Scroll untuk baca artikel

Liga InggrisOLAHRAGA

Arsenal Pesta Gol, Ipswich Jadi Korban Uji Coba yang Tertukar

×

Arsenal Pesta Gol, Ipswich Jadi Korban Uji Coba yang Tertukar

Sebarkan artikel ini

Portman Road, Ipswich, KABAMINANG.comDi sebuah laga yang semestinya menjadi partai kompetitif Premier League, Arsenal justru menjadikan Portman Road sebagai lapangan uji coba pribadi. Ipswich Town, tim yang secara teknis berada di kasta tertinggi sepak bola Inggris, tak ubahnya seperti tim akademi yang tersesat. Hasil akhir 4-0 menjadi cerminan sempurna dari jarak kualitas, mental, dan strategi antara dua tim ini.

Arsenal memulai laga dengan santai, penuh percaya diri, dan tanpa tekanan berarti. Pada menit ke-14, Leandro Trossard membuka keunggulan setelah menyambut umpan rapi dari lini tengah. Pertahanan Ipswich saat itu tampak seperti sekumpulan turis yang baru pertama kali melihat bola bundar.

Arsenal terus mendikte permainan, dan pada menit ke-28, Gabriel Martinelli menggandakan keunggulan dengan penyelesaian akurat setelah menerima umpan dari Mikel Merino.

Ipswich bukannya mencoba bangkit, justru memperburuk keadaan. Pada menit ke-32, Leif Davis kehilangan akal dan melakukan tekel keras terhadap Bukayo Saka. Hasilnya? Kartu merah langsung yang membuat timnya bermain dengan sepuluh orang. Di sisi lain, Arsenal seperti tidak terganggu sama sekali. Mereka terus mengendalikan tempo dan membangun serangan seperti sedang menjalani sesi rondo di tempat latihan.

Babak kedua hanya melanjutkan penderitaan tuan rumah. Menit ke-69, Trossard kembali mencatatkan namanya di papan skor, memanfaatkan ruang kosong yang dibiarkan begitu luas oleh lini belakang Ipswich. Seolah belum cukup, pemain muda Ethan Nwaneri menyempurnakan kemenangan The Gunners lewat golnya di menit ke-88—sebuah momen yang menyenangkan untuk Arsenal, namun mungkin menjadi mimpi buruk kolektif bagi Ipswich.

Statistik pertandingan pun menggambarkan betapa timpangnya duel ini. Arsenal menguasai 74,7% bola, melepaskan 24 tembakan dengan 7 di antaranya mengarah ke gawang. Sementara itu, Ipswich yang seharusnya bermain di kandang—tidak mampu melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran, dan bahkan tak mendapatkan satu tendangan sudut pun sepanjang laga. Dalam bahasa yang lebih blak-blakan: Ipswich hadir, tapi tidak ikut bermain.

Usai pertandingan, pelatih Arsenal Mikel Arteta memberi komentar singkat namun tajam. “Kami menghormati setiap lawan, tapi hari ini kami hanya bermain dengan tempo kami sendiri. Ini hasil kerja keras dan fokus pemain.”

Di sisi lain, pelatih Ipswich Kieran McKenna mencoba tetap diplomatis. “Kami belajar banyak. Hasilnya memang menyakitkan, tapi inilah realita Premier League. Jika kami tidak berubah cepat, kami akan tersingkir.”

Dengan hasil ini, Arsenal mengamankan posisi kedua di klasemen dengan 66 poin, tetap menjaga jarak dari Liverpool di puncak. Sementara Ipswich, dengan hanya 21 poin dan performa seperti ini, tampaknya tengah bersiap untuk menandatangani kontrak baru: turun kasta ke Championship, tempat mereka sebenarnya lebih familiar.

(JAVA)