Old Trafford, Kabaminang.com, Liga Inggris – Pertandingan pekan ke-28 Liga Premier antara Manchester United dan Arsenal berakhir imbang 1-1, hasil yang semakin menjauhkan The Gunners dari perburuan gelar musim ini. Minggu 9 Maret 2025
Sejak peluit awal, Arsenal menunjukkan dominasi dalam penguasaan bola. Mereka menciptakan beberapa peluang, namun kurangnya penyelesaian akhir yang efektif membuat mereka gagal memanfaatkan dominasi tersebut. Manchester United, meski bermain lebih defensif, berhasil memanfaatkan peluang yang ada.
Menjelang akhir babak pertama, sebuah pelanggaran oleh Leandro Trossard terhadap Alejandro Garnacho memberikan kesempatan tendangan bebas bagi United di dekat kotak penalti.
Bruno Fernandes, kapten United, mengeksekusi tendangan bebas dengan sempurna, mengarahkan bola ke sudut kiri gawang yang tak terjangkau oleh kiper Arsenal, David Raya. Gol ini membawa United unggul 1-0 tepat sebelum jeda.
Memasuki babak kedua, Arsenal meningkatkan intensitas serangan mereka. Upaya tersebut membuahkan hasil pada menit ke-74 ketika Declan Rice menerima umpan dari Jurriën Timber. Dengan tenang, Rice melepaskan tembakan melengkung dari tepi kotak penalti yang menghujam sudut kanan gawang, menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Di sisa waktu pertandingan, kedua tim saling bertukar serangan. Manchester United hampir kembali memimpin melalui peluang Bruno Fernandes, namun penyelamatan gemilang dari David Raya memastikan skor tetap imbang hingga peluit akhir.
Manajer Arsenal, Mikel Arteta, tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya atas hasil ini. Ia menyoroti kurangnya efektivitas timnya dalam memanfaatkan peluang dan mengakui bahwa hasil imbang ini membuat peluang mereka untuk meraih gelar semakin tipis.
“Kami mendominasi penguasaan bola dan menciptakan banyak peluang, tetapi gagal memanfaatkannya. Ini sangat mengecewakan. Kami harus lebih klinis di depan gawang jika ingin tetap bersaing,” ujar Arteta.
Di sisi lain, manajer Manchester United, Ruben Amorim, mengakui bahwa timnya bermain lebih defensif, namun menekankan pentingnya semangat juang yang ditunjukkan oleh para pemainnya.
“Kami harus bertahan lebih dalam hari ini, tetapi semangat dan kerja keras tim patut diapresiasi. Kami tahu fans menginginkan lebih, dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan performa,” kata Amorim.
Hasil imbang ini membuat Arsenal tetap berada di posisi kedua dengan 54 poin, terpaut 15 poin dari pemuncak klasemen, Liverpool, yang semakin kokoh di puncak.
Read More:
- 1 Al Hilal Tundukkan Manchester City dalam Drama Perpanjangan Waktu di Piala Dunia Antarklub 2025
- 2 Pelatih Chelsea Dukung Penuh Neto di Tengah Duka Mendalam Jelang Laga Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025
- 3 Chelsea Guncang Bursa Transfer 2025/2026: Rp 3,7 Triliun untuk Membentuk Skuad Impian Maresca
Dengan hanya 10 pertandingan tersisa, peluang Arsenal untuk mengejar ketertinggalan dan meraih gelar Liga Premier musim ini semakin menipis.
Sementara itu, Manchester United berada di posisi ke-14 dengan 33 poin. Meskipun tidak dalam ancaman degradasi, performa mereka musim ini jauh dari harapan, dan tekanan dari fans untuk perbaikan terus meningkat.
Pertandingan ini juga diwarnai oleh protes besar-besaran dari ribuan suporter Manchester United sebelum kick-off. Mereka memprotes kepemilikan klub oleh keluarga Glazer, menyoroti kekecewaan atas kinerja tim, kenaikan harga tiket, dan pemutusan hubungan kerja. Spanduk bertuliskan “Love United, Hate Glazers” terlihat jelas dalam aksi tersebut.
Amorim menanggapi protes tersebut dengan empati, mengakui bahwa fans layak mendapatkan lebih dan menekankan komitmen tim untuk meningkatkan performa di lapangan.
Hasil imbang di Old Trafford ini menambah tekanan bagi Arsenal dalam perburuan gelar Liga Premier. Kurangnya konsistensi dalam memanfaatkan peluang dan penyelesaian akhir menjadi pekerjaan rumah bagi Arteta dan timnya.
Sementara itu, Manchester United harus menghadapi ketidakpuasan suporter dan berupaya keras untuk memperbaiki posisi mereka di sisa musim ini.
Dengan 10 pertandingan tersisa, Arsenal harus segera bangkit dan menunjukkan performa terbaik mereka jika ingin menjaga asa meraih gelar.
Di sisi lain, Manchester United perlu menemukan konsistensi dan meningkatkan kualitas permainan untuk memenuhi harapan suporter setia mereka.
Pertandingan ini menjadi pengingat bahwa dalam sepak bola, dominasi penguasaan bola tidak selalu berbanding lurus dengan hasil akhir. Efektivitas dalam memanfaatkan peluang dan ketenangan dalam situasi krusial adalah kunci untuk meraih kemenangan.
(JAVA)