Wakil Ketua Umum PAN.
Tidak hanya itu, ia juga memimpin Badan Strategis dan Komunikasi Partai, peran penting dalam membentuk citra dan arah komunikasi PAN ke depan. Dengan latar belakang aktivisme sosial dan pendidikan, Zita disebut-sebut sebagai figur muda yang mampu menjembatani kebutuhan PAN untuk tampil lebih segar dan inklusif di tengah tantangan politik generasi baru.
Sementara itu, sang adik, Futri Zulya Savitri—yang dikenal memiliki rekam jejak akademik kuat di bidang manajemen dan bisnis internasional juga tidak kalah strategis posisinya. Ia dipercaya menjadi Ketua Badan Pengawas dan Disiplin Partai, sebuah posisi yang memegang kendali atas kedisiplinan kader dan integritas internal partai.
Selain itu, Futri saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI dari Dapil Lampung I dan telah resmi ditunjuk sebagai Ketua Fraksi PAN di DPR RI, menjadikannya salah satu figur sentral dalam barisan legislatif PAN di Senayan.
Read More:
- 1 Puncak Hari Bhayangkara ke-79 di Monas: Pesta Rakyat dengan Parade, Konser, dan Layanan Gratis
- 2 Kemendikdasmen dan Flinders University Gelar Simposium “Indonesia’s Future: A Multi-Disciplinary Approach” untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan
- 3 APBN 2025: Menjaga Stabilitas di Tengah Gejolak Global, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Penunjukan kedua putri Zulhas ini mendapat beragam respons dari publik. Sebagian melihat langkah ini sebagai bentuk regenerasi kepemimpinan dan simbol kepercayaan terhadap kapasitas kader muda. Namun tak sedikit pula yang menyebutnya sebagai bentuk nyata dari politik dinasti yang mulai merambah ke struktur internal partai secara terbuka.
Meski demikian, PAN melalui pernyataan resminya menegaskan bahwa pemilihan pengurus dilakukan berdasarkan rekam jejak, kontribusi, dan komitmen terhadap partai, bukan semata-mata hubungan darah.
Dengan posisi strategis yang diemban Zita dan Futri, PAN di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan tampaknya ingin tampil sebagai partai yang mampu menyeimbangkan antara pengalaman senior dan energi muda.
Keduanya kini diharapkan mampu membawa warna baru dalam dinamika partai dan memberi kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan politik nasional menuju Pemilu 2029. Satu hal yang pasti—keluarga Zulkifli Hasan bukan sekadar mendukung PAN dari belakang, tapi kini resmi berada di kemudi.
(TKB)