Scroll untuk baca artikel

BERITAKhas

Maulid Tangah Padang, Kabupaten Solok, Tradisi Maulid di Nagari Bukit Bais yang Menyentuh Hati

×

Maulid Tangah Padang, Kabupaten Solok, Tradisi Maulid di Nagari Bukit Bais yang Menyentuh Hati

Sebarkan artikel ini


Kabaminang.comPeringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah salah satu tradisi keagamaan yang dilaksanakan dengan berbagai cara oleh umat Muslim di seluruh dunia.

Di Nagari Bukit Bais, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, tradisi ini dikenal dengan nama “Maulid” atau “Mauluk Tangah Padang.” Maulid Nabi tidak hanya menjadi momen untuk memperingati kelahiran Rasulullah, tetapi juga sebagai kesempatan mempererat silaturahmi dan berbagi berkah di antara masyarakat setempat.

Acara ini dimulai tepat pada 12 Rabiul Awal di masjid setempat setelah salat Zuhur. Dalam tradisi ini, warga melaksanakan pengajian yang dilanjutkan dengan makan bersama di dulang, sebuah tradisi yang mencerminkan semangat kebersamaan dan persatuan di antara masyarakat Nagari Bukit Bais. Kebersamaan saat makan di dulang ini mencerminkan kebersamaan dan kesederhanaan yang diwariskan secara turun-temurun.

Tidak berhenti di situ, rangkaian Maulid di Nagari Bukit Bais berlanjut beberapa hari setelahnya dengan Maulid Tangah Padang yang berlokasi di Guak Santua. Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan seperti rebana, zikir, dan doa bersama.

Kegiatan ini ditutup dengan makan bersama, yang menjadi salah satu momen paling dinanti karena kehangatan dan kebersamaan yang dirasakan oleh seluruh warga. Pada kesempatan ini juga ditampilkan pidato “Tagak Nagari,” sebuah pidato khas yang mencerminkan kebudayaan dan kearifan lokal Nagari Bukit Bais.

Wali Nagari Bukit Bais, Usnidar, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi ini adalah kegiatan tahunan yang telah menjadi tradisi turun-temurun.

“Maulid ini bukan hanya sekadar perayaan, tapi menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan dan keagamaan yang diwariskan oleh leluhur kita,” ujarnya.

Usnidar juga menambahkan bahwa tradisi ini telah menjadi agenda rutin di Nagari Bukit Bais dan selalu diperingati dengan semangat yang sama setiap tahunnya.

Khusus untuk Maulid di Guak Santua yang dilaksanakan pada Minggu, 29 September 2024, acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok turut hadir dalam acara tersebut, menunjukkan dukungan pemerintah terhadap pelestarian budaya lokal. Selain itu, hadir pula Camat IX Koto Sungai Lasi, Wali Nagari, Ketua KAN, Niniak Mamak, alim ulama, cadiak pandai, dan Bundo Kanduang Nagari Bukit Bais, yang semuanya turut meramaikan acara.

Rangkaian peringatan ini tidak hanya berfokus pada Maulid Nabi, tetapi juga disertai dengan doa tolak bala yang bertujuan memohon kepada Allah SWT agar tahun berikutnya tanaman padi dan hasil tani warga terhindar dari hama.

Tradisi ini menegaskan betapa pentingnya nilai-nilai spiritual dan rasa syukur dalam kehidupan masyarakat Nagari Bukit Bais, serta harapan untuk keberkahan di tahun mendatang.

Setelah acara di Guak Santua, Usnidar menambahkan bahwa peringatan Maulid akan berlanjut di jorong-jorong lain di Nagari Bukit Bais. Ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan antara agama, budaya, dan kehidupan sosial di nagari ini, di mana setiap momen keagamaan dijadikan ajang untuk saling memperkuat solidaritas dan menjaga tradisi yang telah diwariskan oleh para leluhur.

“Tradisi ini harus terus kita jaga dan lestarikan. Bukan hanya sebagai peringatan keagamaan, tetapi juga sebagai wujud cinta kita terhadap budaya dan warisan leluhur. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan keberkahan bagi masyarakat kita,” tutup Usnidar dalam pidatonya. (RA)